backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Efek Minum Kopi, Bikin Sakit Kepala Atau Justru Mengobatinya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

    Efek Minum Kopi, Bikin Sakit Kepala Atau Justru Mengobatinya?

    ‘Ngopi’ adalah rutinitas harian yang harus terlaksana bagi para penggemar kopi. Manfaat kopi yang kerap dirasakan antara lain meningkatkan mood hingga seharian penuh. Meski demikian, banyak orang yang mengeluhkan bahwa efek minum kopi bikin sakit kepala. Lantas, benarkah bisa timbul efek sakit kepala setelah minum kopi? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut.

    Sakit kepala, efek setelah minum kopi yang sering terjadi

    minum kopi masih ngantuk

    Sakit kepala atau pusing sering dikatikan sebagai efek setelah minum kopi bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

    Salah satunya adalah efek samping dari kafein. Kafein adalah zat yang dapat memicu sakit kepala pada beberapa orang, terutama jika mereka mengonsumsi kopi dalam jumlah besar atau jika tubuh sensitif terhadap kafein.

    Namun, hal ini juga disebabkan karena secara tidak sadar Anda telah mengalami ketergantungan kafein ketika sering minum kopi.

    Efek minum kopi seperti ini timbul ketika tubuh sudah menyesuaikan diri dengan kandungan kafein yang ada di kopi.

    Saat Anda tiba-tiba berhenti mengonsumsi kopi, tubuh akan mengalami perubahan secara mendadak. Ini bisa memicu munculnya gejala sakit kepala atau pusing.

    Sakit kepala berdenyut yang menyebar adalah ciri khas dari efek penarikan kafein secara tiba-tiba.

    Melansir dari Mayo Clinic Health System, kondisi ini disebabkan karena adanya efek kafein berupa penyempitan pembuluh darah yang mengelilingi otak.

    Saat kafein tidak tersedia, maka pembuluh darah akan mengalami pembesaran. Akhirnya, sakit kepala muncul.

    Selain itu, dehidrasi juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan sakit kepala setelah minum kopi.

    Kafein dapat memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin dan menyebabkan tubuh kehilangan cairan.

    Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing habis minum kopi.

    Beberapa orang juga mungkin mengalami sakit kepala dan pusing karena adanya asam lambung yang meningkat setelah minum kopi.

    Kopi mengandung asam klorogenat, yang dapat merangsang produksi asam lambung dalam lambung.

    Peningkatan asam lambung ini dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang.

    Cara mengatasi sakit kepala setelah minum kopi

    efek terlalu banyak minum kopi bagi pria

    Jika Anda mengalami sakit kepala setelah minum kopi, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk mengatasinya.

    1. Minum air putih

    Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum banyak air putih. Kafein dalam kopi dapat memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin dan menyebabkan dehidrasi.

    Dehidrasi dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sakit kepala.

    Oleh karena itu, dengan meminum banyak air putih, Anda dapat membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat konsumsi kopi dan mencegah atau mengurangi sakit kepala.

    2. Istirahat dan relaksasi

    Beristirahat dan melakukan teknik relaksasi dapat membantu meredakan ketegangan dan stres, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tingkat keparahan sakit kepala setelah minum kopi.

    Cobalah untuk istirahat sejenak dan memberi waktu bagi tubuh Anda untuk beristirahat.

    Sementara itu, pilihan teknik relaksasi, seperti meditasi, napas dalam, atau yoga, juga dapat membantu mengurangi sakit kepala tersebut.

    3. Kompres dingin

    Mengompres area kepala dengan kain dingin dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi sakit kepala setelah minum kopi.

    Kompres dingin dapat membantu meredakan peradangan, mengecilkan pembuluh darah, dan mengurangi rasa sakit.

    Caranya siapkan sepotong kain bersih yang bisa menyerap air, seperti handuk kecil atau kain lap. Basahi kain tersebut dengan air dingin, lalu peras sedikit untuk menghilangkan kelebihan air.

    Tempatkan kain yang sudah basah dan dingin di area kepala atau dahi yang terasa sakit. Pastikan kain tersebut menutupi area yang terkena sakit kepala.

    Biarkan kompres dingin tetap di tempat selama sekitar 15—20 menit. Anda dapat berbaring atau duduk dengan mata tertutup sambil membiarkan kompres bekerja.

    4. Mengonsumsi makanan

    Makan makanan yang ringan dan mudah dicerna dapat membantu meredakan sakit kepala setelah minum kopi.

    Anda bisa mengonsumsi makanan, seperti kacang-kacangan (misalnya almond dan kacang mete), biji-bijian (misalnya biji labu dan biji bunga matahari), dan sayuran berdaun hijau (misalnya bayam dan kale), yang mengandung magnesium untuk membantu mengendurkan pembuluh darah dan meredakan sakit kepala.

    Terkadang mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit kafein, seperti cokelat hitam, bisa membantu mengurangi rasa sakit kepala karena dapat membantu meredakan gejala penarikan kafein.

    Hindari makanan yang terlalu berlemak atau pedas, karena ini dapat memperburuk gejala.

    5. Obat penghilang nyeri

    Jika sakit kepala Anda cukup parah, Anda dapat mengonsumsi obat penghilang nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen sesuai dosis yang disarankan.

    Bahkan, konsumsi kafein yang dikombinasikan dengan obat nyeri bisa meningkatkan kinerja obat dalam mengatasi sakit kepala.

    Namun, perlu ditekankan bahwa tidak semua obat bisa dikombinasikan dengan kafein.

    Kombinasi obat nyeri dengan kafein untuk mengobati sakit kepala, mungkin tidak berefek baik pada semua orang sebab tidak semua orang menunjukkan reaksi obat yang sama dengan yang lain.

    Efek sampingnya bisa menyebabkan asam lambung meningkat atau masalah pencernaan dan memperburuk kondisi sakit kepala karena tambahan kafein yang lebih besar dari dosis yang seharusnya.

    6. Perhatikan pola konsumsi kopi

    Ternyata sakit kepala yang disebabkan oleh penarikan kafein secara tiba-tiba, bisa disembuhkan kembali dengan kafein.

    Saat sakit kepala terjadi, tubuh melepaskan adenosin yang menyebabkan pembesaran pada pembuluh darah sehingga menyebabkan rasa sakit.

    Pembesaran pada pembuluh darah akan menyempit kembali dengan adanya kafein.

    Namun, perhatikan seberapa banyak kopi yang Anda minum dan kapan Anda meminumnya.

    Mungkin Anda perlu mengurangi konsumsi kopi atau menghindari minum kopi terlalu larut malam.

    Kapan harus ke dokter?

    Jika sakit kepala setelah minum kopi menjadi masalah yang sering terjadi atau sangat mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan saran yang lebih sesuai dengan kondisi Anda.

    Lalu, bagaimana mencegah efek minum kopi tersebut?

    Sakit kepala bisa jadi efek minum kopi yang sering Anda alami saat ini. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan asupan kafein per hari dari kopi yang Anda konsumsi.

    Bila Anda berencana untuk mengurangi kafein, sebaiknya lakukan secara perlahan. Mulai kurangi kafein secara sedikit-sedikit seiring waktu, jangan secara tiba-tiba yang akan memicu sakit kepala.

    Selain efek minum kopi bikin sakit kepala, efek lain yang bisa terjadi adalah gangguan tidur yang tentunya akan memengaruhi kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk bisa memicu sakit kepala.

    Maka itu, sebaiknya memang hindari minum kopi di waktu menjelang tidur.

    Mulailah ubah pola tidur yang baik dan mengonsumsi makanan yang bisa meringankan gejala sakit kepala, serta minum banyak air.

    Kemudian, perhatikan asupan makanan dan kurangi stres yang Anda miliki misalnya dengan melakukan meditasi.

    Bila sakit kepala yang terjadi terus berulang, konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab sakit kepala yang Anda rasakan dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan