backup og meta

Panduan Aman Mengobati Luka Bakar Pada Kulit Si Kecil

Tidak seperti orang dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami cedera, salah satunya adalah cedera terhadap luka bakar. Luka bakar pada anak pun dapat terjadi karena berbagai sebab, termasuk kecelakaan kecil di rumah hingga paparan panas saat bermain. 

Bila tidak segera mendapatkan penanganan, jenis luka satu ini dapat menimbulkan rasa sakit berkepanjangan bahkan berisiko menyebabkan infeksi. Supaya Anda lebih sigap dalam melindungi si Kecil, berikut ini adalah beberapa panduan seputar cara mengatasi luka bakar pada anak. 

Berbagai jenis luka bakar pada anak

Seperti yang diketahui, dalam keseharian, anak-anak umumnya sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 

Oleh karena itu, tak heran bila luka bakar pada si Kecil bisa terjadi tanpa sengaja, bahkan dari hal-hal sederhana yang sering dianggap sepele.

Beberapa penyebab umum antara lain terkena air panas, seperti ketumpahan teh atau mandi dengan air terlalu panas.

Tidak hanya itu, kontak langsung dengan benda panas, seperti setrika atau knalpot, terpapar sinar matahari berlebihan (sunburn), atau terkena bahan kimia tertentu juga dapat menjadi penyebab luka bakar pada anak. 

Selain itu, kabel listrik terkelupas atau kecelakaan kecil di dapur juga sering menjadi pemicu luka bakar.

Karena kulit si Kecil masih lebih tipis dan sensitif dibandingkan orang dewasa, luka bakar bisa terjadi lebih cepat dan lebih dalam meskipun hanya terkena panas dalam waktu singkat.

Untuk itu, mengetahui derajat luka bakar pada anak sangat penting untuk menentukan pertolongan pertama yang tepat. 

Merangkum dari situs Kids Health, berikut ini adalah beberapa jenis tingkatan luka bakar pada anak yang perlu Anda pahami sebelum menentukan cara mengatasi luka bakar pada anak.

1. Luka bakar tingkat pertama (superficial)

Luka bakar tingkat pertama hanya mengenai lapisan terluar kulit. Biasanya menyebabkan kulit tampak merah, terasa nyeri, dan sedikit bengkak, tanpa adanya lepuhan.

Kondisi ini umumnya dapat sembuh dalam waktu 3–6 hari dan kulit bisa mengelupas ringan dalam 1–2 hari setelah cedera.

2. Luka bakar tingkat kedua (partial thickness)

Pada luka bakar tingkat kedua, kerusakan kulit biasanya lebih dalam. Ini dapat melibatkan lapisan bawah kulit. 

Anak yang mengalami luka bakar jenis ini akan menunjukkan kulit yang merah, melepuh, bengkak, dan terasa sangat nyeri. 

Terkadang, lepuhan dapat pecah dan permukaan kulit terlihat basah serta berwarna merah terang hingga merah ceri. 

Waktu penyembuhan bisa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga lebih lama tergantung tingkat keparahannya.

3. Luka bakar tingkat ketiga dan keempat (full thickness)

Ini adalah jenis luka bakar anak yang paling parah. Luka bakar tingkat ketiga dan keempat umumnya melibatkan semua lapisan kulit hingga ke jaringan di bawahnya, termasuk saraf. 

Kulit bisa terlihat kering, putih pucat, seperti kulit lilin, atau bahkan berwarna cokelat dan hangus. 

Mengingat luka bakar satu ini melibatkan kerusakan saraf, area yang terbakar bisa terasa mati rasa. 

Proses penyembuhan luka bakar jenis ini umumnya memerlukan prosedur medis seperti cangkok kulit.

Pertolongan pertama luka bakar pada anak

Menangani luka bakar si Kecil dengan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut dan risiko infeksi. 

Melansir situs The Royal Children’s Hospital Melbourne, berikut cara mengatasi luka bakar pada anak. 

1. Segera dinginkan area luka 

Alirkan air mengalir dengan suhu sejuk (bukan air es) ke area yang terbakar selama sekitar 20 menit. 

Jika tidak memungkinkan, Anda bisa mengompres area tersebut dengan handuk bersih yang dibasahi air dingin. Hindari mendinginkan seluruh tubuh anak agar tidak kedinginan.

2. Lepaskan pakaian atau perhiasan di sekitar luka 

Jika ada pakaian atau aksesori di area luka, lepaskan dengan hati-hati. Namun, hindari membuka pakaian atau perhiasan yang menempel di kulit secara paksa, karena bisa memperparah luka.

3. Lindungi luka dengan penutup bersih 

Tutup luka bakar anak menggunakan kain bersih, kasa steril, atau plastik cling film. Pastikan pembungkusnya longgar dan tidak menekan area luka. 

Namun, jangan membiarkan plastik cling film menempel lebih dari satu jam.

4. Berikan obat pereda nyeri

Jika anak merasa kesakitan atau nyeri, Anda boleh memberikan ibuprofen atau paracetamol sesuai dosis untuk meredakan nyeri. 

Namun, pastikan obat diberikan sesuai anjuran usia dan berat badan anak.

5. Hindari penggunaan bahan rumahan 

Banyak mitos yang menyebutkan bahwa penggunaan bahan rumahan, seperti odol atau pasta gigi dapat meringankan nyeri akibat luka bakar. 

Padahal, hal ini keliru. Kandungan zat kimia pada pasta gigi ternyata bisa memperburuk luka bakar dan meningkatkan risiko infeksi. 

Oleh karena itu, sebaiknya hindari beberapa bahan yang kerap dipercaya meringankan luka bakar, seperti pasta gigi, mentega, atau bahan lainnya. 

6. Jangan pecahkan blister

Jika luka bakar membentuk lepuhan, biarkan tetap utuh. Memecahkan lepuhan bisa membuka jalan bagi infeksi.

7. Segera cari bantuan medis dalam kondisi tertentu 

Segera bawa si Kecil ke dokter bila luka bakar tampak dalam, lebih besar dari 3 cm, terdapat di wajah, tangan, kaki, atau area sensitif seperti saluran pernapasan.

Pasalnya, luka bakar di area ini memerlukan penanganan khusus untuk mencegah komplikasi serius.

Perlu dipahami, bahwa menangani luka bakar pada anak memang membutuhkan ketenangan dan langkah yang tepat. 

Dengan memahami cara mengatasi luka bakar pada anak sejak awal, Anda bisa membantu meringankan rasa sakit anak sekaligus mencegah komplikasi luka yang lebih serius.

Kesimpulan

  • Anak-anak rentan mengalami luka bakar akibat kecelakaan kecil di rumah, kontak dengan benda panas, sinar matahari, atau bahan kimia.
  • Luka bakar pada anak dibedakan menjadi tiga tingkat keparahan: tingkat pertama (ringan), tingkat kedua (sedang), dan tingkat ketiga/keempat (parah dan mengenai jaringan dalam).
  • Pertolongan pertama luka bakar meliputi mendinginkan area luka, melepas pakaian/perhiasan di sekitar luka, melindungi luka dengan penutup bersih, dan memberikan obat pereda nyeri.
  • Hindari penggunaan bahan rumahan seperti odol dan jangan memecahkan lepuhan untuk mencegah infeksi.
  • Segera cari bantuan medis jika luka bakar tampak parah, luas, atau berada di area sensitif seperti wajah, tangan, kaki, atau saluran pernapasan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Burns (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved April 28, 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/burns.html

What to Do About Burns (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved April 28, 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/burns-sheet.html#:~:text=Run%20cool%20(not%20cold)%20water,ibuprofen%20or%20acetaminophen%20for%20pain.

(N.d.). Retrieved April 28, 2025, from https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Burns_prevention_and_first_aid/

Burns in Children. (2024). Retrieved April 28, 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/burns/burns-in-children

Burn Treatment & Prevention Tips for Families. (2019). Retrieved April 28, 2025, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/Treating-and-Preventing-Burns.aspx

(N.d.). Retrieved April 28, 2025, from https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/burns/

Versi Terbaru

08/05/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama Luka Lecet dan Cara Merawatnya

Langkah Pertolongan Pertama Luka Bakar Akibat Bahan Kimia


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 08/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan