backup og meta

7 Manfaat Buah Pir, dari Cegah Sembelit Hingga Bantu Diet

7 Manfaat Buah Pir, dari Cegah Sembelit Hingga Bantu Diet

Anda penggemar buah pir? Buah berkulit hijau yang rasanya manis dan renyah saat digigit ini memang nikmat dijadikan camilan sehat. Di balik kelezatan rasanya, buah pir ternyata juga menyimpan berbagai kandungan gizi dan manfaat bagi kesehatan.

Kandungan gizi buah pir

Pir adalah buah berbentuk bel dengan perpaduan rasa manis dan masam. Buah ini sejak dulu dianggap sebagai salah satu asupan makanan dengan gizi yang seimbang, sebab kandungan gizinya sangat melimpah dan beragam.

Seperti buah-buahan pada umumnya, zat gizi yang paling banyak terdapat pada buah pir yaitu vitamin, mineral, dan serat.

Akan tetapi, ini belum semuanya. Di bawah ini kandungan nutrisi dari mengonsumsi satu buah pir berukuran sedang.

  • Energi: 101 kkal
  • Protein: 0,6 gram (g).
  • Lemak: 0,2 g.
  • Karbohidrat: 27 g.
  • Serat: 5,5 g.
  • Tiamin (vitamin B1): 0,021 miligram (mg).
  • Riboflavin (vitamin B2): 0,05 mg.
  • Niasin (vitamin B3): 0,29 mg.
  • Asam pantotenat (vitamin B5): 0,09 mg.
  • Piridoksin (vitamin B6): 0,05 mg.
  • Folat (vitamin B9): 12,5 mikrogram (mcg).
  • Kalsium: 16 mg.
  • Zat besi: 0,3 mg
  • Magnesium: 12,5 mg.
  • Fosfor: 21,4 mg.
  • Kalium: 206 mg.
  • Natrium: 1,8 mg.

Selain zat gizi yang telah disebutkan di atas, buah pir juga tinggi akan antioksidan dan senyawa tumbuhan.

Semua zat gizi bermanfaat ini tersimpan dalam buah yang rendah kalori, lemak, dan kolesterol.

Manfaat buah pir bagi kesehatan

lebih baik apel atau pir

Konsumsi buah pir secara rutin bisa memberikan tubuh Anda beragam manfaat yang dijabarkan di bawah ini.

1. Mencegah sembelit

Kandungan serat pir cukup tinggi sehingga buah ini dinilai ampuh untuk mencegah dan mengatasi sembelit.

Cukup dengan mengonsumsi satu buah pir ukuran sedang, Anda bisa memenuhi 22% kebutuhan serat dalam sehari.

Buah pir juga mengandung sejenis serat yang disebut pektin. Pada sebuah penelitian di Tiongkok, pemberian pektin sebanyak 24 gram per hari selama satu bulan terbukti membantu meringankan sembelit dan mendukung pertumbuhan bakteri usus.

2. Berpotensi menurunkan risiko diabetes

Senyawa flavonoid dalam buah pir disebut-sebut memiliki manfaat dalam menurunkan risiko penyakit diabetes.

Hal ini didukung oleh sebuah penelitian di AS yang melibatkan lebih dari 9.600 orang dewasa berusia 25 – 74 selama sekitar 20 tahun.

Pada penelitian tersebut, orang yang rutin mengonsumsi lima porsi buah dan sayuran berisiko lebih rendah mengalami diabetes.

Selain itu, pir memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti buah ini tidak meningkatkan gula darah dengan cepat.

3. Membantu menjaga kesehatan tulang

Buah pir mengandung berbagai vitamin dan mineral penting untuk tulang, di antaranya vitamin K dan boron.

Vitamin K bersama mineral lain seperti kalsium, magnesium, dan fosfor bekerja sama untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah pengeroposan.

Sementara itu, boron berperan dalam menambah kepadatan mineral tulang, menjaga kadar vitamin D dalam tulang, dan meredakan peradangan di sekitar tulang. Berbagai fungsi ini merupakan kunci dari tulang yang kuat dan padat.

4. Teman diet yang ampuh

Buah pir kaya akan kandungan serat dan air. Pada saat yang sama, buah dengan nama ilmiah Pyrus communis ini juga rendah lemak, kalori, dan kolesterol.

Semua ini merupakan kombinasi tepat untuk Anda yang sedang berjuang menurunkan berat badan.

Hal ini disebutkan pada sebuah penelitian terbitan jurnal Food & Function. Setelah para peserta rutin makan pir selama 12 minggu, tim peneliti menemukan bahwa lingkar pinggang mereka mengecil hingga sebesar 2,7 sentimeter.

5. Berpotensi melawan kanker

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pola makan yang banyak mengandung buah, terutama pir, berpotensi melindungi tubuh dari kanker.

Manfaat ini kemungkinan berasal dari dua zat antikanker pada buah pir, yaitu antosianin dan asam sinamat.

Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa buah yang mengandung flavonoid mungkin dapat menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Salah satu contoh buah yang kandungan flavonoidnya paling tinggi tidak lain adalah pir.

6. Membantu menjaga kesehatan jantung

Khasiat buah pir yang selanjutnya berasal dari zat antioksidan yang disebut prosianidin.

Zat ini dipercaya dapat mengurangi kekakuan pada jaringan jantung, menurunkan kolesterol ‘jahat’ LDL, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Tidak hanya daging buahnya, kulit buah pir juga mengandung antioksidan lain berupa quercetin. Zat ini membantu memelihara kesehatan jantung dengan cara mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah.

7. Berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis

Banyak penyakit kronis berawal dari peradangan di dalam tubuh, contohnya penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.

Salah satu kiat yang bisa Anda lakukan untuk menghalau efek peradangan yaitu mengonsumsi makanan kaya antioksidan.

Buah pir termasuk sumber terbaik flavonoid. Sebagai zat antioksidan, flavonoid membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Senyawa ini juga meredakan peradangan yang berisiko berkembang menjadi penyakit kronis.

Kesimpulan


Berkat kandungan gizinya, tak heran bila pir disebut sebagai salah satu buah dengan kandungan gizi terbaik. Buah ini bermanfaat untuk menurunkan berat badan, melawan kanker, hingga meredakan peradangan dalam tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pears, raw. (2023). Retrieved 8 May 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169118/nutrients

Navaei, N., , Pourafshar, S., , Akhavan, N. S., , Litwin, N. S., , Foley, E. M., , George, K. S., , Hartley, S. C., , Elam, M. L., , Rao, S., , Arjmandi, B. H., , & Johnson, S. A., (2019). Influence of daily fresh pear consumption on biomarkers of cardiometabolic health in middle-aged/older adults with metabolic syndrome: a randomized controlled trial. Food & function, 10(2), 1062–1072. https://doi.org/10.1039/c8fo01890a

Xu L, Yu W, Jiang J, Li N. (2014). Clinical benefits after soluble dietary fiber supplementation: a randomized clinical trial in adults with slow-transit constipation. Zhonghua Yi Xue Za Zhi, 94(48):3813-6. Chinese. PMID: 25623312.

Sova, M., Žižak, Ž., Stanković, J. A., Prijatelj, M., Turk, S., Juranić, Z. D., Mlinarič-Raščan, I., & Gobec, S. (2013). Cinnamic acid derivatives induce cell cycle arrest in carcinoma cell lines. Medicinal chemistry (Shariqah (United Arab Emirates)), 9(5), 633–641. https://doi.org/10.2174/1573406411309050002

Pizzorno L. (2015). Nothing Boring About Boron. Integrative medicine (Encinitas, Calif.), 14(4), 35–48.

Maras, J. E., Talegawkar, S. A., Qiao, N., Lyle, B., Ferrucci, L., & Tucker, K. L. (2011). Flavonoid intakes in the Baltimore Longitudinal Study of Aging. Journal of food composition and analysis : an official publication of the United Nations University, International Network of Food Data Systems, 24(8), 1103–1109. https://doi.org/10.1016/j.jfca.2011.04.007

Versi Terbaru

10/05/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Intip 7 Manfaat Buah Srikaya untuk Kesehatan Tubuh Anda

Buah Apel, Si Manis dengan Segudang Manfaat Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 10/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan