Remaja adalah kelompok yang mudah terpengaruh oleh lingkungan, termasuk dalam hal mencoba rokok. Meski belum termasuk umur boleh merokok, tekanan teman sebaya, rasa ingin tahu, dan kurangnya pengetahuan tentang bahaya rokok membuat mereka rentan kecanduan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja. Simak di ulasan di bawah ini.
Cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja
Berhenti merokok memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin, termasuk pada remaja.
Ada beberapa cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja, di antaranya sebagai berikut.
1. Konseling dan bantuan psikologis
Salah satu cara paling efektif untuk membantu mengatasi kecanduan merokok pada remaja adalah melalui konseling, baik secara per orang maupun dalam kelompok.
Dalam konseling ini, remaja diajak berdiskusi untuk memahami alasan mereka merokok, mengenali situasi yang membuat mereka ingin merokok, dan belajar cara menghadapinya tanpa rokok.
Metode ini sering menggunakan metode seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan konseling motivasi.
Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa konseling bisa meningkatkan kemungkinan remaja berhenti merokok secara signifikan.
2. Menggunakan teknologi seperti SMS dan aplikasi HP
Kemajuan teknologi juga bisa dimanfaatkan sebagai cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja.
Beberapa program internasional menggunakan pesan teks (SMS) dan aplikasi khusus yang memberikan motivasi harian, tips berhenti merokok, serta dukungan emosional.
Program seperti ini sangat membantu karena mudah diakses oleh remaja dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.
3. Penggunaan obat
Ada beberapa jenis obat yang bisa membantu orang berhenti merokok, seperti permen karet nikotin, plester nikotin, atau obat resep, seperti bupropion dan varenicline.
Namun, penggunaan obat-obatan ini sebagai cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya jika disarankan oleh dokter.
Penelitian dalam jurnal Nicotine & Tobacco Research menunjukkan bahwa efektivitas obat-obatan ini untuk remaja belum sekuat pada orang dewasa, sehingga biasanya digunakan sebagai tambahan, bukan sebagai metode utama.
4. Dukungan dari keluarga
Keluarga, terutama orangtua, turut memiliki peran besar sebagai cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja yang efektif.
Remaja yang mendapat dukungan emosional dan pengawasan dari keluarga memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil berhenti.
Beberapa bentuk dukungan yang efektif antara lain mencegah asap rokok di dalam rumah, memberikan contoh positif dengan tidak merokok, serta menjalin komunikasi yang terbuka dan hangat dengan anak.
Selain itu, yakinkan anak untuk menjauh dari orang-orang yang sering merokok. Ini bisa menjadi upaya berhenti merokok yang paling sederhana dan efektif untuk menurunkan hasrat anak agar tidak mau merokok lagi.
5. Lingkungan sekolah yang mendukung
Sekolah juga bisa berperan penting sebagai cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja.
Sekolah bisa menerapkan kebijakan bebas rokok, memberikan edukasi tentang bahaya merokok, dan mendukung kegiatan positif yang mencegah perilaku merokok.
Program pencegahan yang dilakukan di sekolah, apalagi jika melibatkan teman sebaya, terbukti bisa menurunkan angka remaja yang mulai merokok.
Dari semua metode di atas, cara yang paling efektif untuk membantu remaja berhenti merokok adalah dengan menggabungkan beberapa metode sekaligus.
Misalnya, remaja mengikuti konseling, mendapat dukungan keluarga, menggunakan aplikasi untuk berhenti merokok, dan berada di sekolah yang punya aturan ketat tentang rokok.
Cara gabungan seperti ini umumnya lebih berhasil dibanding hanya menggunakan satu metode saja.
Cara menghindari merokok bagi remaja
Meski ada beberapa cara mengatasi kecanduan merokok pada remaja yang bisa dilakukan, ada baiknya kebiasaan merokok pada anak dicegah sejak dini.
Berikut beberapa upaya pencegahan merokok pada remaja yang bisa dilakukan.
1. Edukasi dan konseling di klinik atau puskesmas
Dokter, perawat, atau psikolog di tempat layanan kesehatan bisa membantu mencegah remaja merokok dengan memberi penjelasan singkat dan konseling.
Mereka bisa menjelaskan tentang bahaya rokok, seperti risiko penyakit akibat rokok, dan membantu remaja berpikir ulang sebelum mencoba.
Ini sudah terbukti cukup efektif dalam mencegah anak merokok.
2. Program pencegahan di sekolah
Sekolah bisa membuat program khusus untuk mengedukasi murid tentang bahaya rokok.
Misalnya, lewat pelajaran, diskusi kelompok, atau pelatihan keterampilan agar bisa berkata “tidak” saat ditawari rokok.
Program seperti ini membantu murid lebih sadar dan berani menolak ajakan teman untuk merokok.
3. Aturan dan lingkungan yang mendukung
Kebijakan seperti melarang merokok di sekolah, menaikkan usia minimal beli rokok (misalnya jadi 21 tahun), dan membuat kemasan rokok polos tanpa gambar menarik bisa membantu menurunkan keinginan remaja untuk mencoba rokok.
Lingkungan yang terhindar dari asap rokok juga membantu remaja tetap sehat dan tidak penasaran.
4. Peran keluarga sangat penting
Orangtua yang memberi contoh tidak merokok dan menjelaskan bahaya rokok kepada anak bisa mencegah mereka ikut-ikutan.
Rumah yang bebas rokok dan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua sangat membantu menjauhkan anak dari rokok.
5. Kampanye media dan sosial
Iklan atau video pendek di media sosial yang menunjukkan bahaya merokok, misalnya terkait kanker paru dan taktik licik industri rokok yang bisa membuka mata remaja.
Cara ini bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan antirokok yang kuat dan menyentuh emosi remaja.
Kampanye bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan gaya remaja dan memanfaatkan platform, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.
6. Gunakan teknologi seperti aplikasi atau chatbot
Sekarang banyak program yang bisa diakses lewat HP atau internet, seperti aplikasi edukasi dan chatbot.
Remaja bisa belajar tentang rokok secara mandiri dan interaktif lewat aplikasi. Misalnya, dengan mengakses informasi, mengikuti kuis, atau mendapatkan motivasi untuk tidak merokok melalui aplikasi di ponsel mereka.
Ini cocok untuk remaja yang akrab dengan dunia digital dan lebih suka belajar sendiri lewat gadget.
7. Libatkan masyarakat sekitar (komunitas)
Upaya pencegahan merokok pada remaja akan lebih kuat lagi jika dilakukan bersama-sama.
Misalnya, sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat bekerja sama membuat lingkungan yang sehat dan bebas rokok.
Contoh program seperti ini di Amerika menunjukkan hasil yang sangat baik dalam menurunkan jumlah remaja yang mulai merokok.
8. Melibatkan teman sebaya
Salah satu cara lain yang efektif adalah dengan melibatkan teman sebaya (peer support) dalam program pencegahan merokok.
Remaja cenderung lebih mendengarkan dan mengikuti teman sebayanya daripada orang dewasa.
Oleh karena itu, melatih sebagian siswa untuk menjadi “duta anti-rokok” di sekolah atau komunitas mereka dapat membantu menyebarkan pesan anti-rokok secara lebih efektif.
Program seperti ini telah berhasil dijalankan di beberapa negara, misalnya di Inggris dan Australia, dan terbukti mampu mengurangi niat remaja untuk mencoba merokok karena merasa lebih didukung oleh lingkungan sosialnya.
Kesimpulan
- Mengatasi kecanduan merokok pada remaja perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari edukasi di sekolah dan layanan kesehatan, dukungan orang tua, kebijakan lingkungan yang tegas, hingga pemanfaatan media dan teknologi.
- Dengan melibatkan semua pihak, seperti keluarga, sekolah, komunitas, dan pemerintah, upaya pencegahan dapat berjalan lebih efektif dan membantu remaja menjauh dari bahaya kecanduan rokok sejak dini.
[embed-health-tool-bmi]