Pernah mendengar tonka bean (kacang tonka)? Bahan herbal satu ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan parfum atau perasa makanan. Namun, Anda perlu berhati-hati saat memanfaatkan tonka bean karena berbahaya bila dikonsumsi. Di samping risikonya, kacang tonka mengandung kumarin yang berpotensi bagi kesehatan. Simak manfaat dan bahayanya berikut ini.
Kandungan tonka bean
Tonka bean adalah biji berwarna hitam pekat yang berasal dari tanaman tonka (Dipteryx odorata). Tanaman ini banyak tumbuh di daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Kacang tonka memiliki aroma manis dan rasa yang kuat mirip campuran vanila, almon, cengkeh, kayu manis, dan amaretto,
Rasa dan aromanya yang khas dan unik membuat biji tonka sering digunakan sebagai bahan untuk perasa makanan, parfum, atau alat kosmetik.
Namun, tanaman herbal ini belum dikategorikan aman untuk dikonsumsi. Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan seluruh bagian tanaman tonka sebagai bahan pangan.
Hal ini karena tonka bean mengandung kumarin yang tinggi dan bisa menyebabkan efek samping berupa mual, muntah, pusing, sulit tidur, hingga risiko kerusakan hati.
Selain mengandung kumarin, tanaman herbal ini mengandung berbagai jenis mineral, seperti:
- kalsium,
- magnesium,
- zat besi,
- fosfor,
- zink,
- natrium, dan
- tembaga.
Kacang tonka juga mengandung asam lemak, seperti lauric acid, caproic acid, myric acid, oleic acid, dan linoleic acid.
Potensi manfaat tonka bean
Tonka bean tidak aman untuk dikonsumsi secara langsung karena kandungan kumarinnya yang tinggi.
Namun, kandungan kumarin dalam kacang tonka sendiri diketahui memiliki potensi untuk kesehatan.
Potensi tersebut diperoleh ketika kandungan kumarin dijadikan bahan campuran dalam obat-obatan, diambil ekstraknya, atau diolah dengan dosis yang tepat atau cara lain sehingga tidak membahayakan.
Berikut potensi kandungan biji tonka yang disebutkan dalam sejumlah penelitian.
1. Mencegah pembekuan darah
Senyawa kumarin dalam kacang tonka dapat mencegah pembekuan darah karena memiliki sifat antikoagulan yang kuat.
Antikoagulan sendiri berfungsi menghambat proses pembekuan atau penggumpalan darah di dalam tubuh.
Mengutip studi dalam jurnal Molecules, turunan dari senyawa kumarin, yakni warfarin, bekerja dengan meniru vitamin K untuk menghambat pembentukan faktor pembekuan darah sehingga kerap digunakan sebagai obat pengencer darah.
Meskipun begitu, tanaman herbal ini tidak disarankan untuk dikonsumsi secara langsung sebagai obat pengencer darah karena berbahaya bagi tubuh.
2. Menghilangkan rasa sakit
Selain dapat mencegah pembekuan darah, kandungan zat kumarin dalam tonka bean juga memiliki sifat analgesik yang dapat mengurangi rasa sakit.
Kumarin diketahui dapat mengurangi rasa sakit setelah prosedur operasi, sakit punggung kronis, sakit otot, sakit kepala, atau badan tegang.
Selain itu, studi dalam Journal of Ethnopharmacology menyebutkan bahwa kumarin dapat menekan rasa nyeri pada tikus yang mengalami nyeri neuropatik dengan menekan senyawa pemicu peradangan, seperti TNF-α, IL-1β, dan IL-6.
3. Memiliki sifat antibakteri
Potensi tonka bean untuk kesehatan selanjutnya juga berasal dari kandungan kumarin.
Menurut studi dalam jurnal Microbial Pathogenesis, kumarin memiliki sifat antibakteri yang mampu membunuh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Bakteri Escherichia coli merupakan jenis bakteri yang dapat menyebabkan diare, sedangkan Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi kulit, seperti bisul atau impetigo.
Namun, senyawa kumarin yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumarin sintetik atau buatan. Jadi, masih dibutuhkan penelitian untuk mengetahui efektivitas kumarin dalam tonka bean untuk melawan infeksi.
4. Berpotensi mencegah anemia
Selain mengandung kumarin, kacang tonka mengandung zat besi, yakni mineral penting yang berperan dalam produksi sel darah merah atau hemoglobin.
Hal ini membuat tonka bean dapat berpotensi mencegah anemia, yakni penyakit yang ditandai dengan kekurangan sel darah merah.
Namun, perlu diingat bahwa tanaman herbal ini tidak disarankan untuk dikonsumsi langsung sebagai bahan makanan atau obat untuk mencegah anemia.
5. Mengurangi risiko kanker
Kandungan kumarin yang terdapat di dalam tonka bean berpotensi mengurangi risiko kanker.
Manfaat kumarin ini disebutkan oleh sebuah studi yang terbit dalam jurnal Mini Reviews in Medicinal Chemistry.
Dalam penelitian tersebut, senyawa kumarin yang biasa ditemukan dalam tanaman herbal memiliki sifat antikanker dan mampu menghambat pertumbuhan berbagai sel kanker, seperti sel kanker payudara, prostat, kandung kemih, usus dan paru-paru.
Beberapa jenis turunan kumarin, seperti coumarin-triazole, coumarin-chalcone, coumarin-thiosemicarbazone, dan kumarin kombinasi logam ternyata memiliki efek yang lebih kuat melawan kanker dibandingkan kumarin murni.
6. Mengurangi peradangan
Peradangan yang terjadi berlebihan bisa menandakan adanya penyakit yang serius, seperti penyakit jantung, radang sendi, atau obesitas.
Nah, senyawa kumarin yang terdapat dalam tonka bean memiliki sifat anti-inflamasi yang mampu meredakan peradangan dalam tubuh.
Senyawa ini mampu mengurangi peradangan dalam tubuh dengan berbagai mekanisme, salah satunya adalah dengan menghambat produksi sitokin dan enzim penyebab inflamasi.
Efek samping tonka bean
Seperti yang telah disebutkan, tonka bean dapat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi karena kandungan kumarin di dalamnya yang cukup tinggi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pun telah mengelompokkan makanan dengan kandungan tonka bean dan ekstraknya sebagai adulterated atau mengandung bahan kimia berbahaya.
Efek samping yang mungkin muncul karena konsumsi kacang tonka antara lain mual, muntah, diare, pusing, hingga sulit tidur.
Selain itu, konsumsi kumarin yang terlalu tinggi bisa menimbulkan efek samping serius berikut ini.
1. Kerusakan hati
Kumarin dalam dosis yang terlalu tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Namun, belum diketahui bagaimana senyawa kumarin dapat menyebabkan kerusakan hati.
Para peneliti menduga bahwa senyawa kumarin dapat berubah menjadi senyawa hepatotoksik yang beracun bagi hati.
Menurut studi dalam jurnal Molecules, hampir 97% senyawa kumarin di dalam tubuh akan diproses oleh enzim CYP2A6 yang ada di hati dan membentuk senyawa 7-hydroxycoumarin.
Dalam beberapa kasus, kumarin dapat membentuk senyawa 3,4-epoksikoumarin (CE). Senyawa CE dapat berubah menjadi o-HPA yang beracun bagi hati.
2. Perdarahan
Senyawa kumarin yang terdapat di dalam kacang tonka memang bisa berperan sebagai antikoagulan yang mencegah pembekuan darah.
Namun, mengutip studi dalam jurnal British Journal of Clinical Pharmacology, konsumsi kumarin dalam dosis yang tinggi justru dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Oleh karena itu, penggunaan senyawa aktif ini harus mengikuti dosis yang tepat.
Nah, itulah informasi mengenai potensi manfaat serta efek samping tonka bean untuk kesehatan tubuh.
Meskipun kandungan kumarinnya memiliki potensi manfaat, konsumsi kacang tonka secara langsung tidak dianjurkan karena bisa membahayakan kesehatan.
- Tonka bean adalah biji berwarna kehitaman dari tanaman tonka yang banyak digunakan sebagai bahan perasa makanan, parfum, atau alat makeup.
- Kacang tonka tidak aman untuk dikonsumsi karena bisa menyebabkan mual, muntah, diare, kerusakan hati, dan perdarahan.
- Kandungan kumarin dalam kacang tonka berpotensi mencegah pembekuan darah, menghilangkan rasa sakit, mencegah anemia, mengurangi risiko kanker dan peradangan.
[embed-health-tool-bmi]