backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

3 Penyebab yang Bisa Membuatmu Menangis Sambil Tertawa

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 01/11/2021

    3 Penyebab yang Bisa Membuatmu Menangis Sambil Tertawa

    Saat mendengar lelucon lucu, wajar jika Anda tertawa. Anda juga normal jika merasa sedih dan menangis ketika mendapatkan berita buruk. Keduanya merupakan cara Anda mengekspresikan emosi yang dirasakan. Namun pernakah Anda tertawa sambil menangis? Simak 3 kemungkinan penyebabnya di bawah ini.

    Penyebab sering tertawa sambil menangis

    Naik gaji, mendapatkan hadiah, atau sekadar bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu bisa membuat Anda merasa senang. Sebaliknya, mengalami kegagalan atau baru saja putus hubungan dengan pasangan, bisa membuat Anda menangis tersedu-sedu.

    Ini adalah hal yang wajar, karena emosi memberi tahu Anda tentang kondisi diri dan situasi yang dialami. Hal yang normal jika Anda mengekspresikan diri sesuai dengan emosi yang dirasakan. Namun, pernahkah Anda merasakan sendiri atau melihat orang lain tertawa sambil berlinang air mata?

    Jika tidak pernah merasakannya, Anda mungkin pernah melihatnya pada adegan film atau series. Si tokoh menyingkirkan barang-barang yang ada hadapannya sambil menangis namun tak lama kemudian tertawa kencang. Anda mungkin merasa aneh, karena sepemahaman Anda menangis dan tertawa adalah hal yang bertolak belakang.

    Akan tetapi perlu Anda ketahui, bahwa kondisi tersebut bisa saja terjadi akibat beberapa alasan seperti berikut ini.

    1. Depresi

    stres menyebabkan hipertensi

    Penyakit mental seperti depresi bisa membuat seseorang yang awalnya menangis tiba-tiba tertawa. Hal ini bisa terjadi karena penyakit mental tersebut membuat seseorang mengalami gangguan suasana hati.

    Depresi sendiri merupakan gangguan mental yang membuat seseorang terus-menerus merasa sedih. Orang dengan kondisi ini bisa saja tiba-tiba mengucurkan air mata, ketika sedang tertawa atau tersenyum.

    Berikut ini gejala depresi lainnya:

    Jika dokter mendiagnosis penyakit ini, Anda mungkin akan diberi resep untuk mengonsumsi obat antidepresi, menjalani psikoterapi, atau keduanya. Pilihan pengobatan depresi akan disesuaikan dengan keparahan kondisi yang dialami.

    2. Gangguan bipolar

    setelah menangis

    Tertawa sambil menangis selanjutnya juga bisa disebabkan oleh penyakit mental, lebih tepatnya gangguan bipolar (bipolar disorder). Kondisi ini membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis. Perubahan suasana hati ini dikenal dengan episode hipomania, mania, dan depresi.

    Mania dan hipomania merupakan episode ketika pengidapnya melakukan sesuatu secara bersemangat dan bertenaga, kadang perbuatannya cenderung impulsif. Pengidapnya mungkin di suatu waktu merasa sangat sedih dan tidak bersemangat, namun tiba-tiba merasa sangat bersemangat hingga melakukan sesuatu secara berlebihan tanpa pikir akibatnya.

    Tidak berbeda dengan depresi, gangguan bipolar juga diobati dengan psikoterapi dan beberapa obat resep, salah satunya obat antidepresan.

    3. Pseudobulbar affect

    efek tertawa berlebihan

    Di luar masalah mental, tertawa sambil berlinang air mata bisa disebabkan oleh pseudobulbar affect (PBA). Kondisi ini ditandai dengan episode tiba-tiba tertawa lalu bersedih hingga mengeluarkan air mata. Biasanya terjadi pada orang dengan kondisi atau cedera neurologis tertentu, yang mungkin memengaruhi cara otak mengontrol emosi.

    Jika mengidap kondisi ini, Anda akan mengalami emosi secara normal, tetapi terkadang Anda mengekspresikannya dengan cara yang berlebihan atau berbeda. Kondisi tersebut bisa memalukan dan mengganggu kehidupan sehari-hari Anda. Salah satu contohnya adalah ketika Anda tiba-tiba tertawa lalu berlinang air mata saat menghadiri rapat.

    Perubahan tawa menjadi tangis, karena saat tertawa tanpa kendali, mata Anda secara tidak sengaja mengeluarkan air mata. Setiap episodenya bisa berlangsung selama beberapa menit, dan terjadi tanpa ada pemicunya.

    Penyebab dari PBA adalah cedera otak atau masalah neurologis terkait penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, stroke, multiple sclerosis (MS), atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Bila dokter menegakkan diagnosis penyakit ini, pengobatannya meliputi minum obat antidepresan dan obat yang biasanya diresepkan untuk mengatasi ALS atau MS.

    Ketiga penyebab sering menangis sambil tertawa atau sebaliknya ini sering kali bersinggungan. Seringnya adalah pengidap PBA yang didiagnosis dengan depresi atau bipolar disorder, menurut situs Mayo Clinic. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu melewatu pengamatan riwayat kesehatan dan tes kesehatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 01/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan