backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Sebaiknya Harus Seberapa Sering Cuci Hidung?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    Sebaiknya Harus Seberapa Sering Cuci Hidung?

    Ngupil bukanlah cara yang tepat untuk membersihkan hidung. Agar hidung senantiasa bersih, Anda dapat membersihkan hidung dengan cara dicuci. Namun, harus berapa kali cuci hidung dalam sehari? Bagaimana cara yang aman dan tepat untuk melakukannya?

    Berapa kali harus cuci hidung sehari?

    Tindakan Cuci Hidung pada Anak. Boleh atau Tidak

    Cuci hidung atau irigasi hidung diketahui bisa membantu membersihkan bagian dalam hidung dari penyebab iritasi, seperti bakteri, virus, dan lendir.

    Cara ini biasanya mampu mengatasi gejala alergi, sinus, flu, atau pilek. Namun, cuci hidung juga bisa membantu menjaga membran mukosa di dalam hidung tetap lembap.

    Ada beberapa jenis cairan yang bisa digunakan untuk cuci hidung, di antaranya yaitu saline atau natrium klorida (NaCl), larutan garam, atau cairan lain untuk melegakan sinus, pilek, dan alergi.

    Lalu, berapa kali harus cuci hidung dalam sehari, baik dengan natrium klorida (NaCl), larutan garam, atau cairan lain?

    Agar ampuh, berapa kali cuci hidung dalam sehari umumnya tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami.

    Jika gangguan atau masalah hidung cukup parah, Anda bisa mencuci hidung 2—3 kali per hari.

    Sementara jika Anda baru menjalani operasi sinus, maka Anda mungkin perlu mencuci hidung hingga 6 kali sehari untuk beberapa saat.

    Bila kondisi tersebut hanya menimbulkan gejala yang ringan, maka cuci hidung tidak harus selalu berapa kali sehari.

    Anda bisa mencuci hidung sesuai dengan yang Anda rasa dan butuhkan. Misalnya, Anda bisa mencuci hidung beberapa hari atau seminggu sekali.

    Kapan cuci hidung bisa dilakukan?

    Waktu cuci hidung sebenarnya bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing kondisi.

    Namun, Dr. Bradley Otto, ahli THT, dari Ohio State Wexner Medical Center, menyarankan waktu yang paling tepat untuk melakukan cuci hidung, yaitu sebagai berikut.

    1. Saat muncul gejala yang berat

    Gangguan pada hidung terkadang bisa menimbulkan gejala yang cukup berat, seperti hidung tersumbat.

    Pada kondisi ini, cuci hidung bisa membantu membersihkan saluran pernapasan agar bisa bernapas dengan lebih baik.

    2. Setelah operasi hidung

    Selain untuk membersihkan hidung, cuci hidung setelah operasi hidung juga bisa dilakukan sebagai cara pemberian obat, seperti obat antibiotik atau steroid.

    Namun, hal ini umumnya hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter.

    Kapan cuci hidung tidak boleh dilakukan?

    Meski umumnya aman dilakukan, cuci hidung tidak boleh dilakukan pada kondisi tertentu. Berikut di antaranya.

    1. Hidung terlalu kering

    Cuci hidung saat kondisi di dalam hidung terlalu kering justru bisa menyebabkan hidung bertambah kering, bukan malah melembapkan.

    Oleh karena itu, jika hidung terasa kering, sebaiknya jangan mencuci hidung. Namun, Anda bisa oleskan pelembap pada hidung untuk membantu membuatnya kembali lembap.

    2. Ada gangguan pada saluran eustachius

    Pada beberapa orang, cuci hidung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada telingan atau saluran eustachius.

    Ini disebabkan oleh perubahan tekanan di dalam telinga, sehingga terasa seperti ada yang menyumbat telinga.

    Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya jangan melanjutkan cuci hidung, atau pelajari kembali cara cuci hidung yang benar.

    3. Gejala tidak kunjung sembuh

    Jika setelah cuci hidung, gejala yang dialami tidak kunjung sembuh atau malah bertambah parah, hentikan kebiasaan mencuci hidung.

    Anda bisa tanyakan ke dokter terkait penyebab pasti dari kondisi yang Anda alami.

    4. Alat cuci hidung kotor

    Hal ini sering kali diabaikan. Padahal, sangat penting untuk menjaga alat cuci hidung sudah bersih sebelum digunakan.

    Alat cuci hidung harus dibersihkan secara rutin sesuai dengan anjuran untuk masing-masing alat.

    Pastikan alat tersebut dibersihkan dengan air yang steril atau matang. Air yang tidak pasti kebersihannya bisa menyebabkan alat terkontaminasi kotoran, seperti amoeba pemakan otak yang bisa menyebabkan kematian.

    Anda juga harus mengganti alat cuci hidung secara rutin seperti halnya sikat gigi.

    5. Sebelum tidur

    Tidak disarankan untuk mencuci hidung sejak 60 menit sebelum tidur.

    Ini karena cairan pembersih bisa turun ke saluran tenggorokan dan menggangu tidur Anda.

    Bolehkah cuci hidung pakai air biasa?

    membersihkan hidung cuci hidung

    Membersihkan hidung tidak disarankan pakai aliran air keran. Air keran belum tentu steril dan bebas kuman sehingga tetap berisiko untuk hidung Anda.

    Air yang bisa digunakan untuk cuci hidung hanya air mineral, air bersih, atau air matang.

    Anda bisa membuat air matang dengan merebus air keran hingga mendidih. Lalu, tunggu hingga air kembali dingin agar bisa digunakan.

    Air keran yang mentah hanya bisa digunakan jika sudah disaring terlebih dahulu dengan saringan keran minimal berukuran 0,2 mikron yang diketahui bisa menyaring banyak jenis kuman.

    Namun, agar lebih aman, cuci hidung sebaiknya menggunakan semprotan saline yang dijual di toko obat atau apotek.

    Semprotan hidung ini adalah cairan garam isotonik steril. Kadar pH cairan saline mirip dengan pH cairan tubuh sehingga tidak akan mengacaukan ekosistem dalam hidung.

    Semprotan saline juga membantu menjaga silia hidung tetap sehat.

    Silia adalah rambut-rambut kecil dalam hidung yang berfungsi membantu melembabkan udara yang masuk ke paru-paru, menjebak bakteri agar tidak sampai masuk ke dalam tubuh, dan membantu meningkatkan indera penciuman Anda.

    Selain itu, semprotan saline juga dapat mengencerkan lendir yang bikin hidung tersumbat. Itu kenapa semprotan ini juga dapat membantu mengatasi gejala alergi rinitis dan sinusitis.

    Bisakah buat semprotan hidung sendiri?

    Sebetulnya, Anda dapat dengan mudah membuat cairan semprot hidung sendiri di rumah.

    Alat yang Anda butuhkan adalah, garam non-yodium, baking soda, jarum suntik, neti pot, dan botol atau wadah plastik.

    Berikut cara untuk membuat larutan saline.

    1. Campurkan 3 sendok teh garam non-yodium dan satu sendok teh soda kue ke dalam 1 cangkir air. Pastikan air yang digunakan bersih atau matang. 
    2. Simpan ramuan saline ini dalam wadah atau toples kecil yang bersih.

    Bila Anda ingin mencuci hidung, campur satu sendok teh ramuan saline ke dalam secangkir air bersih yang sudah direbus dan didinginkan dalam suhu normal.

    Setelahnya, masukkan ke dalam neti pot dan cuci hidung Anda.

    Dengan mengikuti cara di atas, Anda bisa membuat cairan yang aman untuk semprot hidung secara mandiri.

    Selain memahami berapa kali harus cuci hidung dalam sehari, pastikan juga langkah cuci hidung yang Anda lakukan sudah tepat sehingga aman dan tidak menimbulkan efek samping apapun.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan