backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

27

Tanya Dokter
Simpan

7 Obat Gusi Bengkak Apotek dan Rumahan Paling Ampuh

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya · Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 16/05/2023

    7 Obat Gusi Bengkak Apotek dan Rumahan Paling Ampuh

    Nyut-nyutan akibat gusi bengkak tidak hanya mengganggu aktivitas, tapi juga membuat kita kesulitan berbicara. Untungnya, ada berbagai obat gusi bengkak yang bisa Anda dapatkan dari dokter maupun buat sendiri dengan bahan rumahan.

    Obat gusi bengkak dari apotik

    Gusi bengkak umumnya diakibatkan oleh infeksi pada jaringan gusi. Infeksi ini sendiri bisa berawal dari luka karena menyikat gigi terlalu keras hingga penyakit gigi dan mulut tertentu, seperti periodontitis.

    Lantas, apa saja obat untuk mengatasi nyeri akibat gusi bengkak yang bisa didapatkan di apotek?

    1. Hidrogen peroksida

    hidrogen peroksida

    Pembengkakan pada gusi dapat ditangani dengan berkumur menggunakan larutan hidrogen peroksida. Larutan antiseptik ini tersedia di apotek atau toko obat terdekat dan bisa dibeli tanpa resep dokter.

    Hidrogen peroksida merupakan antiseptik cair yang dapat melawan bakteri penyebab masalah gigi dan gusi, seperti radang gusi dan sariawan.

    Hidrogen peroksida bekerja mengangkat sel-sel kulit mati dan membersihkan area kulit yang terluka.

    Bentuk murni cairan ini dapat melukai gusi dan mulut. Oleh karena itu, encerkan terlebih dahulu dengan sedikit air sebelum dipakai untuk berkumur.

    2. Paracetamol

    Paracetamol aman digunakan oleh segala kalangan, dari bayi di atas dua bulan, ibu hamil dan menyusui, hingga lansia.

    Namun, dosis dan frekuensi pemberian paracetamol tiap orang mungkin berbeda. Obat ini dapat diminum setiap 4–6 jam sekali sehari.

    Pada orang dewasa, dosis aman paracetamol berkisar antara 500 mg (miligram) hingga satu gram. Sementara untuk bayi usia dua bulan hingga dua tahun, dosis aman paracetamol berkisar antara 60–120 mg.

    Minumlah paracetamol sesuai aturan jarak minum obat pakai pada kemasan atau konsultasikan langsung dengan dokter Anda.

    Orang dengan riwayat penyakit hati dan ginjal serta alergi terhadap paracetamol tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini.

    3. Ibuprofen

    Ibuprofen sama efektifnya seperti paracetamol dalam mengatasi gusi bengkak. Bedanya, ibuprofen sekaligus meredakan radang penyebab bengkak dan demam yang menyertainya. 

    Penting untuk dipahami bahwa efek ibuprofen lebih kuat dari paracetamol. Maka, gunakan obat ini dengan hati-hati.

    Dosis ibuprofen untuk orang dewasa berkisar dari 200–400 mg, diminum setiap 4–6 jam sekali sesuai kebutuhan. Pada anak-anak usia 6 bulan sampai 12 tahun, dosisnya berkisar dari 4–10 mg, diminum setiap 6–8 jam sekali.

    Minum obat ini setelah makan, sesuai anjuran dan dosis yang ditentukan. Mengonsumsi ibuprofen saat perut kosong dapat memperparah peradangan dan meningkatkan risiko perdarahan pada perut.

    Segera hentikan pengobatan dan cari bantuan medis jika Anda mengalami efek samping obat, seperti nyeri dada, sesak napas, sakit kepala parah, hingga feses yang berwarna hitam.

    4. Chlorhexidine

    Chlorhexidine merupakan obat antiseptik untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab gusi bengkak. Obat ini harus ditebus dengan resep dokter.

    Obat ini memiliki berbagai jenis, mulai dari salep, larutan, dan obat kumur. Untuk mengobati gusi bengkak, gunakan varian obat kumur.

    Kumur-kumurlah dengan obat ini setelah menyikat gigi dan buang larutan bekas kumurnya. Hindari makan dan minum setelah berkumur agar clorhexidine dapat bekerja optimal. 

    Beri tahu dokter sebelum pakai obat ini bila Anda memiliki riwayat periodontitis atau baru saja melakukan perawatan gigi seperti, veneer gigi, pasang gigi palsu, atau menambal gigi.

    Pilihan obat gusi bengkak alami

    air garam untuk jerawat

    Selain obat dari apotik, Anda juga bisa menggunakan obat gusi bengkak alami dari bahan rumahan sebagai berikut.

    1. Kumur air garam

    Berkumur air garam membantu meringankan rasa sakit dan meredakan bengkak pada gusi. Hal ini karena garam bersifat menyerap air sehingga efektif membunuh bakteri jahat dalam mulut.

    Bakteri akan tumbuh subur di lingkungan yang asam dan lembap. Maka, ketika kondisi mulut kering, bakteri tidak bisa bertahan hidup.

    Caranya, larutkan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Gunakan air garam untuk berkumur selama beberapa detik, lalu buang airnya. 

    Lakukan cara ini setidaknya dua kali sehari, atau sampai bengkak pada gusi mereda.

    2. Kompres es batu

    Obat untuk meredakan nyeri gusi bengkak alami selanjutnya adalah kompres dingin. Rasa dingin membuat saraf pemicu nyeri di sekitar area mulut mati rasa untuk sementara dan meredakan sakit.

    Selain itu, suhu dingin merangsang penyempitan pembuluh darah wajah sehingga memperlambat aliran darah ke gusi yang bermasalah.

    Ini dapat membantu mengurangi peradangan, bengkak, dan nyeri pada gusi.

    Caranya, tempel bungkusan es batu dalam waslap bersih pada bagian pipi yang terasa sakit. Ulangi kompres beberapa kali sehari sampai sakitnya mereda dan pembengkakan gusi perlahan menyusut.

    3. Kunyit

    Senyawa kurkumin dalam kunyit bermanfaat untuk melawan bakteri penyebab infeksi gusi serta meredakan peradangannya.

    Sebuah penelitian dalam Journal of Indian Society of Periodontology (2012) menunjukkan obat kumur dari sari kunyit berpotensi mencegah pembentukan plak pada gigi dan gingivitis (radang gusi).

    Caranya, parut setengah ruas kunyit, kemudian campurkan dengan baking soda dan minyak kelapa. Aduk rata sampai membentuk pasta, lalu gunakan sebagai pasta gigi.

    Selain itu, Anda juga bisa membubuhkan pasta kunyit tersebut ke kain kasa, lalu digulung. Tempelkan kompres kunyit ini langsung pada gusi yang bermasalah selama beberapa menit.

    Mengatasi gusi bengkak dengan perawatan di rumah

    cara menjaga kesehatan gigi

    Selain obat alami dan medis, Anda juga disarankan melakukan perawatan berikut di rumah untuk mempercepat penyembuhan gusi bengkak. 

    1. Hati-hati saat sikat gigi

    Selama masih dalam pengobatan gusi bengkak, Anda tetap harus menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. 

    Jarang menggosok gigi justru akan memperparah kondisi Anda. Infeksi juga mungkin dapat menyebar ke gigi dan rongga mulut lainnya.

    Namun, berhati-hatilah saat menggosok gigi. Sikat gigi dengan benar dan jangan menyikat terlalu cepat atau keras. Bukannya bersih, gusi Anda bisa robek sehingga pembengkakannya semakin parah.

    2. Flossing gigi

    Bersihkan sela-sela antara gigi dan garis gusi dengan benang gigi (flossing). Flossing perlu dilakukan setiap hari sehabis menggosok gigi. 

    American Dentist Association menyatakan, flossing efektif dalam membersihkan sisa makanan yang terselip di antara celah gigi yang sulit dijangkau bulu sikat.

    Namun, pastikan caranya sudah benar. Jika Anda terlalu kasar menarik benang, alih-alih membersihkan, flossing justru dapat menjadi penyebab gusi berdarah.

    3. Pilih pasta gigi dan obat kumur yang aman

    Tanpa disadari, bahan kimia tertentu dari produk pembersih gigi mungkin memperparah kondisi gusi Anda. Oleh karena itu, baca dengan cermati komposisi yang tertera pada kemasan produk.

    Pahami komposisi pasta gigi dan obat kumur Anda aman sehingga tidak memicu iritasi gusi. Hindari pasta gigi yang mengandung detergen sodium lauryl sulfate (SLS).

    Selain itu, hindari obat kumur yang mengandung alkohol untuk mengobati gusi bengkak. Alkohol merupakan salah satu penyebab mulut kering yang akan memperburuk bengkak pada gusi Anda.

    4. Berhenti merokok

    cara berhenti merokok

    Tidak hanya buruk bagi kesehatan mulut, merokok juga bisa memperparah pembengkakan gusi. Oleh karenanya, berhentilah merokok untuk membantu kinerja obat gusi bengkak.

    Racun dalam rokok, seperti tartar dan nikotin, dapat membuat mulut kering sehingga mulut menjadi lebih asam dan rentan “dijajah” bakteri.

    Merokok juga melemahkan sistem imun. Sistem imun yang lemah tidak akan bekerja optimal melawan bakteri jahat penyebab infeksi pada gusi.

    5. Kurangi gula

    Kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh makanan Anda sehari-hari, terutama jika Anda sering mengonsumsi makanan manis penyebab gigi berlubang.

    Makanan dan minuman manis dapat memicu pertumbuhan bakteri dalam mulut dan membentuk plak pada gigi. Lambat laun, plak dapat mengakibatkan pembusukan pada gigi dan gusi.

    6. Banyak minum air putih

    Minum air putih memang tidak serta-merta mengobati gusi bengkak. Namun, dengan banyak minum air putih, risiko infeksi akibat gusi bengkak jadi lebih rendah. 

    Membiasakan banyak minum air dapat merangsang produksi air liur di dalam mulut. Air liur berperan melembapkan mulut serta membersihkan bagian dalam mulut dari sisa makanan.

    Enzim yang terkandung dalam air liur juga dapat membantu melawan infeksi di dalam mulut.

    Kapan harus ke dokter?

    Obat gusi bengkak, obat gusi bengkak apotik, obat gusi bengkak alami, mengatasi gusi bengkak, mengobati gusi bengkak

    Bila berbagai obat apotik dan perawatan di atas tidak juga meredakan gusi bengkak, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter gigi.

    Penyebab gusi bengkak mungkin penyakit atau infeksi yang lebih serius dan perlu perawatan khusus. Segera temui dokter jika terjadi beberapa kondisi sebagai berikut.

    • Sakit gigi atau sakit gusi yang semakin parah.
    • Rasa nyeri tidak juga hilang meski sudah minum obat.
    • Gusi berdarah tanpa sebab.
    • Kesulitan untuk membuka mulut.
    • Demam tinggi, sakit kepala parah, atau badan lemas tidak bertenaga.

    Jika obat resep yang diberikan setelah pemeriksaan tidak cukup mempan, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan sebagai solusi gusi bengkak yang terakhir.

    Beragam cara mengatasi gusi bengkak

    • Pengobatan dengan ibuprofen, paracetamol, hidrogen peroksida, dan chlorhexidine (perlu resep dokter).
    • Gunakan bahan alami seperti larutan garam, kunyit, dan kompres es batu.
    • Ubah kebiasaan menggosok gigi, merokok, dan makan makanan manis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    drg. Farah Nadiya

    Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 16/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan