backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Harus Pakai Kondom Saat Fingering (‘Main Jari’ di Vagina)?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 16/06/2021

    Apakah Harus Pakai Kondom Saat Fingering (‘Main Jari’ di Vagina)?

    Ada banyak cara untuk menciptakan suasana yang intim saat bercinta. Misalnya dengan merangsang klitoris lewat fingering vagina. Teknik ‘main jari’ ini bahkan jadi salah satu cara yang paling tokcer membuat wanita orgasme. Meski begitu, bukan berarti aktivitas seks ini bebas dari risiko penyakit. Nah supaya lebih aman, perlukah pakai kondom saat memasukkan jari ke vagina?

    Haruskah pakai kondom saat fingering (jari masuk ke vagina)?

    Dibanding dengan penetrasi penis, fingering memang jauh lebih aman dan berisiko rendah untuk menyebarkan berbagai penyakit kelamin menular seksual.

    Teknik ‘main jari’ ini juga tidak bisa menyebabkan kehamilan, selama jari yang masuk ke dalam vagina benar-benar bersih dari sisa air mani.

    Namun, tidak menutup kemungkinan tetap ada risiko infeksi pada vagina dari fingering. Tangan manusia adalah hunian ideal bagi sekitar 5 ribu jenis bakteri.

    Jari kotor yang masuk dapat memindahkan kuman dan bakteri ke dalam vagina. Ini bisa membuat vagina terasa gatal, kemerahan, dan membengkak selama beberapa hari.

    Selain itu, tetap ada risiko penularan penyakit kelamin seperti klamidia, HIV, hepatitis B, atau hepatitis C jika wanita positif sedangkan pasangan prianya memiliki luka pada jari yang dimasukkan ke dalam vagina.

    Cairan vagina si wanita mengandung virus yang bisa masuk lewat luka tersebut dan menginfeksi si pria.

    Begitu juga sebaliknya bila pasangan pria yang positif terdiagnosis penyakit kelamin dan punya luka di jarinya.

    Terlebih jika kuku jarinya juga panjang dan akhirnya ikut melukai kulit vagina yang tipis. Kuman penyebab penyakit bisa berpindah dari luka di jari pria dan masuk ke tubuh wanita lewat goresan dalam vagina itu.

    Maka sebaiknya tetap pakai kondom saat memasukkan jari ke vagina agar lebih aman. Namun, jangan salah. Kondom untuk jari berbeda dengan kondom yang biasa Anda gunakan untuk membungkus penis.

    Kondom ini disebut dengan finger cots atau kondom jari yang didesain pas seukuran jari tangan Anda. Anda tidak perlu khawatir karena cairan vagina tidak akan tertinggal di sela-sela jari.

    Bagaimana cara pakai kondom khusus untuk jari?

    Cara menggunakan kondom jari cukup mudah. Anda hanya perlu menempatkan kondom di ujung jari dan tarik ke bawah hingga menutupi jari bagian bawah.

    Saat kondom digunakan, pastikan tidak udara yang terperangkap di dalamnya.

    Untuk mengurangi gesekan yang berlebihan pada vagina, Anda bisa menggunakan pelumas seks sebelum memasukkan jari ke vagina.

    Kondom jari hanya bisa digunakan sekali pakai. Jadi jangan coba-coba untuk mencuci kondom dan menggunakannya lagi di lain kesempatan.

    Ingat menggunakan kondom bekas tidak menjamin kondom bersih dan aman digunakan meski sudah dicuci.

    Jangan lupa juga untuk cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah seks.

    Tidak punya kondom jari? Pakai sarung tangan!

    Kondom khusus jari di Indonesia masih terbilang barang langka. Maka untuk menyiasatinya, Anda bisa menggunakan sarung tangan berbahan lateks yang mirip kondom.

    Cara ini juga lebih aman daripada kondom jari karena kondom kecil tersebut bisa saja molos terlepas dari jari dan tersangkut dalam vagina.

    Sarung tangan tidak akan mudah terlepas dan mampu menutup semua permukaan tangan Anda dengan sempurna. Anda juga jadi lebih bebas memilih jari mana yang akan digunakan untuk menggoda vagina.

    Cara menggunakannya pun sama mudahnya dengan kondom jari.

    Ingat, memilih sarung tangan lateks juga tidak boleh sembarangan. Anda harus pakai sarung tangan yang steril dan bebas dari bubuk putihnya.

    Anda juga perlu waspada karena ada beberapa orang yang alergi lateks. Alergi ini ditandai dengan muncul ruam kemerahan disertai rasa gatal setelah terpapar lateks.

    Jika pasangan Anda mengalami hal demikian, Anda perlu beralih pada kondom dengan bahan lainnya, seperti poliuretan, polisuprena, atau sarung tangan nitril.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 16/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan