backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tips Ampuh Mencegah Gangguan Elektrolit

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    Tips Ampuh Mencegah Gangguan Elektrolit

    Tubuh membutuhkan elektrolit, yaitu kumpulan mineral dalam cairan agar berfungsi normal. Bila tidak seimbang, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Untungnya, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan elektrolit. 

    Cara mencegah gangguan elektrolit

    Elektrolit pada cairan tubuh terdiri dari natrium, klorida, kalium, hingga fosfat dan kalsium. Mineral-mineral ini memainkan peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi organ tubuh.

    Kadar elektrolit bisa meningkat dan menurun akibat perubahan kondisi cairan tubuh. Hal ini merupakan kondisi wajar.

    Namun, ketidakseimbangan cairan tubuh bisa memicu berbagai gejala gangguan elektrolit, mulai dari kejang, koma, hingga serangan jantung. 

    Kabar baiknya, Anda bisa mencegah gangguan elektrolit dengan hal-hal yang cukup sederhana, tetapi harus konsisten. Berikut cara-caranya. 

    1. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh

    Salah satu kunci utama dalam mencegah gangguan elektrolit dalam tubuh yaitu mencukupi kebutuhan cairan harian Anda.

    Pasalnya, minum air yang cukup setiap hari penting agar fungsi organ tubuh bekerja dengan lancar. 

    Selain itu, kekurangan asupan cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang sebab mineral ikut terbawa oleh cairan yang dikeluarkan dari tubuh. 

    Jadi, memenuhi kebutuhan cairan harian sama dengan menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

    Adapun beragam tips yang bisa dilakukan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

    • Minum segelas air setiap selesai makan, termasuk ketika ngemil
    • Minum sebelum merasa haus
    • Konsumsi makanan yang kaya akan cairan, seperti sup, stroberi, dan tomat
    • Bawa botol minum setiap bepergian
    • Konsumsi jus tanpa gula atau infused water
    • Pilih air putih saat makan di luar rumah

    2. Memeriksa warna urine

    urine berubah warna

    Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan bila ingin mencegah gangguan elektrolit yaitu rutin memeriksa warna urine.

    Warna urine bisa menjadi indikator apakah tubuh sudah mendapatkan cairan yang cukup atau tidak. 

    Normalnya, urine berwarna kuning transparan yang disebabkan oleh kandungan urobilin.

    Bila warna urine tampak lebih pekat daripada biasanya, ada kemungkinan tubuh mengalami dehidrasi. Artinya, Anda perlu lebih banyak minum. 

    3. Tidak minum air putih berlebihan

    Mencukupi kebutuhan cairan dengan air putih memang baik. Namun, minum air putih berlebihan ternyata bisa mengganggu kadar elektrolit dalam tubuh. 

    Begini, minum terlalu banyak air bisa menyebabkan kadar elektrolit tidak stabil karena kadar natrium menurun drastis.

    Bila hal ini dibiarkan, Anda mungkin akan merasa mual, kembung, dan otot melemah.

    Pada beberapa kasus, gangguan elektrolit yang disebabkan minum air putih berlebih bisa menyebabkan kejang hingga koma. 

    Untuk mencegah hal ini, Anda bisa melihat dari warna urine sebagai indikator. Warna urine yang transparan bisa menandakan tubuh terlalu banyak mendapat asupan cairan. 

    4. Minum minuman olahraga setelah beraktivitas berat

    Bagi para atlet, memenuhi cairan tubuh merupakan hal penting, terutama dalam mencegah gangguan elektrolit yang bisa memengaruhi performanya. 

    Di sisi lain, tubuh kehilangan banyak cairan selama berolahraga sehingga lebih rentan mengalami gangguan elektrolit.

    Untuk itu, sports drink alias minuman olahraga dengan kandungan mineral yang tinggi bisa dikonsumsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

    Meski begitu, selalu perhatikan jenis dan jumlah minuman olahraga yang dikonsumsi.

    Beberapa jenis sports drink mengandung pemanis buatan untuk meningkatkan rasa. Bila memungkinkan, pilih minuman dengan kandungan gula paling rendah. 

    5. Memenuhi kebutuhan mineral dari makanan

    ikan yang boleh dimakan penderita kolesterol

    Kebutuhan mineral yang diperlukan untuk mencegah gangguan elektrolit tidak hanya bisa didapat lewat minuman, tapi juga makanan.

    Berikut beberapa sumber mineral dalam elektrolit yang bisa Anda peroleh berdasarkan jenisnya. 

    • Kalsium: susu dan produk susu, daging, ikan sarden, telur, atau kacang-kacangan.
    • Klorida: Zaitun, gandum hitam, tomat, selada, rumput laut, dan seledri.
    • Kalium: Bayam yang dimasak, ubi jalar, pisang, alpukat, kacang polong, dan plum.
    • Magnesium: Sayuran berdaun hijau, biji-bijian, selai kacang, lentil, dan kacang kering.
    • Natrium: garam, kecap asin, roti, sayuran, dan daging yang belum diolah.
    • Fosfat: daging, ikan, ayam, telur, susu, dan makanan olahan.

    6. Membatasi asupan garam 

    Meski natrium termasuk elektrolit yang penting, tubuh tidak membutuhkan banyak garam.

    Pasalnya, terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya. 

    Bila Anda ingin menjalani diet rendah garam, ada beberapa tips yang bisa dicoba di rumah untuk mencegah gangguan elektrolit.

    • Ganti garam dengan bumbu dan rempah segar.
    • Hindari makanan kemasan yang cenderung tinggi natrium.
    • Pilih sup dan sayuran kalengan dengan label “pengurangan sodium”.
    • Selalu baca informasi nilai gizi pada makanan.
    • Cicipi makanan terlebih dulu agar tahu apakah tingkat keasiannya pas atau tidak. 

    7. Memperhatikan kadar elektrolit saat sakit

    Bila Anda mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti muntah atau diare, tubuh dapat kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat.

    Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, Anda bisa mengalami dehidrasi

    Itu sebabnya, Anda perlu segera mengembalikan keseimbangan kadar elektrolit ketika mengalami kedua masalah pencernaan di atas.

    Anda bisa memanfaatkan oralit, yaitu larutan garam, gula, kalium, dan mineral lainnya untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit. 

    Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan