backup og meta

Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Gigitan Tomcat

Kenapa berbahaya?GejalaPengobatanKapan ke dokter?

Tomcat adalah serangga mirip nyamuk dan memiliki warna belang kuning-hitam pada tubuhnya. Gigitan tomcat bisa menimbulkan iritasi, kemerahan, dan rasa terbakar pada kulit. Tak jarang, serangga ini juga menyebabkan lepuhan kulit yang berisi nanah. Untuk mengatasi dampak dari gigitan tomcat, sebaiknya segera lakukan pertolongan pertama seperti dalam ulasan ini.

Kenapa tomcat berbahaya?

Pada dasarnya, bukan gigitan tomcat yang berbahaya, tetapi racunnya.

Meski istilah ‘gigitan tomcat’ kerap digunakan, sebenarnya kurang tepat. Faktanya, tomcat tidak menggigit atau menyengat.

Justru, hanya dengan bersentuhan, serangga ini bisa melepaskan racun yang cukup berbahaya bagi manusia.

Perlu Anda ketahui, tomcat adalah serangga yang termasuk dalam keluarga kumbang. Serangga ini memiliki ukuran kurang dari 1 sentimeter (cm).

Tubuh tomcat berwarna kuning dengan belang hijau terang di bagian tengahnya dan hitam di kepala serta ekor.

Hewan ini biasanya tinggal di saluran air, tetapi kerap berpindah ke tempat yang lebih kering saat hujan, termasuk ke permukiman.

Tomcat biasanya bergerak dengan cara merayap karena hewan ini berusaha menyembunyikan sayapnya guna mengelabui musuh.

Studi pada jurnal Tropical Biomedicine menyebutkan jenis zat beracun dalam tomcat adalah cairan hemolim atau racun pederin.

Bahkan, racun ini bisa 12 kali lebih kuat dari gigitan ular berbisa.

Jadi, sekali lagi, yang membuat tomcat berbahaya bukanlah gigitannya, melainkan paparan racun yang bisa terjadi secara tidak sengaja saat Anda menyentuh atau terkena tubuh serangga ini.

Karena gejalanya mirip dengan gigitan serangga, istilah ‘gigitan tomcat’ pun tetap sering dipakai dalam keseharian.

Gejala akibat terkena racun tomcat

gigitan tomcat

Paparan racun tomcat bisa menyebabkan jenis luka ringan ataupun luka serius pada kulit.

Berdasarkan NSW Gov Health, berikut adalah beberapa gejala yang bisa dialami korban racun tomcat.

  • Rasa gatal  pada kulit.
  • Sensasi terbakar atau rasa perih yang kuat.
  • Kemerahan pada kulit.
  • Lepuhan berisi nanah.
  • Iritasi kulit serius.
  • Peradangan pada kulit (dermatitis).

Gejala gigitan tomcat biasanya mulai muncul dalam waktu 1—6 hari setelah terpapar racun dan bisa berlangsung selama 10 hari.

Meski sebagian besar berdampak pada jaringan kulit, racun tomcat juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti otot atau sendi.

Saat bagian mata yang terkena, racun tomcat bisa menyebabkan konjungtivitis.

Cara mengobati gigitan tomcat

Salep kortikosteroid

Kunci pertolongan dalam mengatasi racun akibat gigitan tomcat adalah meminimalkan bahaya racun yang masuk ke dalam tubuh.

Saat mengetahui Anda bersentuhan dengan tomcat, segeralah menjauh dan menyingkirkan serangga ini.

Nah, sebelum gejala berkembang lebih serius, lakukanlah cara mengobati gigitan tomcat seperti di bawah ini.

1. Bersihkan luka gigitan

Segera bersihkan luka dan daerah kulit yang terkena racun tomcat menggunakan sabun dan air.

Hal ini bertujuan membantu menghindari risiko infeksi luka dan mengurangi jumlah racun yang masuk ke dalam kulit. 

2. Kompres luka dengan air dingin

Ketika gejala mulai muncul, Anda bisa mengurangi rasa sakit pada bagian yang digigit tomcat dengan kompres dingin sebelum memberikannya obat.

Gunakan kantung es beku atau handuk yang dibasahi air dingin.

Kompres dingin dapat membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, dan gatal-gatal akibat gigitan serangga.

3. Gunakan obat-obatan

Antiseptik yang mengandung iodine atau salep hidrokortison dosis rendah (0,5—1%) bisa menjadi obat untuk mengatasi gejala akibat digigit tomcat.

Selain itu, mengoleskan krim atau losion calamine atau krim aloe vera bisa membantu mengatasi iritasi sekaligus melembapkan luka.

Jangan biarkan luka gigitan tomcat yang masih basah di bawah sinar matahari karena dapat menimbulkan bekas hitam sulit untuk dihilangkan.

Jika rasa gatal akibat digigit tomcat tidak kunjung mereda, Anda bisa minum obat antihistamin untung menekan gatalnya.

Kapan perlu mendapatkan perawatan medis?

gatal di malam hari akibat eksim

Apabila muncul tanda-tanda infeksi luka setelah digigit tomcat, seperti luka bernanah dan bengkak, segera periksakan ke dokter.

Nantinya, dokter bisa meresepkan obat salep antibiotik misalnya gentamicin untuk mengobati gejala infeksi akibat digigit tomcat.

Begitu pun pada gejala yang bertambah parah, Anda perlu mendapatkan penanganan medis untuk menetralkan racun di dalam tubuh. 

Paparan racun dari gigitan tomcat bisa menimbulkan reaksi serius pada kulit.

Langkah pertolongan pertama dapat membantu mengurangi keparahan dampaknya dan mempercepat penyembuhan luka.

Namun, gigitan tomcat bisa dihindari dengan mencegah kontak dengan tomcat.

Selain itu, paparan racun tomcat tidak hanya bisa Anda alami ketika bersentuhan dengan tomcat, tetapi juga saat menggunakan barang yang terkontaminasi racun serangga ini.

Maka dari itu, seprei, handuk dan pakaian yang terkena racun tomcat harus segera dibersihkan.

Pastikan juga untuk tutup semua jendela ketika malam hari untuk mencegah tomcat atau serangga lain masuk. 

Kesimpulan

  • Tomcat adalah serangga kecil mirip nyamuk yang beracun, bukan karena gigitannya, tapi karena racun pederin yang keluar saat bersentuhan.
  • Racunnya dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, lepuhan, hingga peradangan serius.
  • Penanganan awal meliputi membersihkan kulit, kompres dingin, dan penggunaan salep atau obat sesuai gejala.
  • Pencegahan penting dilakukan dengan menjaga kebersihan, menutup jendela di malam hari, dan mencuci barang yang mungkin terpapar racun.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Insect bites and stings: First aid. (2024). Retrieved May 26, 2025, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-insect-bites/basics/art-20056593

Kermot, C., Millman, M. (2017). Mayo Clinic Guide to Self-Care, 7th Edition. Mayo Clinic Press. Retrieved May 26, 2025, from https://mcpress.mayoclinic.org/categories/healthy-lifestyle/mayo-clinic-guide-to-self-care-7th-edition.php

MR, F., F, E., K, A., & MD, M. (2011). Treatment outcome of Paederus dermatitis due to rove beetles (Coleoptera: Staphylinidae) on guinea pigs. Tropical Biomedicine, 28(2). Retrieved May 26, 2025, from http://www.msptm.org/files/418_-_424_Fakoorziba_M_R.pdf

AAAAI. (2021). Stinging insect allergy TTR. Retrieved May 26, 2025, from https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/library/allergy-library/stinging-insect-allergy

DermNet NZ. (2021). Paederus dermatitis. Retrieved May 26, 2025, from https://dermnetnz.org/topics/paederus-dermatitis/

Versi Terbaru

03/06/2025

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

8 Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk

15 Obat Alami yang Ampuh Mengobati Gigitan Serangga


Ditinjau oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF) · Ditulis oleh Fidhia Kemala · Diperbarui 03/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan