backup og meta

6 Penyebab Hot Flashes (Sensasi Panas Dalam Tubuh), Selain Karena Menopause

6 Penyebab Hot Flashes (Sensasi Panas Dalam Tubuh), Selain Karena Menopause

Hot flashes adalah sensasi kepanasan hebat yang datang dari dalam tubuh, bukan disebabkan oleh perubahan temperatur atau cuaca lingkungan sekitar. Sensasi panas dan gerah ini dapat terjadi secara perlahan ataupun timbul secara tiba-tiba. Hot flashes adalah gejala menopause yang paling umum. Biasanya ditandai dengan wajah dan kulit tubuh (terutama leher dan dada) yang memerah dan terasa hangat, berkeringat, dan rasa kesemutan di jari-jari. Ini merupakan hal yang normal.

Namun, apa penyebabnya kalau Anda mengalami hot flashes padahal belum memasuki usia menopause?

Hot flashes bisa terjadi bukan hanya karena menopause

Penyebab hot flash tidak diketahui pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan perubahan hormon reproduksi dan kerja hipotalamus yang membuat Anda menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu tubuh.

Menurut Beth Battaglino, RN, CEO dari HealthyWomen, sebuah LSM terkait kesehatan wanita, meskipun hot flashes adalah gejala umum menopause, nyatanya kondisi ini bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan dengan berbagai penyebab yang berbeda. Hot flashes bahkan juga bisa menyerang pria.

Lantas, apa saja penyebab hot flashes yang bukan menopause?

1. Efek samping obat

Tanpa Anda sadari, sensasi gerah dan keringatan tiba-tiba akibat hot flashes bisa terjadi karena efek samping obat yang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat yang menimbulkan efek samping hot flashes adalah obat antidepresan, obat kemoterapi kanker payudara, dan obat penghilang rasa sakit.

Jika ini yang terjadi pada Anda, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Jangan hentikan penggunaan obat jika dokter menganggap obat tersebut benar-benar perlu diteruskan. Biasanya gejala ini akan perlahan surut seiring tubuh beradaptasi dengan efek obat. Pada kasus lainnya, dokter mungkin akan mengganti dosis atau jenis obatnya sehingga Anda tidak lagi merasakan hot flashes.

2. Kelebihan berat badan

Penumpukan lemak dalam tubuh dapat memperlambat kerja metabolisme tubuh. Saat metabolisme tubuh Anda berjalan lambat, artinya tubuh Anda lambat dalam membakar lemak. Lemak adalah sumber energi yang dipakai tubuh untuk menghangatkan tubuh. Itu sebabnya orang yang memiliki banyak cadangan lemak akan lebih mudah merasa hangat atau kepanasan.

Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu mengelola berat badan Anda dengan diet dan olahraga teratur. Sebuah penelitian dari University of California di San Francisco melaporkan bahwa risiko hot flashes menurun drastis pada wanita yang kelebihan berat badan tapi rutin berolahraga dan diet sehat.

3. Masalah kesehatan tertentu

Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan sensasi hot flashes, seperti hipertiroid dan tumor pankreas. Jika Anda mengalami hot flashes tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatan pastinya.

4. Makanan dan minuman

Makanan pedas, minuman berkafein, dan minuman alkohol bisa menyebabkan sensasi kegerahan dalam tubuh.

Makanan pedas merangsang ujung-ujung saraf lidah untuk mengaktifkan peningkatan suhu tubuh yang menimbulkan reaksi fisik, termasuk pelebaran pembuluh darah, berkeringat, menangis, dan kulit memerah. Serangkaian gejala inilah yang menyebabkan Anda merasa kepanasan saat makan makanan pedas.

Bahkan pada beberapa orang, hot flashes bisa terjadi sebagai reaksi alergi makanan dan minuman tertentu.

5. Suhu kamar tidur terlalu panas

Tidur dalam kondisi ruangan yang panas kering, misalnya karena pakai selimut terlalu tebal atau bahan baju tidur Anda tidak menyerap keringat, bisa menyebabkan Anda kegerahan dan berkeringat di malam hari. Maka dari itu, Anda mungkin sering terbangun di tengah malam.

Solusinya, gunakan pakaian dengan bahan yang lebih tipis dan nyaman saat dipakai tidur dan jangan gunakan selimut untuk sementara waktu sampai Anda merasa suhu tubuh telah kembali normal.

6. Cemas dan stres yang berlebihan

Rasa cemas, khawatir, maupun stres yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hot flashes. Sebab saat Anda merasa cemas atau stres, biasanya hormon adrenalin tubuh akan meningkat yang akan menghasilkan sensasi hangat dari dalam tubuh tubuh.

Solusinya, segera atasi stres Anda dengan berbagai kegiatan sederhana yang bisa mengembalikan mood Anda. Misalnya, berlatih teknik pernapasan dalam, mendengarkan musik, atau meditasi.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hot Flashes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hot-flashes/symptoms-causes/syc-20352790 Diakses pada 21 Maret 2018.

6 Common Cause of Hot Flashes That Aren’t Menopause. https://www.prevention.com/health/6-common-causes-of-hot-flashes-that-arent-menopause Diakses pada 21 Maret 2018.

Versi Terbaru

30/05/2022

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Penyebab Gairah Turun setelah Menopause dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Hot Flashes, dari Trik Sederhana hingga Medis


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan