backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Awas 3K: Kram, Kebas, dan Kesemutan Akibat Berbagai Aktivitas dan Kondisi Kesehatan

Ditulis oleh dr. Zicky Yombana, Sp.S · Neurologi · RS Brawijaya Saharjo


Tanggal diperbarui 08/01/2021

    Awas 3K: Kram, Kebas, dan Kesemutan Akibat Berbagai Aktivitas dan Kondisi Kesehatan 

    Dibandingkan bagian lain pada tubuh, kesemutan paling sering terjadi di area tangan dan area kaki. Padahal, jika sudah kesemutan, aktivitas dan pergerakan Anda jadi terganggu. Tahukah Anda apa saja aktivitas sehari-hari yang ternyata jadi penyebab kesemutan? Simak penjelasan saya di bawah ini.

    Berbagai aktivitas penyebab kesemutan

    Mungkin Anda tidak sadar ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering atau bahkan setiap hari Anda lakukan yang bisa jadi penyebab kesemutan di tangan atau kaki. Karena terlalu sering dan sudah menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan, Anda akhirnya mengabaikan gejala yang timbul akibat kebiasaan buruk itu. Berikut adalah aktivitas sehari-hari yang dapat menjadi pemicu kesemutan. 

    Kesemutan pada area kaki 

    1. Kebiasaan berjongkok

    Anda mungkin harus berjongkok saat mencuci pakaian, mengepel lantai, buang air, dan masih banyak kegiatan lain yang membuat Anda kerap berjongkok. Padahal, kebiasaan ini kurang baik untuk dilakukan terus menerus.  

    Jika Anda memaksakan diri untuk berjongkok untuk waktu yang lama, aktivitas ini bisa menyebabkan timbulnya kesemutan pada area kaki karena terlalu lama menahan atau menopang berat tubuh. 

    Sebaiknya duduklah menggunakan bangku pendek saat beraktivitas, jangan berjongkok. Dengan begitu, seluruh beban tubuh bisa ditopang bangku, tidak menghambat aliran darah ke kaki dan menyebabkan kesemutan.

    2. Menyimpan benda di saku celana bagian belakang

    Model celana yang menyediakan saku di bagian belakang membuat Anda menjadi sering menyimpan berbagai benda di saku tersebut. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh para pria, khususnya saat menyimpan dompet di saku belakang tapi lupa mengeluarkannya jika hendak duduk.  

    Akibatnya, dompet atau benda apa pun yang lupa dikeluarkan dari saku belakang sebelum duduk menyebabkan saraf iskiadikus yang terletak di bagian bokong menjadi tertekan. Jika saraf ini tertekan, efeknya akan menyerang bagian kaki sehingga bisa jadi penyebab kesemutan. 

    3. Menggunakan sepatu hak tinggi

    Sepatu yang banyak digemari oleh para wanita ini sering jadi penyebab kesemutan dan kram pada bagian kaki. Apalagi model sepatu dengan hak yang lancip membuat Anda harus menumpukan beban tubuh ke jemari kaki. 

    Saat jemari kaki menahan beban tubuh terlalu lama, otot-otot pada kaki akan menjadi kaku. Akumulasi dari kekakuan pada otot kaki karena terlalu sering atau terlalu lama menggunakan sepatu hak tinggi memicu timbulnya kesemutan pada area kaki.  

    Selain kesemutan, menggunakan sepatu hak tinggi juga dapat menyebabkan kaki terasa kram. Hal ini terjadi karena betis akan mengalami tekanan dan membuatnya terasa kaku. Jika berlangsung lama, kaki akan mengalami kram otot. Saat kram, kaki akan terasa sakit dan susah digerakkan. 

    Kesemutan pada area tangan

    Aktivitas lain juga bisa jadi penyebab kesemutan pada area tangan. Hal ini biasanya disebabkan oleh berbagai kebiasaan kecil yang dilakukan sehari-hari seperti: 

    1. Suka membunyikan leher 

    Kebiasaan ini mungkin terasa nikmat bagi beberapa orang yang sering melakukannya, seolah otot-otot leher menjadi lebih rileks. Padahal hal ini termasuk kebiasaan yang buruk. 

    Mengapa? Karena kebiasaan ini ternyata dapat menimbulkan tekanan pada saraf oleh bantalan tulang belakang bergeser. Aktivitas yang menimbulkan tekanan saraf ini dapat menyebabkan kesemutan yang menjalar dari bahu Anda menuju ke lengan atas, lengan bawah, hingga tangan.  

    2. Kebiasaan menundukkan kepala terlalu lama

    Meski sering kali merasa tidak nyaman, orang seperti tidak pernah kapok menundukkan kepala terlalu lama. Biasanya, hal ini terjadi saat terlalu asyik membaca buku, menyulam, atau bermain gadget

    Dengan membiarkan leher menunduk selama berjam-jam, otot leher lama-kelamaan akan menjadi kaku. Jika sudah begitu, akan terjadi pergeseran di tulang belakang yang membuat saraf di area leher menjadi terhimpit atau terjepit. Kejadian ini dapat menjadi penyebab kesemutan mulai dari leher, bahu, menjalar hingga tangan. 

    3. Menggunakan bantal bertumpuk

    Kebiasaan tidur orang satu dengan orang lainnya memang berbeda-beda. Ada yang suka tidur dengan bantal yang tipis sekali, ada yang justru lebih suka tidur menggunakan bantal bertumpuk. 

    Tidak hanya itu, ada juga yang suka melipat bantal menjadi dua sebelum tidur sembari membaca buku atau bermain gadget. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan terus-menerus, karena selain membuat leher jadi pegal, otot leher pun ikut menjadi kaku dan kekakuan otot leher juga memicu timbulnya kesemutan. 

    Kondisi kesehatan penyebab kesemutan

    Ternyata, tidak hanya kebiasaan sehari-hari saja yang dapat memicu timbulnya kesemutan. Beberapa kondisi kesehatan tertentu yang mungkin Anda miliki bisa saja jadi penyebab kesemutan. 

    1. Carpal tunnel syndrome (CTS)

    Carpal tunnel syndrome (CTS) memang menyerang area pergelangan tangan hingga ke tangan, tepatnya dari pergelangan tangan hingga ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah jari manis. Penyakit ini biasanya muncul pada tangan yang paling sering digunakan, misalnya karena Anda sering mengetik dengan keyboard, menjahit, atau Anda naik sepeda motor setiap hari.

    Contohnya jika Anda menggunakan tangan kanan lebih sering daripada tangan kiri, CTS akan cenderung menyerang tangan kanan dibanding tangan kiri.

    Salah satu gejala CTS adalah ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan setengah jari manis akan terasa kesemutan, kebas, dan mati rasa. 

    2. Diabetes

    Meski tidak semua penderita diabetes pasti mengalami kesemutan, hal ini menjadi salah satu gejala yang mungkin muncul pada para pengidap diabetes. Namun, kesemutan pada pengidap diabetes mungkin muncul hanya jika Anda telah lama mengidap diabetes atau penyakit ini sudah tidak terkontrol. 

    Pada penderita diabetes, kesemutan yang muncul biasanya menimbulkan sensasi seolah tangan menggunakan sarung tangan dan kaki seolah menggunakan kaos kaki. 

    3. Penggunaan obat-obatan

    Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit tuberkulosis (TB) adalah isoniazid. Isoniazid adalah antibiotik yang berfungsi melawan bakteri. Namun, jika Anda ingin menggunakan obat ini, salah satu efek samping yang mungkin muncul adalah kesemutan. 

    Selain obat tuberkulosis ini, obat-obatan yang digunakan untuk membantu proses kemoterapi juga memiliki efek samping yang sama, yaitu kesemutan. 

    Sementara itu, ada jenis obat-obatan lain seperti obat steroid yang jika digunakan secara sembarangan tanpa resep dokter bisa menjadi penyebab kesemutan pada tangan dan kaki. Banyak orang yang mengonsumsi obat steroid tanpa sadar. Dalam artian, obat ini mungkin terkandung dalam berbagai minuman herbal penambah energi yang banyak beredar. Padahal, penggunaan obat steroid harus dengan dosis yang tepat yang telah ditentukan oleh dokter.

    Cara mengatasi 3K (kram, kebas, dan kesemutan) 

    Jika kram, kebas, atau kesemutan terus-menerus melanda, aktivitas Anda pasti terganggu. Hal ini membuat Anda malas bergerak dan menghambat Anda melakukan kegiatan yang produktif. 

    Maka dari itu, salah satu solusinya adalah dengan minum obat pereda kram, kebas, dan kesemutan. Pilih obat yang mengandung ibuprofen untuk mengatasi kekakuan otot akibat terlalu lama berdiam atau melakukan gerakan statis.

    Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase yang membentuk sintesis prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah zat kimia penyebab rasa nyeri di dalam tubuh.  

    Obat kram, kebas, dan kesemutan juga sebaiknya mengandung berbagai vitamin neurotropik untuk memelihara kesehatan saraf seperti vitamin B1, B6, dan B12.

    Selain menggunakan obat-obatan, ada beberapa perawatan rumah yang bisa Anda lakukan. Misalnya sering melakukan peregangan otot. Hal ini sangat mudah dilakukan dan bisa dilakukan di mana saja. Karenanya, jangan malas untuk meregangkan badan secara rutin tiap hari. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Zicky Yombana, Sp.S

    Neurologi · RS Brawijaya Saharjo


    Tanggal diperbarui 08/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan