backup og meta

Membuat Bahan Waxing Sendiri di Rumah dan Tips Aman Mencobanya

Membuat Bahan Waxing Sendiri di Rumah dan Tips Aman Mencobanya

Saat mencoba cara waxing di rumah Anda memang perlu membuat bahan-bahannya sendiri. Meskipun kurang praktis, waxing mandiri tak kalah efektif dari perawatan di salon kecantikan. 

Jika ingin waxing di rumah, Anda perlu mengetahui cara membuat bahannya (wax). Penting juga mempelajari teknik pencabutan bulu dengan baik sehingga waxing mandiri tetap aman dan higienis.

Cara membuat waxing sendiri di rumah

Bahan utama membuat waxing di rumah cukup mudah ditemukan. Anda bahkan bisa mendapatkannya di dapur Anda, seperti gula pasir, lemon, dan garam.

Jenis waxing yang memanfaatkan campuran bahan tersebut dikenal juga dengan sugar waxing. Untuk mencobanya, siapkan bahan-bahan berikut.

  • 2 cangkir gula pasir.
  • 1/4 cangkir air lemon peras.
  • 2 sendok makan air.
  • 1 sendok teh garam.

Berikut cara membuat sugar waxing sendiri di rumah.

  • Campur seluruh bahan ke dalam panci yang sudah disterilkan atau dengan pemanas khusus waxing, pilih suhu sedang-tinggi.
  • Tunggu bahan-bahan berubah mengental.
  • Aduk bahan-bahan agar tercampur rata.
  • Lanjutkan pemanasan hingga bahan terlihat seperti karamel berwarna seperti madu.
  • Pindahkan ke wadah lain, lalu tunggu sampai dingin.
  • Waxing siap digunakan.

Tips melakukan perawatan waxing sendiri di rumah

Waxing

Setelah Anda mengetahui cara membuat bahan waxing sendiri, pastikan Anda mengetahui cara menggunakannya dengan aman. Inilah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.

  • Bersihkan kulit dari kotoran agar lilin langsung menempel pada rambut.
  • Lakukan eksfoliasi agar kulit mati hilang dan memudahkan lilin menempel.
  • Taburkan bedak pada daerah yang ingin dicabut, kecuali jika ingin mencabut bulu di area kelamin.
  • Oleskan wax ke arah tumbuhnya rambut.
  • Tempel kain kasa khusus pencabut bulu di atas kulit yang sudah dioles wax.
  • Tunggu 3–5 detik, lalu tarik kain berlawanan arah pertumbuhan rambut.

Tips aman waxing sendiri di rumah

mencuci tangan setelah dari toilet

Waxing harus dilakukan sehati-hati mungkin. Pasalnya, pencabutan rambut ini bisa memicu iritasi. Jika tidak tepat, hal ini justru membuat kulit rentan mengalami radang akibat infeksi. 

Lebih parahnya lagi, saat Anda tidak hati-hati, hal ini membuat Anda rentan mengalami berbagai efek samping waxing.

Berikut adalah tips waxing aman saat di rumah rekomendasi American Academy of Dermatology Association.

1. Cuci tangan

Sejak memahami cara membuat waxing sendiri di rumah, jangan lupakan tips aman yang satu ini. Cuci tangan tentu mengurangi risiko infeksi bakteri, virus, dan jamur yang bisa mengancam kulit dan kelamin Anda.

Selalu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Pastikan Anda mencuci tangan setidaknya selama 20 detik agar tangan bersih optimal.

2. Gunting bulu jika terlalu panjang

Sebelum memulai waxing di rumah, pastikan rambut atau bulu di kulit cukup panjang. Menurut para ahli, pencabutan sebaiknya dilakukan ketika bulu sudah sepanjang 0,5 cm–2 cm. 

Jika bulu terlalu pendek, wax sulit menempel sehingga bulu tidak bisa tercabut semua. Bulu yang terlalu panjang membuat proses pencabutan lebih lama, sekaligus menimbulkan rasa sakit yang lebih kuat.

3. Kelola rasa sakit sebelum waxing

Jika Anda memiliki toleransi rasa sakit yang cukup rendah, Anda disarankan mengonsumsi obat pereda nyeri sebelum waxing, seperti ibuprofen atau parasetamol.

Anda juga bisa mengompres kulit dengan es dingin selama 30 menit sebelum waxing. Ini juga membantu mengendalikan rasa nyeri saat proses pencabutan bulu. 

4. Tenangkan kulit setelah waxing

Kulit seringkali terasa panas dan sakit setelah waxing karena efek dari wax yang panas. Cara membuat bahan waxing memang memerlukan suhu tinggi agar mencapai kekentalan yang pas. 

Untuk mengatasi rasa panas di kulit, Anda bisa menggunakan kompres dingin. Anda juga bisa mengoleskan pelembap berbahan dasar air (water-based) untuk mendinginkan kulit. 

Hal yang perlu dihindari saat waxing sendiri di rumah

proses brazilian waxing

Ada beberapa hal perlu Anda hindari sebelum, saat, dan setelah waxing di rumah. 

1. Hindari aktivitas fisik berat setelah waxing

Sebaiknya, tunda olahraga atau kegiatan fisik berat lainnya setelah waxing. Kegiatan ini bisa memicu gesekan antarkulit atau kulit ke pakaian yang meningkatkan risiko iritasi.

Lebih parahnya lagi, gesekan ini bisa memicu luka lecet. Jika terkena keringat akibat aktivitas fisik padat, hal ini akan meningkatkan risiko penyakit kulit akibat infeksi.

2. Jangan meletakkan alat dan bahan waxing di kamar mandi

Setelah mengikuti cara membuat bahan waxing sendiri, pastikan Anda tidak meninggalkan bahan-bahan dan peralatannya di kamar mandi. 

Pasalnya, udara dan permukaan kamar mandi cenderung lebih lembap. Hal ini memicu pertumbuhan bakteri, virus, dan parasit yang menyebabkan infeksi kulit.

Jadi, selalu lap dan semprotkan disinfektan pada peralatan waxing, lalu sterilkan menggunakan air hangat.

3. Hindari menggunakan suhu wax terlalu panas

Sebaiknya, cek suhu wax sebelum Anda menggunakannya di rumah. Setelah Anda memanaskannya, oles sedikit pada bagian tubuh Anda dan ujung jari.

Jika masih terasa panas, tunggu wax hingga dingin. Jika membiarkan suhu wax terlalu panas, bahkan langsung menggunakannya, Anda rentan mengalami luka bakar di kulit.

4. Jangan berbagi alat-alat dan cairan waxing

Berbagi peralatan dan perlengkapan waxing rupanya bisa meningkatkan risiko penularan penyakit infeksi. 

Studi terbitan jurnal Sexually Transmitted Infection (2016) menemukan alat-alat waxing bisa menjadi media penularan penyakit menular seksual melalui kontak kulit dan cairan kelamin. 

Cara membuat bahan waxing sendiri cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan bahan-bahan sederhana dan memanaskannya hingga kental.

Bahan waxing alami yang bisa dibuat di rumah ini juga lembut dan aman untuk Anda yang punya kulit sensitif dan riwayat alergi kulit.

Meski demikian, tetap pastikan alat dan bahan yang digunakan tetap higienis. Hal ini berguna untuk menghindari efek samping waxing yang bisa jadi berbahaya untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hair removal: How to wax. (2022). Retrieved 24 January 2022, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/hair/how-to-wax

When and How to Wash Your Hands | Handwashing | CDC. (2022). Retrieved 24 January 2022, from https://www.cdc.gov/handwashing/when-how-handwashing.html

Jeschke, M., van Baar, M., Choudhry, M., Chung, K., Gibran, N., & Logsetty, S. (2020). Burn injury. Nature Reviews Disease Primers, 6(1). doi: 10.1038/s41572-020-0145-5

Osterberg, E., Gaither, T., Awad, M., Truesdale, M., Allen, I., Sutcliffe, S., & Breyer, B. (2016). Correlation between pubic hair grooming and STIs: results from a nationally representative probability sample. Sexually Transmitted Infections, 93(3), 162-166. doi: 10.1136/sextrans-2016-052687

Waxing | DermNet NZ. (2022). Retrieved 24 January 2022, from https://dermnetnz.org/topics/waxing

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Menggunakan Krim untuk Menghilangkan Bulu, Amankah?

Ragam Cara Menghilangkan Bulu Tangan dan Kaki yang Paling Umum


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan