Tahukah Anda bahwa cara memasak akan memengaruhi kandungan gizi makanan? Suhu masak yang tinggi bisa mengurangi kandungan gizi, seperti vitamin, folat, dan kalium, pada sayuran.
Dengan memperhatikan cara pengolahan, Anda bisa menjaga kandungan gizi dalam makanan dan mendapatkan asupan gizinya dengan lebih optimal.
Namun, di antara banyaknya cara memasak makanan, manakah yang paling sehat dan direkomendasikan?
Cara memasak dan pengaruhnya pada gizi makanan
Setiap makanan yang mengandung zat gizi yang berbeda-beda. Ini bisa dilihat dari jenis, ukuran, kondisi makanan, dan cara menyajikannya.
Salah satu contoh, buah atau sayur yang kondisinya masih segar tentu lebih banyak mengandung zat gizi ketimbang buah atau sayur yang sudah layu.
Selain kondisinya, ternyata cara memasak memengaruhi gizi makanan.
Berikut ini adalah daftar cara mengolah makanan, mulai dari proses yang paling banyak hingga paling minim menghilangkan zat gizi makanan.
1. Menggoreng
Cara memasak ini termasuk metode yang sangat populer karena memang dianggap lebih mudah dan membuat makanan menjadi lebih enak dan gurih.
Meski begitu, tidak semua makanan cocok untuk digoreng. Ketika minyak dipanaskan sampai suhu tinggi dalam waktu lama, zat beracun aldehida akan terbentuk.
Aldehida ini mampu meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya.
Jenis minyak, suhu, dan lamanya waktu memasak memengaruhi jumlah aldehida yang dihasilkan. Semakin panas minyak, semakin tinggi aldehida yang terbentuk.
Di samping itu, menggoreng makanan meningkatkan jumlah lemak pada makanan.
Bila Anda memiliki penyakit jantung, kadar kolesterol tinggi, atau sedang mengikuti diet, cara mengolah makanan ini biasanya perlu dibatasi atau dihindari.
Tips menggoreng makanan yang sehat adalah jangan terlalu lama, apinya jangan terlalu besar, dan pastikan Anda menggunakan minyak sehat untuk menggoreng.
2. Membakar
Memasak dengan cara dibakar baik dilakukan asal tidak berlebihan.
Menurut Cedar Sinar Medical Center, membakar makanan dengan suhu tinggi bisa menghasilkan bahan kimia penyebab kanker yang disebut amina heterosiklik (HCA).
Bila yang dibakar adalah daging, cara memasak ini bisa menghasilkan hidrokarbon poliaromatik (PAH), bahan kimia lain yang terkait dengan kanker
Oleh karena itu, boleh-boleh saja memasak makanan dengan cara dibakar, tapi perhatikan juga seberapa sering dan baiknya tidak membakar hingga gosong.
3. Memanggang
Salah satu cara memasak ini cukup populer karena memberikan kenikmatan rasa yang khas pada makanan.
Memanggang makanan juga disebut lebih baik ketimbang menggoreng makanan.
Sayangnya, 40% dari vitamin B dan mineral yang terkandung pada daging yang dipanggang akan hilang.
Selain itu, ada kekhawatiran tentang kandungan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang berpotensi sebagai zat penyebab kanker.
4. Menggunakan microwave
Memasak menggunakan microwave merupakan metode memasak yang mudah, aman, dan nyaman.
Cara memasak ini lakukan dengan memanfaatkan gelombang mikro. Memasak yang sebentar mampu mengurangi paparan dari panas dan menjaga nutrisi pada makanan.
Akan tetapi, perhatikan wadah makanan yang Anda gunakan jika memilih cara ini, terutama pada bahan-bahan berplastik.