backup og meta

Stres Bisa Membuat Anda Sesak Napas, Ini Alasannya

Stres Bisa Membuat Anda Sesak Napas, Ini Alasannya

Stres memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk menimbulkan sesak napas sekalipun Anda tidak menderita gangguan pernapasan. Bahkan, beberapa di antara mereka mengalami sesak napas hebat saat tertekan dan stres. Lantas, apa yang menyebabkan hal ini?

Hubungan antara stres dan sesak napas

serangan panik atau panic attack

Saat dihadapkan pada situasi yang memicu stres, otak Anda berada pada posisi fight or flight (melawan atau lari).

Hipotalamus, bagian otak yang merangsang produksi hormon, kemudian mengirimkan sinyal menuju kelenjar adrenal untuk melepas hormon kortisol dan adrenalin.

Kedua hormon tersebut meningkatkan berbagai fungsi tubuh, termasuk denyut jantung guna menambah aliran darah menuju organ-organ penting.

Laju napas Anda juga akan meningkat drastis untuk mencukupi kebutuhan oksigen seluruh tubuh dengan cepat.

Mekanisme ini sebenarnya berguna untuk mempersiapkan tubuh dalam menanggapi bahaya. Akan tetapi, pada saat yang sama, hormon stres juga akan mempersempit otot-otot saluran pernapasan dan pembuluh darah.

Pernapasan juga menjadi tidak efektif karena tanpa sadar Anda menarik napas dengan pendek dan cepat, bukan perlahan dan dalam seperti pada kondisi normal.

Seluruh perubahan ini yang pada akhirnya membuat Anda sesak napas saat mengalami stres.

Selain stres, Anda juga bisa mengalami kesulitan bernapas saat merasa panik, cemas, gugup, atau bahkan bersedih. Ketiga kondisi ini memicu reaksi hormon yang sama sehingga efeknya pun serupa pada tubuh Anda.

Apakah sesak napas karena stres berbahaya?

sesak napas saat berhenti merokok

Stres merupakan respons alami tubuh Anda saat berhadapan dengan masalah maupun situasi yang menegangkan.

Kondisi yang berlangsung singkat bahkan dapat membantu Anda mengambil tindakan dengan cepat dalam situasi genting.

Sesak napas dan gejala lain yang Anda alami pun akan berangsur membaik begitu pemicu stres menghilang. Selama hanya muncul sesekali, sesak napas karena stres bukanlah gangguan kesehatan yang perlu dikhawatirkan.

Meski begitu, situasinya baru berbeda bila Anda mengalami stres terus-menerus dalam waktu yang cukup lama atau disebut juga sebagai stres kronis. 

Hal ini ditandai dengan gejala stres yang tak kunjung membaik, atau Anda selalu mengalaminya setiap hari. Berbeda dengan stres jangka pendek, stres kronis berisiko menimbulkan masalah bagi kesehatan fisik ataupun psikologis.

Selain sesak napas, Anda mungkin mengalami stres kronis bila terdapat gejala berupa:

  • rasa cemas dan gugup berlebihan,
  • gejala depresi,
  • mudah marah,
  • sakit kepala, dan
  • insomnia.

Sesak napas akibat stres juga bisa berbahaya bila dialami oleh orang yang berisiko menderita penyakit pernapasan, terutama asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Sebuah studi dalam jurnal Annals Of Allergy, Asthma & Immunology (2020) menemukan bahwa stres kronis berhubungan dengan timbulnya asma, terutama pada anak-anak, remaja, atau orang yang memiliki beberapa sumber stres sekaligus.

Di samping itu, kondisi ini juga akan memperparah gejala penyakit pernapasan yang telah ada.

Cara mengatasi sesak napas saat stres

Stres dan sesak napas yang menyertainya memang tidak bisa dicegah, tetapi Anda dapat mencoba meredakannya dengan teknik relaksasi sederhana.

Saat stres mulai melanda, carilah tempat yang tenang untuk membuat diri Anda lebih rileks. Kemudian, ikuti langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Kencangkan otot-otot tubuh Anda, lalu biarkan rileks kembali.
  2. Bayangkan otot-otot Anda mengendur secara perlahan dan tubuh mulai terasa berat.
  3. Kosongkan pikiran Anda dari semua pikiran.
  4. Biarkan tubuh Anda makin rileks.
  5. Cobalah merasakan ketenangan di sekitar Anda.
  6. Begitu waktu relaksasi hampir usai, kembalikan lagi kesadaran Anda dengan menggerakkan kedua tangan dan kaki. Regangkan tubuh Anda, lalu kembalilah bergerak seperti biasa.

Sesak napas saat stres dipicu oleh pengaruh hormon kortisol dan adrenalin dalam tubuh Anda. Ini merupakan kondisi normal yang akan membaik dengan sendirinya.

Anda pun sebenarnya tidak perlu merasa cemas selama sesak napas hanya terjadi sesekali.

Namun, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apabila sesak napas berlangsung terus-menerus atau memperparah gejala penyakit pernapasan yang Anda alami.

Pemeriksaan lebih lanjut bersama dengan dokter akan membantu Anda mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Stress Effects. American Institute of Stress. (2022). Retrieved 12 July 2022, from https://www.stress.org/stress-effects

Stress effects on the body. American Psychological Association. (2018). Retrieved 12 July 2022, from https://www.apa.org/topics/stress/body

Stress and anxiety as asthma triggers. Asthma and Lung UK. (2022). Retrieved 12 July 2022, from https://www.asthma.org.uk/advice/triggers/stress/

Stress & Asthma: Causes & Relief. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 12 July 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9573-stress–asthma

Oren, E., & Martinez, F. (2020). Stress and asthma. Annals Of Allergy, Asthma & Immunology, 125(4), 372-373.e1. https://doi.org/10.1016/j.anai.2020.07.022

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

6 Cara Menurunkan Hormon Kortisol yang Tinggi

Stres dan Cemas Berlebih Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan