Namun Frederico Patiricia dokter spesialis kandungan, dikutip dari Kompas, mengatakan bahwa kalau memakai pembalut kain terlalu lama akan menyebabkan area vagina dan sekitarnya gampang lembap. Pasalnya, bahan kain yang dipakai untuk pembalut bekerja layaknya bahan kaos katun yang gampang menyerap keringat. Hal inilah yang dapat memicu pertumbuhan bakteri di organ kewanitaan Anda.
Bakteri yang berlebihan di dalam vagina bisa menyebabkan iritasi, peradangan, bau setelah berhubungan seks, keputihan abnormal, dan gejala lainnya. Untuk mencegah hal ini, Anda tetap harus rutin mencuci, membilas dan mengeringkan kain pembalut setiap habis dipakai.
Ketika Anda menggunakan pembalut sekali pakai…
Di sisi lain, meski daya tampung pembalut kertas sekali pakai jauh lebih kuat daripada pemablut kain namun pembalut ini diproduksi massal setelah melewati berbagai proses kimiawi. Bahan kertas yang digunakan umumnya berasal dari kertas daur ulang yang sudah dicuci dan disteril memakai bahan kimia dan pemutih.
Ada kemungkinan bahwa pembalut sekali pakai yang ada di pasaran pada umumnya mengandung beberapa bahan berbahaya seperti klorin, dioxin, serat sintetis dan aditif petrokimia. Temuan ini didapat setelah tim periset mencoba membakar pembalut kertas sebagai percobaan. Ketika pembalut dibakar, asap yang keluar tebal dan berwarna kehitaman tanda adanya bahan-bahan kimia yang bereaksi terhadap panas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar