Makin bertambahnya usia, tubuh lansia akan makin rentan terhadap penyakit. Selain penyakit yang menyerang badan, lansia juga berisiko mengalami berbagai masalah pada kaki yang bisa menjadi penyebab kaki bengkak. Apa saja contohnya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Makin bertambahnya usia, tubuh lansia akan makin rentan terhadap penyakit. Selain penyakit yang menyerang badan, lansia juga berisiko mengalami berbagai masalah pada kaki yang bisa menjadi penyebab kaki bengkak. Apa saja contohnya?
Kondisi kaki bengkak yang sering terjadi pada lansia disebut edema. Hal ini terjadi saat terdapat cairan dalam jumlah berlebih yang terjebak pada jaringan tubuh.
Edema bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun. Namun, kondisi ini paling sering menimbulkan pembengkakan pada area kaki, termasuk pada pergelangan kaki dan betis.
Pada lansia, edema dapat disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, atau sirosis. Penggunaan obat-obatan juga bisa memicu kondisi ini.
Beberapa gejala yang mungkin muncul ketika lansia mengalami kaki bengkak meliputi:
Edema tidak hanya jadi penyebab kaki bengkak pada lansia. Jika tidak segera diatasi, edema bisa menyebabkan komplikasi lebih serius, meliputi:
Segera kunjungi dokter bila lansia yang Anda rawat memiliki gejala dari penyebab kaki bengkak ini. Penanganan yang lebih cepat dapat membantu mencegah komplikasi.
Pengobatan untuk penyebab kaki bengkak pada lansia harus disesuaikan dengan kondisinya.
Sebagai langkah awal, Anda dapat melakukan berbagai cara di bawah ini untuk merawat kaki lansia yang rentan mengalami pembengkakan.
Seiring bertambahnya usia, kaki lansia cenderung melebar dan kehilangan bantalan lemak pada bagian dasarnya. Hal ini akan makin parah bila lansia mengalami obesitas.
Tak hanya edema yang menjadi penyebab kaki bengkak, berikut adalah berbagai jenis penyakit kaki lainnya yang umum terjadi pada lansia.
Bunion merupakan kelainan kaki yang bisa terjadi karena faktor keturunan atau akibat gesekan dari penggunaan sepatu yang kurang tepat.
Tidak hanya itu, munculnya bunion juga mungkin dipengaruhi oleh masalah kesehatan lainnya, seperti asam urat, radang sendi, dan kaki datar.
Seiring pertambahan usia, kadar lemak dan kolagen akan mengalami penurunan. Hal ini membuat lapisan lemak pada area bawah kulit kaki makin menipis.
Kondisi ini memang bukan penyebab kaki bengkak pada lansia, tetapi bisa menyebabkan kulit telapak kaki menjadi lebih kering dan mudah pecah-pecah.
Area kulit tersebut juga dapat terasa gatal dan panas seperti terbakar. Tekanan terus-menerus pada telapak kaki juga bisa menyebabkan kapalan.
Kuku jari kaki lansia berisiko besar tumbuh ke dalam. Hal ini bisa terjadi karena faktor genetik, kebiasaan memotong kuku menjadi runcing, cedera jari kaki, hingga infeksi.
Selain itu, kuku jari kaki juga bisa menebal dan menguning. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi jamur, cedera, dan penyakit yang serius, seperti diabetes dan psoriasis.
Salah satu jenis radang sendi atau arthritis yang kerap terjadi pada lansia adalah osteoarthritis.
Jenis radang sendi ini disebabkan oleh akumulasi dari tekanan persendian yang terjadi selama bertahun-tahun. Biasanya, osteoarthritis menyerang jempol dan punggung kaki.
Gejala arthritis pada sendi jari kaki ini bisa menimbulkan penyakit penyebab kaki bengkak lainnya pada lansia, seperti asam urat, hammertoe, dan bunion.
Masalah kaki lansia lainnya adalah achilles tendonitis atau cedera tendon achilles. Penyakit ini lebih berisiko muncul pada kaki lansia yang mengalami obesitas.
Achilles tendonitis bisa terjadi jika tendon, yaitu jaringan ikat yang mengikat otot pada tulang, terus-menerus mengalami tekanan berlebih.
Kondisi ini juga berkaitan dengan tendon achilles yang memendek, kebiasaan memakai sepatu hak tinggi, dan efek samping antibiotik, seperti levofloxacin atau ciprofloxacin.
Perubahan bentuk dan ukuran kaki merupakan bagian alami dari proses penuaan. Ukuran kaki lansia biasanya akan bertambah setengah sentimeter atau bahkan lebih.
Perubahan ini terjadi karena kondisi ligamen dan tendon berhenti berkembang pada usia senja.
Lengkungan kaki pun cenderung menurun sehingga menyebabkan telapak kaki rata (flat foot), sedangkan panjang kaki justru bertambah.
Perubahan tendon dan ligamen juga bisa meningkatkan risiko cedera, seperti tendinitis, tendon sobek, atau ketegangan otot.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar