backup og meta

7 Obat Memar Paling Efektif Tanpa Harus ke Dokter

7 Obat Memar Paling Efektif Tanpa Harus ke Dokter

Memar bisa tiba-tiba muncul tanpa Anda tahu apa sebabnya. Belum lagi bentuk dan warnanya yang mengganggu penampilan kulit. Untungnya luka memar bisa diobati di rumah tanpa harus repot-repot pergi ke dokter. Namun, obat memar seperti apa yang paling efektif?

Tahapan perubahan warna luka memar

Memar benda tumpul

Memar adalah jenis cedera kulit yang biasanya muncul akibat benturan atau pukulan benda tumpul yang langsung mengenai kulit.

Hal ini menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dekat permukaan kulit.

Untuk mengobati memar, biasanya Anda membutuhkan waktu yang berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan luka lebam yang muncul dan lokasi memar.

Dari mulai terbentuk hingga benar-benar hilang, luka memar biasanya bertahan selama dua hingga tiga minggu.

Pada beberapa kasus, memar mungkin saja memakan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Beberapa bagian tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh, terutama kaki dan tangan.

Berikut adalah tahapan proses perubahan warna luka memar, dari saat pertama terbentur hingga benar-benar sembuh total.

1. Merah muda hingga merah

Segera setelah benturan terjadi, kulit Anda akan terlihat memerah.

Anda juga mungkin akan menyadari bahwa area yang terbentur menjadi sedikit bengkak dan nyeri saat ditekan.

2. Kebiruan hingga ungu gelap

Satu hari setelah benturan, warna memar akan menggelap, berubah menjadi kebiruan atau ungu.

Hal ini disebabkan minimnya asupan oksigen, sekaligus juga timbul pembengkakan di area sekitar memar.

Akibatnya, hemoglobin yang biasanya berwarna merah akan berubah menjadi biru. Luka memar yang berwarna biru keunguan ini bisa bertahan hingga lima hari setelah benturan.

3. Hijau pucat

Sekitar hari keenam, warna memar di kulit berubah kehijauan. Hal ini menandakan bahwa hemoglobin yang terdapat dalam darah mulai terurai.

Pada tahap ini, proses penyembuhan telah dimulai.

4. Kuning kecokelatan

Setelah seminggu, memar akan berangsur berubah warna menjadi lebih terang, yaitu menjadi kuning pucat atau cokelat muda.

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses penyembuhan memar.

Memar Anda tidak akan berubah warna lagi, melainkan akan menghilang secara perlahan dan kembali ke warna kulit asli Anda.

Cara mengobati luka memar secara alami

kompres hangat dan dingin saat cedera

Anda mungkin tidak selalu bisa mencegah terjadinya memar, tapi Anda dapat mempercepat penyembuhan memar di rumah dengan berbagai cara di bawah ini sebelum menggunakan obat-obatan medis.

1. Teknik RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)

Penyembuhan memar paling efektif jika dilakukan sesegera mungkin setelah memar muncul.

Cara menghilangkan luka lebam yang paling umum dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakannya adalah menggunakan teknik RICE—rest (istirahat), ice (kompres dingin), compression (tekan), dan elevation (angkat).

Rest (istirahat)

Istirahat dan lindungi area yang terluka atau sakit. Berhentilah, ubah, atau rehat sejenak dari aktivitas apa pun yang mungkin menyebabkan rasa sakit pada luka memar Anda.

Jika lebam yang muncul cukup besar, batasi aktivitas pada hari pertama.

Ice (kompres dingin)

Sensasi dingin akan membantu Anda mengurangi rasa sakit dan bengkak. Segera tempelkan kompres dingin begitu memar muncul untuk mencegah atau meminimalisir pembengkakan.

Kompres dingin selama 10 sampai 20 menit 3 kali sehari.Setelah 48-72 jam, barulah Anda kompres air hangat ke area yang sakit jika pembengkakannya sudah hilang.

Jangan tempelkan batu es atau air panas langsung ke kulit. Balut handuk di atas es atau sumber panas sebelum menempelkannya ke kulit.

Compression (tekan)

Tekan atau bungkus daerah memar dengan perban elastis. Ini akan membantu mengurangi pembengkakan.

Jangan membungkusnya terlalu kencang, karena ini bisa menyebabkan bengkak semakin menjadi.

Elevation (angkat)

Jika memar muncul di kaki atau tangan, tinggikan daerah yang terluka atau sakit dengan bantal saat mengoleskan es dan kapan pun Anda duduk atau berbaring.

Cobalah untuk menjaga area memar tetap setinggi jantung atau di atasnya untuk membantu meminimalisir pembengkakan.

2. Oleskan lidah buaya

Lidah buaya adalah bahan alami yang diyakini efektif menjadi obat berbagai kondisi kesehatan, termasuk memar.

Di dalam lidah buaya, terkandung berbagai jenis vitamin, mineral, enzim, asam amino, serta zat bioaktif lainnya yang dapat mengurangi peradangan serta menyembuhkan luka.

Pemakaian terbaik adalah menggunakan gel aloe vera alami yang diambil langsung dari tanamannya. Namun, Anda bisa juga menggunakan gel aloe vera yang dijual bebas di pasaran.

Pastikan produk yang Anda beli tidak mengandung terlalu banyak bahan kimia tambahan di dalamnya.

3. Gunakan obat alami arnica

Arnica adalah bunga yang sudah sering digunakan sebagai obat alami untuk menyembuhkan memar dan pembengkakan.

Sebuah studi dari British Journal of Dermatology menunjukkan bahwa mengoleskan salep dengan kandungan arnica mampu mengurangi lebam yang muncul akibat prosedur laser.

Ekstrak bunga arnica tersedia dalam bentuk salep, gel, serta obat minum.

Ikuti petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan, atau konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaannya.

4. Kompres cuka

Cuka yang dicampur dengan air hangat ternyata dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk penyembuhan memar.

Cuka meningkatkan aliran darah di dekat permukaan kulit, sehingga bisa membantu meredakan darah yang telah terkumpul di daerah memar.

Campur air dan cuka dalam mangkuk dan basahkan waslap bersih dengan larutan tersebut. Tempelkan di daerah memar selama 10-15, ulangi jika diperlukan.

5. Makan nanas

Nanas mengandung campuran enzim yang disebut dengan bromelain. Nah, bromelain ini ternyata diyakini efektif memudarkan memar serta mengurangi peradangan.

Anda bisa mengonsumsi nanas atau menggunakan suplemen yang mengadung bromelain. Terdapat pula salep bromelain yang bisa Anda gunakan untuk obat memar.

Macam-macam pilihan obat memar

Selalu hati-hati saat menggunakan obat-obatan, termasuk obat untuk mengatasi memar. Baca dan ikuti semua petunjuk pada label obat Anda.

Bila rasa sakit dan nyerinya hilang, mulailah lakukan peregangan perlahan dan terus tingkatkan intensitasnya seiring waktu.

1. Obat oles

Untuk memudarkan memar, Anda dapat memilih obat oles atau topikal seperti thrombophob, yang dikemas dalam bentuk salep, gel, atau krim.

Beberapa di antaranya adalah yang mengandung vitamin K. Vitamin K sendiri merupakan salah satu nutrisi penting yang membantu proses pembekuan darah.

Selain vitamin K, Anda juga bisa memanfaatkan vitamin C untuk mengurangi peradangan serta menyembuhkan luka dengan cepat.

Vitamin C biasanya tersedia dalam bentuk gel, salep, atau serum. Vitamin C juga bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang cukup.

2. Obat penghilang rasa sakit

Jika luka memar yang Anda alami disertai rasa sakit, Anda bisa mencoba minum beberapa obat.

Pilihan obat-obatan tersebut seperti paracetamol (Panadol, Biogesic, Tempra, Termorex, Omegrip) atau ibuprofen (Proris, Midol, Bodrex Extra, Motrin IB) untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan memar.

Jangan gunakan aspirin, terutama untuk anak-anak dan balita.

Kapan luka memar harus diperiksakan ke dokter?

Pada beberapa kasus, memar bisa saja tidak berubah warna atau tidak kunjung sembuh.

Memar yang terasa keras saat disentuh, semakin membesar, dan semakin menyakitkan dapat menandakan ada gangguan pembekuan darah, seperti kelainan trombosit atau pembentukan hematoma.

Hematoma adalah benjolan yang terbentuk ketika darah mulai berkumpul di bawah kulit atau otot.

Bukannya mengalami proses penguraian dan penyembuhan seperti yang telah dijelaskan di atas, darah pada hematoma justru menggumpal di dalam tubuh.

Hematoma hanya bisa dikeluarkan dengan penanganan medis, jadi periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala memar yang tidak kunjung sembuh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bruises: Management and Treatment – Cleveland Clinic. (2020). Retrieved October 19, 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15235-bruises/management-and-treatment 

Gavin, ML. (2018). Bruises – TeensHealth. Retrieved October 19, 2020, from https://kidshealth.org/en/teens/bruises.html 

Mulcahey, MK. (2019). Muscle Contusion (Bruise) – OrthoInfo. Retrieved October 19, 2020, from https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/muscle-contusion-bruise 

Cole, S. (2020). How to Get Rid of Bruises – University Urgent Care. Retrieved October 19, 2020, from https://universityurgent.care/blog/how-to-get-rid-of-bruises#:~:text=The%20only%20way%20to%20get,clear%20up%20the%20trapped%20blood

Bruise: First aid – Mayo Clinic. (2017). Retrieved October 19, 2020, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663 

Erickson, F. (2014). The Forensic Science Behind Bruise Healing [Infographic] – Georgetown University: School of Nursing and Health Studies. Retrieved October 19, 2020, from https://online.nursing.georgetown.edu/the-forensic-science-behind-bruise-healing-infographic/ 

Bruises: Types and Treatments. (2017). Retrieved October 19, 2020, from https://www.hsc.wvu.edu/hub/announcements/story/?headline=bruises-types-and-treatments 

Atik, D., Atik, C., & Karatepe, C. (2016). The Effect of External Apple Vinegar Application on Varicosity Symptoms, Pain, and Social Appearance Anxiety: A Randomized Controlled Trial. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2016, 6473678. https://doi.org/10.1155/2016/6473678

Jeney, V., Eaton, J. W., Balla, G., & Balla, J. (2013). Natural history of the bruise: formation, elimination, and biological effects of oxidized hemoglobin. Oxidative medicine and cellular longevity, 2013, 703571. https://doi.org/10.1155/2013/703571 

Rathnavelu, V., Alitheen, N. B., Sohila, S., Kanagesan, S., & Ramesh, R. (2016). Potential role of bromelain in clinical and therapeutic applications. Biomedical reports, 5(3), 283–288. https://doi.org/10.3892/br.2016.720 

King M. (2017). The Management of Bruising following Nonsurgical Cosmetic Treatment. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 10(2), E1–E4.

Ceilley R. I. (2017). Treatment of Actinic Purpura. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 10(6), 44–50.

Saxena, D., Nigam, M., Mishra, PK., Tomar, J. (2018). Assessment of the age of bruise by their healing. (2018). Indian Journal Of Forensic And Community Medicine, 5(2), 119-122. https://doi.org/10.18231/2394-6776.2018.0027 

Leu, S., Havey, J., White, NE., Martin, N., Yoo, SS., Rademaker, AW., Alam, M. (2010). Accelerated resolution of laser‐induced bruising with topical 20% arnica: a rater‐blinded randomized controlled trial. British Journal of Dermatology. https://doi.org/10.1111/j.1365-2133.2010.09813.x 

P. Sahu, D. Giri, R. Singh, P. Pandey, S. Gupta, A. Shrivastava, A. Kumar and K. Pandey. (2013). Therapeutic and Medicinal Uses of Aloe vera: A Review. Pharmacology & Pharmacy, Vol. 4 No. 8, 2013, pp. 599-610. http://dx.doi.org/10.4236/pp.2013.48086

Versi Terbaru

29/11/2022

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Trombositosis

Luka Tak Kunjung Sembuh? Waspadai 9 Hal yang Memperparah Luka


Ditinjau secara medis oleh

dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.

Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 29/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan