backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Memahami Hormon, Zat yang Memengaruhi Banyak Fungsi Tubuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Memahami Hormon, Zat yang Memengaruhi Banyak Fungsi Tubuh

    Tubuh manusia melibatkan berbagai komponen untuk tetap bekerja dan berfungsi dengan baik. Salah satu bagian terpenting dari tubuh manusia ialah hormon. Jika fungsi atau produksinya terganggu, kemungkinan besar Anda akan mengalami masalah kesehatan.

    Apa itu hormon?

    Hormon adalah zat kimia yang dibuat oleh sel-sel khusus kelenjar endokrin untuk memengaruhi berbagai sistem dan proses yang terjadi di dalam tubuh.

    Zat kimia ini akan dilepaskan ke aliran darah untuk mengirimkan pesan ke jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Karena fungsinya ini, hormon sering disebut sebagai “pembawa pesan kimia”.

    Fungsi tubuh manusia sangat bergantung pada kerja kelenjar endokrin. Perubahan sedikit saja pada zat kimia tubuh bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu.

    Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.

    Fungsi hormon pada tubuh manusia

    hormon reproduksi pada pria dan wanita

    Sebagai pembawa pesan kimia, hormon menjalankan dua jenis komunikasi, yakni antara dua kelenjar endokrin serta antara kelenjar endokrin dengan organ tubuh.

    Komunikasi antara dua kelenjar endokrin terjadi ketika kelenjar endokrin melepaskan zat kimia tertentu untuk merangsang pelepasan hormon pada kelenjar endokrin yang lain.

    Sementara itu, komunikasi antara kelenjar endokrin dan organ tubuh terjadi saat pelepasan zat dari kelenjar endokrin membuat suatu organ menjalankan fungsinya.

    Interaksi kompleks antara kelenjar endokrin, hormon-hormon, dan organ tubuh inilah yang dikenal dengan sebutan sistem endokrin.

    Sistem endokrin memengaruhi hampir setiap proses dalam tubuh Anda. Beberapa kegunaan hormon di antaranya:

    • pencernaan makanan,
    • penyerapan zat gizi,
    • fungsi seksual dan reproduksi,
    • pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta
    • pengaturan detak jantung, suhu tubuh, siklus tidur, mood, rasa haus, nafsu makan, dan fungsi kognitif.

    Jenis kelenjar endokrin dan zat yang dihasilkan

    Tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar, yakni kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.

    Kelenjar endokrin bertugas melepaskan zat kimia hasil produksinya ke aliran darah, sedangkan kelenjar eksokrin bertugas menghasilkan cairan tubuh, seperti keringat dan air liur.

    Menurut Society for Endocrinology, sistem endokrin memiliki enam kelenjar utama yang menghasilkan hormon seperti berikut.

    1. Kelenjar hipotalamus

    hipotalamus

    Kelenjar hipotalamus mengatur sistem endokrin tubuh yang terletak di bagian bawah otak, tepatnya di bagian atas kelenjar pituitari.

    Bagian tubuh ini mengontrol banyak proses dalam tubuh, misalnya suasana hati, rasa lapar dan haus, pola tidur, serta fungsi seksual.

    Beberapa zat yang diproduksi kelenjar hipotalamus antara lain corticotropin-releasing hormone (CRH), thyrotropin-releasing hormone (TRH), dan gonadotropin-releasing hormone (GnRh).

    2. Kelenjar pituitari

    Kelenjar pituitari berukuran sebesar kacang polong dan terletak di bagian bawah otak, tepatnya di bagian belakang jembatan hidung. 

    Bagian ini juga sering disebut “kelenjar master” karena mengendalikan sejumlah kelenjar lain yang meliputi kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, indung telur (ovarium), dan testis.

    Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari antara lain growth hormone (GH), follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), dan prolaktin.

    3. Kelenjar tiroid

    Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di bagian depan leher Anda. Secara umum, kelenjar ini bertanggung jawab untuk mengatur laju metabolisme tubuh. 

    Bagian dari kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon-hormon tiroid, yang terdiri dari tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3).

    Sel-sel pada kelenjar tiroid juga menghasilkan kalsitonin, yakni zat kimia yang mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah untuk memelihara kesehatan tulang.

    4. Kelenjar paratiroid

    kelenjar paratiroid

    Kelenjar paratiroid berukuran sebesar kacang polong dan terletak di belakang kelenjar tiroid.

    Dua pasang kelenjar paratiroid yang terletak pada setiap sisi kelenjar tiroid ini menghasilkan hormon paratiroid yang mengontrol jumlah kalsium dalam tubuh Anda.

    Ketidakseimbangan hormon paratiroid bisa menyebabkan kadar kalsium darah menjadi terlalu tinggi (hiperkalsemia) atau terlalu rendah (hipokalsemia).

    5. Kelenjar adrenal

    Kelenjar adrenal melekat pada bagian atas setiap organ ginjal. Kedua buah kelenjar adrenal ini umumnya memiliki berat 4–5 gram pada orang dewasa.

    Beberapa zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal yakni aldosteron, kortisol, adrenalin, noradrenalin, dan androgen.

    Hormon-hormon ini membantu mengontrol metabolisme tubuh, tekanan darah, perkembangan seksual, dan respons tubuh terhadap stres.

    6. Kelenjar pineal

    Kelenjar pineal terletak jauh di dalam otak manusia, lebih tepatnya pada bagian epitalamus tempat dua bagian otak bergabung.

    Bagian ini menghasilkan melatonin yang mengatur jam biologis dan jadwal tidur tubuh. 

    Hormon ini akan meningkat saat Anda berada di lingkungan yang gelap. Pelepasan melatonin akan merangsang rasa kantuk sehingga Anda tertidur pada malam hari.

    7. Pankreas

    pankreas

    Pankreas merupakan kelenjar besar yang terletak di samping lambung dan usus kecil. Organ ini memiliki dua fungsi, yakni untuk mencerna makanan dan menghasilkan berbagai zat kimia.

    Dalam sistem pencernaan, pankreas menghasilkan enzim pencernaan, seperti amilase, lipase, dan tripsin, untuk mencerna zat gizi dari makanan yang Anda konsumsi.

    Sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan insulin, amilin, dan glukagon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa darah.

    8. Testis

    Selain memproduksi sel sperma, testis yang terletak di belakang penis juga berfungsi menghasilkan hormon-hormon reproduksi pria, terutama testosteron.

    Testosteron berperan dalam produksi sperma, dorongan seks, kekuatan otot, dan perkembangan karakteristik tubuh pria selama pubertas.

    Selain itu, testosteron juga berperan penting untuk perkembangan organ reproduksi pria pada janin selama kehamilan.

    9. Ovarium

    Ovarium (indung telur) memproduksi dan melepaskan sel telur ke saluran reproduksi wanita. Kelenjar ini juga menghasilkan hormon-hormon reproduksi wanita, yakni estrogen dan progesteron.

    Estrogen bertanggung jawab dalam perkembangan karakteristik tubuh wanita selama masa pubertas, dari pertumbuhan payudara hingga siklus menstruasi.

    Sementara itu, progesteron berfungsi untuk mengendalikan siklus menstruasi serta mempersiapkan proses kehamilan.

    Gangguan akibat ketidakseimbangan sistem endokrin

    Ketidakseimbangan hormon dapat disebabkan oleh gangguan pada kelenjar endokrin, kerusakan pada jalur produksi zat kimia tubuh, serta kelebihan atau kekurangan produksi hormon tertentu.

    Terdapat banyak faktor yang memengaruhi sistem endokrin, seperti:

    • usia,
    • kelainan genetik,
    • kondisi medis tertentu,
    • paparan racun, atau
    • terganggunya jam biologis (ritme sirkadian).

    Kondisi ini bisa memicu masalah kesehatan serius. Penting bagi Anda untuk mengetahui tanda hormon tidak seimbang, seperti mudah lelah, sulit tidur, dan terganggunya siklus menstruasi.

    Dokter akan mengatasi gangguan sistem endokrin sesuai penyebabnya. Apabila produksi hormon tidak normal, dokter akan menyarankan terapi hormon atau pengobatan untuk menyeimbangkan jumlahnya.

    Untuk menjaga keseimbangan sistem endokrin, Anda perlu menjalani pola makan sehat, olahraga, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

    Jika Anda memiliki keluhan terkait sistem endokrin, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan