backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kurangi Sampah Sisa Makanan untuk Lingkungan yang Lebih Baik dengan 4 Cara Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 22/02/2021

    Kurangi Sampah Sisa Makanan untuk Lingkungan yang Lebih Baik dengan 4 Cara Ini

    Sampah sisa makanan adalah salah satu jenis sampah yang cukup berpengaruh terhadap perubahan iklim.

    Untuk itu, diperlukan cara tertentu untuk mengurangi sampah sisa makanan agar tak membawa dampak buruk bagi lingkungan.

    Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui bagaimana mengurangi sampah makanan agar tidak terbuang percuma dan mencemari lingkungan. 

    Cara mengurangi sampah sisa makanan

    Sampah makanan memang tidak hanya berasal dari rumah tangga saja, melainkan juga dari pasar, restoran, hingga perusahaan besar yang tidak bisa dikendalikan dengan mudah. 

    Mulai sekarang, cobalah untuk mengurangi sampah makanan dari Anda sendiri.

    Dengan mengurangi sampah sisa makanan sendiri, Anda berkontribusi terhadap pengurangan limbah makanan, bahkan menghemat pengeluaran. 

    Ini dia beberapa cara mengurangi sampah sisa makanan yang ada di rumah:

    1. Berbelanja dengan bijak

    daftar belanjaan untuk buat makanan sehat untuk anak

    Salah satu cara mengurangi sampah sisa makanan yang cukup efektif adalah berbelanja dengan bijak

    Sebagian besar orang mungkin merasa bahwa berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka secara grosiran, alias dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu adalah cara yang efektif. 

    Padahal, cara tersebut dinilai hanya akan membuang lebih banyak stok makanan dan minuman. 

    Misalnya, Anda membeli roti dalam jumlah banyak sebagai persediaan. Namun karena terlalu sibuk, Anda lupa bahwa makanan tersebut masih tersimpan rapi di dalam lemari.

    Sayangnya, roti tersebut ternyata sudah mulai berjamur sehingga tak lagi layak dikonsumsi dan mau tidak mau dibuang. 

    Oleh sebab itu, menurut Academy of Nutrition and Dietetics.,coba gunakan beberapa tips di bawah ini untuk mengurangi sampah sisa makanan lewat belanja bulanan:

    • Beli apa yang Anda butuhkan. 
    • Buat daftar apa saja barang yang harus dibelanjakan.
    • Beli produk segar, seperti daging atau ikan sesaat sebelum ke kasir. 
    • Berbelanja di pasar pada pagi hari karena pada siang hari kualitas makanan menurun.

    2. Menyimpan makanan dengan baik

    Selain berbelanja dengan bijak, cara lain untuk mengurangi sampah sisa makanan adalah menyimpan makanan dengan baik. 

    Hal ini dikarenakan ketika Anda tidak menyimpan makanan di tempat yang seharusnya, makanan tersebut lebih cepat basi. Makanan yang basi tentu akan dibuang bahkan sebelum tanggal kedaluwarsanya tiba. 

    Misalnya, Anda meletakkan daging mentah dan buah-buahan dalam satu tempat yang sama.

    Hal tersebut ternyata bisa membuat buah-buahan Anda menjadi terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari daging sehingga lebih cepat busuk.

    Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan suhu lemari pendingin karena pada suhu tertentu bakteri dan jamur masih bisa tumbuh di makanan Anda.

    Oleh karena itu, dengan mengikuti beberapa tips di bawah ini mungkin dapat membantu Anda untuk menyimpan makanan.

    • Simpan produk buah dan sayur segar pada suhu di bawah 4°C. 
    • Letakkan daging mentah pada wadah yang tertutup dan pisahkan dari makanan lainnya.
    • Memisahkan makanan yang mengeluarkan gas etilena dari makanan lain, seperti pisang, alpukat, dan tomat. 
    • Tidak menyimpan kentang, tomat, dan bawang putih di dalam kulkas. 
    • Menyimpan sisa makanan dalam wadah yang bening agar terlihat dan Anda tidak lupa.

    Dengan menerapkan tips ini, makanan yang Anda simpan di kulkas jadi lebih tahan lama dan bisa digunakan dalam waktu yang lama.

    Anda pun menjadi lebih hemat dan tidak menyia-nyiakan bahan makanan. 

    3. Membuat kompos dari sisa makanan

    manfaat berkebun bagi kesehatan

    Tidak hanya memperhatikan cara menyimpan makanan dan berbelanja dengan cermat, sampah sisa makanan bisa dikurangi dengan diubah menjadi pupuk. 

    Selain berguna untuk tanaman Anda, cara ini ternyata cukup ampuh untuk mengurangi sampah sisa makanan yang terbuang dengan percuma. 

    Mungkin Anda berpikir bahwa untuk membuat pupuk membutuhkan taman atau ruang yang besar di luar ruangan. Namun, ternyata Anda bisa membuat kompos dari sisa makanan di meja dalam rumah Anda sendiri. 

    Anda bisa mulai dengan membuat kompos dari sisa sayuran, kopi, atau teh. Dengan begitu, Anda membuat perbedaan yang cukup nyata dalam mengurangi jumlah limbah makanan. 

    4. Tidak perlu menjadi terlalu ‘perfeksionis’

    beli belanja sayur
    Sumber: Verde Community Farm and Market

    Maksud kata perfeksionis di sini adalah Anda tidak perlu terlalu mencari makanan yang tidak memiliki cela.

    Artinya, dalam hal rasa dan kandungan nutrisi, buah atau sayur yang terlihat tidak menarik pun sebenarnya sama dengan yang terlihat sempurna dari luar. 

    Sudah banyak supermarket yang mengakui bahwa mereka hanya mengambil produk segar yang akan terlihat menarik di mata konsumen.

    Hal ini dikarenakan kebanyakan pembeli memilih buah dan sayur yang tanpa cacat. 

    Akibatnya, banyak buah dan sayur yang mungkin kandungan nutrisi dan vitaminnya sama dengan yang Anda pilih pun dibuang karena tidak memikat mata. 

    Pada beberapa toko sudah diberlakukan sistem potongan harga bagi buah atau sayur yang terlihat tidak menarik untuk mengurangi limbah makanan. 

    Jika Anda ingin mengurangi sampah sisa makanan, biasakan untuk membeli produk yang kualitasnya memenuhi standar meskipun tampak tidak menarik.

    Anda pun dapat membeli langsung dari petani untuk mengurangi limbah makanan yang sebenarnya kualitasnya cukup bagus. 

    Sebenarnya, masih ada banyak cara mengurangi sampah sisa makanan agar tidak mencemari lingkungan.

    Kuncinya, bagaimana cara Anda memperlakukan makanan, apakah Anda dapat menghargai makanan atau justru membuangnya tanpa pikir panjang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 22/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan