backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih (ISK) Kembali Lagi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 01/09/2022

    Berbagai Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih (ISK) Kembali Lagi

    Mencegah infeksi saluran kemih atau ISK tentu dapat dilakukan dengan cara mudah dan murah dibandingkan harus mengobatinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan gaya hidup sehat.

    Beberapa makanan seperti buah cranberry juga dapat membantu Anda sebagai obat alami infeksi saluran kencing.

    Cara mudah mencegah infeksi saluran kemih

    Ada beberapa kebiasaan yang tanpa Anda sadari dapat meningkatkan risiko ISK seperti sering menahan buang air kecil dapat memperbesar kemungkinan perkembangan bakteri penyebab ISK. Selain itu, membersihkan organ intim asal-asalan juga berperan dalam penyebaran bakteri sehingga berdampak pada ISK.

    Bila tidak ingin infeksi saluran kencing terjadi, beberapa cara berikut dapat membantu Anda untuk mencegah infeksi saluran kemih.

    1. Minum banyak air putih

    Selain menghindarkan Anda dari dehidrasi, minum 8 gelas air putih setiap hari juga menjadi salah satu cara mudah untuk mencegah perkembangan bakteri penyebab infeksi saluran kemih.

    Minum banyak air akan “membilas” saluran kandung kemih dan mengeluarkannya melalui urine. Dengan begitu, peluang bakteri untuk menempel dan berkembang biak pada dinding saluran kemih akan lebih kecil dan Anda terhindar dari ISK.

    Minum air putih juga baik untuk Anda yang sering terkena ISK berulang kali. Hal ini dikatakan oleh peneliti University of Miami Miller School of Medicine, Dr. Thomas M. Hooton, bahwa memenuhi kebutuhan cairan akan menghindari Anda dari risiko infeksi saluran kemih yang kambuh lagi.

    2. Tidak menahan buang air kecil

    merinding saat buang air kecil

    Menahan buang air kecil memang menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kencing. Itu sebabnya, tidak menunda waktu buang air kecil merupakan cara mudah untuk mencegah infeksi saluran kemih.

    Kebiasaan menunda buang air kecil akan membuat bakteri lebih tertahan lebih lama bersama urine di kandung kemih. Penumpukan ini memungkinkan bakteri berkembang dan menginfeksi saluran kemih.

    Nah, buang air kecil berfungsi untuk membersihkan saluran kemih dari bakteri dan dapat mengurangi risiko infeksi. Buang air kecil juga sekaligus membuang limbah hasil metabolisme tubuh yang tidak dibutuhkan.

    3. Buang air kecil sebelum dan sesudah seks

    Berhubungan seks bisa menjadi salah satu awal mula terjadinya infeksi saluran kemih. Saat penetrasi, penis atau jari dapat mendorong bakteri dari luar vagina untuk masuk ke dalam uretra lalu menjalar ke kandung kemih.

    Dengan alasan inilah Anda terutama wanita sangat dianjurkan untuk buang air kecil sebelum dan sesudah bercinta untuk mencegah adanya infeksi pada saluran kemih. Tanpa buang air kecil, bakteri yang baru masuk akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

    Hindari juga menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom yang mengandung spermisida. Spermisida adalah zat yang berfungsi untuk membunuh sel sperma. Apermisida memberi dampak pada pH vagina yang akan meningkatkan risiko penyakit.

    Jika Anda mengalami masalah seperti vagina yang kering, Anda bisa menggunakan lubrikan yang berbahan dasar air. Sebelumnya, konsultasikan dahulu ke dokter mengenai alat kontrasepsi yang aman dan cocok.

    4. Membersihkan anus dan area genital dengan tepat

    bakteri vagina cegah hiv

    Selama ini, apakah Anda sudah membersihkan anus setelah BAB dengan tepat? Seperti diketahui, penyebab ISK adalah menyebarnya bakteri E. coli dari anus ke saluran kemih uretra.

    Itu sebabnya, cara membilasnya perlu Anda perhatikan dengan benar. Bilaslah anus dengan arah dari depan ke belakang sebagai cara mencegah infeksi saluran kemih. Hal ini untuk mencegah bakteri E. coli pindah dan masuk ke uretra.

    Tidak hanya setelah buang air besar, Anda perlu membersihkan area genital usai melakukan hubungan intim. Gunakanlah air hangat untuk membersihkan vagina. Anda juga bisa memakai sabun, asalkan tidak mengandung wewangian. Cara ini bisa menghindari terjadinya peradangan akibat infeksi pada uretra.

    5. Senantiasa menjaga kebersihan area kemaluan

    Selain membilas area genital dengan tepat, Anda juga harus menjaga kebersihan area genital demi mencegah infeksi saluran kemih, terutama bagi wanita. Penyakit ini lebih rentan menyerang wanita karena uretra yang lebih pendek dibandingkan pria membuat bakteri lebih cepat masuk.

    Ketika menstruasi, gantilah pembalut atau tampon setiap 4-6 jam sekali agar tidak menimbulkan bau dan infeksi dari bakteri. Selain itu, hindari juga pemakaian sabun kewanitaan karena produk ini malah akan membuat pH vagina tidak seimbang sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan ragi (jamur).

    Anda juga sebaiknya tidak melakukan douching, sebuah teknik membersihkan bagian dalam vagina dengan menyemprotkan cairan pembersih. Cara membersihkan seperti ini bisa membuat vagina lebih rentan terhadap infeksi.

    6. Konsumsi suplemen cranberry

    cranberry mencegah infeksi saluran kemih

    Ekstrak cranberry juga dapat membantu Anda mencegah infeksi saluran kemih dengan lebih optimal. Dalam sebuah penelitian, buah cranberry terbukti mampu mencegah ISK. Kandungan senyawa polifenol unik yaitu Proanthocyanidins tipe A diketahui dapat melawan bakteri E. coli penyebab ISK.

    Senyawa tersebut dapat secara efektif menghalangi bakteri menempel pada jaringan saluran kemih. Antioksidan dalam buah cranberry juga dapat mencegah peradangan akibat infeksi.

    7. Pakai celana dalam yang menyerap keringat

    Opsi celana dalam juga memegang peran penting dalam mencegah infeksi saluran kemih. Pilihlah celana dalam berbahan katun untuk memberikan ruang sirkulasi udara pada area organ intim.

    Pemakaian celana dalam yang berbahan kain sintetis cenderung membuat area organ intim lembap sehingga memudahkan bakteri berkembang yang berpotensi menginfeksi saluran kemih.

    Selain itu, jika celana dalam yang dipakai sudah terasa sempit atau ketat, segera ganti dengan yang lebih longgar. Celana dalam terlalu ketat akan menimbulkan kondisi vagina dan pantat yang lembab. Kelembaban inilah yang nantinya menjadi tempat ideal jamur dan bakteri untuk berkembang biak lalu memicu iritasi.

    Bisakah mencegah infeksi saluran kemih dengan suntik vaksin?

    vaksin pneumonia

    Seperti penyakit infeksi pada umumnya, penderita penyakit infeksi saluran kemih harus menjalani pengobatan dengan minum antibiotik. Sayangnya, ada beberapa bakteri penyebab ISK yang telah resisten (kebal) sehingga tak bisa diatasi dengan antibiotik.

    Maka dari itu, hal yang lebih ditekankan adalah melakukan segala pencegahan agar tidak terkena penyakit. Selain menerapkan kebiasaan sehat dan bersih, vaksin disebut-sebut dapat menjadi salah satu cara mencegah infeksi saluran kemih.

    Vaksin sendiri telah lama digunakan sebagai langkah memberi perlindungan tambahan untuk tubuh dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya. Sequioa Sciences, sebuah perusahaan farmasi yang bergelut dalam penemuan dan pengembangan obat-obatan pun melakukan penelitian khusus untuk persoalan ini.

    Ditemukanlah vaksin FIMCH, sebuah vaksin antigen spesifik yang terbuat dari protein adhesi batkeri FimH. Vaksin ini diharapkan dapat membunuh bakteri E. coli penyebab utama ISK pada saluran kemih.

    Uji klinis dilakukan pada 67 wanita dengan 30 orang di antaranya memiliki riwayat ISK berulang. Meski kebanyakan menunjukkan respons positif, sayangnya efektivitas vaksin ini belum bisa ditetapkan dan masih membutuhkan penelitian lanjutan.

    Vaksin tersebut belum tersedia secara komersial. Itu artinya sampai saat ini Anda harus melakukan melakukan gaya hidup sehat sendiri untuk menjaga kebersihan harian area genital Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 01/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan