Apakah sendi Anda terasa nyeri belakangan ini? Ada yang bilang itu karena Anda kena rematik, tetapi yang lain menganggapnya karena asam urat. Jadi, mana yang benar? Meski sama-sama menyebabkan nyeri sendi, tetapi kedua penyakit ini sebenarnya berbeda. Agar tidak keliru, berikut perbedaan antara rematik dan asam urat yang perlu Anda ketahui.
Perbedaan antara rematik dan asam urat
Banyak orang mengira rematik dan asam urat adalah penyakit yang sama, padahal, meskipun gejalanya mirip, rematik dan asam urat memiliki penyebab, pengobatan, hingga cara pencegahan yang berbeda.
Berikut ini penjelasan perbedaan rematik dan asam urat dari berbagai aspek:
1. Memiliki gejala yang berbeda
Rematik dan asam urat sama-sama merupakan jenis dari arthritis atau radang sendi.
Ciri-ciri rematik dan asam urat sama-sama meliputi gejala kekakuan, pembengkakan, dan nyeri sendi yang membuat gerak Anda menjadi terbatas.
Namun, rematik atau rheumatoid arthritis umumnya memengaruhi lapisan sendi (sinovium).
Peradangan dan gejala biasanya dimulai di sendi yang kecil, yaitu tangan, kemudian menyebar ke sendi lainnya, seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, lutut, siku, pinggul, dan bahu.
Gejala rematik, seperti rasa nyeri dan kekakuan sendi, pun biasanya memburuk pada pagi hari setelah bangun tidur atau terlalu lama beristirahat.
Selain itu, nyeri sendi pada rematik umumnya simetris atau memengaruhi kedua sisi tubuh, seperti jari tangan kanan dan kiri.
Sementara penyakit asam urat atau gout biasanya memengaruhi sendi yang besar di jempol kaki.
Namun, kondisi ini juga bisa terjadi di sendi manapun, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Gejala asam urat pun biasanya sering berpindah dan jarang simetris.
Sebagai contoh, rasa nyeri bisa muncul di jempol kaki kiri lalu diikuti dengan jempol kaki kanan, tetapi serangan asam urat berikutnya mungkin saja menyerang salah satu lutut atau pergelangan tangan.
Gejala asam urat urat pun kerap kambuh pada malam hari pada saat Anda tidur.
Kedua penyakit ini pun kerap menimbulkan demam pada penderitanya. Namun, seseorang dengan penyakit asam urat lebih sering mengalami demam dibandingkan dengan rematik.
2. Perbedaan berdasarkan penyebab yang mendasari
Meski sama-sama penyakit radang sendi, tetapi penyebab antara kedua penyakit ini berbeda.
Penyebab rematik adalah gangguan autoimun, yaitu kondisi ketika sistem imun atau kekebalan secara keliru menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Pada kasus rematik, lapisan sendi atau sinovium merupakan bagian persendian yang umumnya terpengaruh.
Kondisi ini menyebabkan peradangan pada sinovium yang kemudian memengaruhi jaringan di sekitar sendi lainnya hingga bisa merusak sendi secara keseluruhan.
Sementara itu, penyebab asam urat adalah kelebihan kadar zat asam urat (uric acid) di dalam darah.
Kadar asam urat yang terlampau tinggi akan menumpuk dan membentuk kristal asam urat di sendi, cairan, dan jaringan di dalam tubuh hingga kemudian menimbulkan rasa nyeri pada sendi.
Kadar asam urat tinggi umumnya terjadi karena megonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung purin. Purin inilah yang kemudian diolah tubuh untuk menjadi asam urat.
3. Perbedaan dari sisi diagnosis
Berbeda gejala dan penyebab penyakit, maka berbeda pula cara dokter mendiagnosis mana asam urat atau rematik.
Untuk mencari perbedaan antara kedua kondisi ini, dokter akan lebih dulu menanyakan seputar riwayat kesehatan pasien serta gejala yang dialami.
Dokter juga akan menanyakan pola makan dan obat apa saja yang Anda konsumsi, serta hal-hal lain terkait gaya hidup.
Dokter biasanya dapat menemukan perbedaan antara kedua kondisi ini lewat lokasi sendi yang nyeri.
Dari hal tersebut, dokter dapat merekomendasikan Anda menjalani berbagai pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah, tes cairan sendi, dan MRI atau sinar-X, untuk memastikan diagnosis.
Jenis tes yang dijalani memang umumnya sama, tetapi hasil tes kemudian akan menguatkan diagnosis dokter. J
ika hasil tes darah dan tes cairan sendi menunjukkan kadar asam urat Anda tinggi, tandanya Anda benar memiliki penyakit asam urat.
Sementara itu, hasil tes darah akan mengacu pada kesimpulan rematik bila dokter menemukan beberapa hal berikut ini.
- Peptida citrullinated anti-siklik.
- Protein C-reaktif.
- Laju sedimentasi eritrosit.
- Faktor rheumatoid.
Sementara melalui tes pencitraan, umumnya kedua penyakit ini sulit dibedakan. Kelly A. Portnoff, seorang ahli reumatologi dari Portland, Oregon, mengatakan kedua penyakit ini sama-sama akan menunjukkan kerusakan sendi melalui tes tersebut.
4. Perbedaan pemberian obat
Pada dasarnya, rematik maupun asam urat memang sama-sama menimbulkan nyeri sendi.
Dengan demikian, keduanya pun mendapatkan obat yang sama untuk meredakan gejala tersebut, seperti penghilang rasa sakit, antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan kortikosteroid.
Namun, penyebab kedua penyakit ini berbeda, sehingga penderitanya akan mendapat obat tambahan yang berbeda pula.
Secara khusus, obat rematik yang umumnya diberikan, yaitu disease modifying anti-rheumatoid drugs (DMARDs) atau DMARDs biologis.
Sementara itu, obat-obatan asam urat yang khusus diberikan, yaitu colchicine, allopurinol, dan probenecid, untuk menurunkan atau mengendalikan kadar asam urat.
Seseorang dengan penyakit asam urat pun perlu menghindari berbagai makanan yang menjadi pantangan asam urat atau yang mengandung purin tinggi untuk membantu mengontrol penyakitnya.
5. Perbedaan berdasrkan cara pencegahannya
Penyebab rematik dan asam urat berbeda sehingga cara mencegah kedua penyakit ini pun berbeda.
Penyakit rematik umumnya sulit dicegah karena penyebab dari gangguan autoimun itu sendiri belum diketahui pasti.
Namun, risiko rheumatoid arthritis bisa diturunkan dengan berhenti merokok, berolahraga, serta menghindari paparan lingkungan dan berbagai pantangan rematik lainnya.
Sementara untuk mencegah asam urat adalah perubahan gaya hidup dengan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan rutin berolahraga.
Kesimpulan
- Ciri-ciri rematik dan asam urat memang mirip, seperti nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi, namun keduanya merupakan kondisi yang berbeda dengan lokasi dan pola gejala yang khas.
- Rematik (rheumatoid arthritis) disebabkan oleh gangguan autoimun dan umumnya menyerang sendi kecil secara simetris, sedangkan asam urat (gout) terjadi akibat penumpukan kristal asam urat karena kelebihan purin, dan biasanya menyerang sendi besar secara acak.
- Diagnosis dan pengobatan juga berbeda: rematik membutuhkan DMARDs, sementara asam urat diobati dengan obat penurun asam urat seperti allopurinol dan colchicine.
- Pencegahan rematik lebih fokus pada gaya hidup sehat dan menghindari pemicu autoimun, sedangkan asam urat dapat dicegah dengan mengontrol asupan makanan tinggi purin dan menjaga berat badan ideal.
[embed-health-tool-bmi]