backup og meta

7 Rempah Pengganti Gula yang Tidak Kalah Manis

7 Rempah Pengganti Gula yang Tidak Kalah Manis

Anda tentu tidak pernah melewatkan gula sebagai salah satu bahan penyedap di setiap masakan. Namun, Anda perlu ingat bahwa kebanyakan makan gula bisa memicu diabetes. Nah, sebagai gantinya Anda bisa menggunakan rempah manis pengganti gula berikut ini. 

Pilihan rempah manis pengganti gula

Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan penyakit hati berlemak.

Meskipun menikmati makanan manis memang enak, Anda tetap perlu untuk menjaga asupan gula seminimal mungkin agar mengurangi risiko timbulnya penyakit kronis tadi. 

Berikut ini adalah sejumlah pilihan rempah manis sebagai pengganti gula yang mudah untuk Anda dapatkan. 

1. Vanili

vanili

Vanili berasal dari tanaman Vanilla planifolia, sejenis kacang polong berbentuk panjang dan tipis. Tanaman ini berwarna cokelat gelap dan mengeluarkan aroma yang manis. 

Tanaman vanila dapat diolah menjadi ekstrak vanila atau serbuk vanili yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan pengganti gula.

Sebuah studi dari jurnal Foods (2020) melakukan pengamatan pada 129 orang dewasa muda.

Penelitian menemukan bahwa menambahkan aroma vanila ke minuman manis akan meningkatkan rasa manis yang mereka rasakan.

Vanili mengandung senyawa vanillin. Ini merupakan senyawa tanaman polifenol yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. 

Oleh sebab itu, asupan vanili pada makanan berpotensi untuk mencegah kerusakan pada sel-sel tubuh dan jaringan, serta menangkal radikal bebas.

2. Kayu manis

Sama seperti namanya, kayu manis memiliki rasa manis alami yang dapat digunakan dalam bentuk bubuk maupun kayu kering.  

Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam The Journal of nutrition (2011), menyimpulkan diet kaya rempah-rempah antioksidan, termasuk kayu manis, berpotensi mengurangi respons negatif tubuh terhadap makan makanan berlemak tinggi.

Penelitian ini mengamati enam orang yang mengonsumsi hidangan yang mengandung 14 gram campuran rempah kayu manis. 

Tes darah menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan meningkat 13%, respons insulin turun 21%, dan trigliserida turun 31%.

Fakta rempah

  1. Rempah ini umumnya digunakan sebagai pengganti gula pasir atau gula merah yang biasa Anda gunakan.
  2. Anda bisa menambahkan sejumput kayu manis dalam teh, susu, kopi, atau hidangan makanan favorit Anda.

3. Kapulaga

manfaat kapulaga

Kalau Anda mencari pemanis alami yang lebih aman dari gula, gunakanlah kapulaga atau cardamom. Kapulaga memiliki rasa khas yang perpaduan rasa manis dan gurih. 

Anda dapat menggunakan biji kapulaga dan polongnya untuk campuran kari, sup, makanan penutup, hidangan daging, serta dalam minuman, seperti kopi dan teh.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the science of food and agriculture (2019) mengamati 83 orang dengan diabetes tipe 2 yang diberikan pil kapulaga hijau dan plasebo (pil kosong). 

Mereka yang mengonsumsi pil kapulaga mengalami peningkatan kadar hemoglobin A1c dan insulin, setelah 10 minggu. Reaksi ini membantu mengontrol gula darah. 

4. Cengkeh

Cengkeh yang selama ini Anda gunakan merupakan kuncup bunga yang berasal dari pohon cengkeh. 

Rempah-rempah yang satu ini memiliki aroma yang khas dan rasa manis. Ini disebabkan kandungan glukosa alaminya yang cukup tinggi, 

Itu sebabnya, cengkeh banyak digunakan sebagai pengganti gula pada berbagai jenis masakan dan sajian teh. 

Cengkeh mengandung serat, vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan yang mungkin bermanfaat untuk kesehatan. 

Selain itu, cengkeh mengandung sebuah senyawa bernama eugenol. Senyawa ini adalah bersifat antioksidan, dan lima kali lebih ampuh menangkal radikal bebas daripada vitamin E.

5. Buah pala

manfaat buah pala

Anda mungkin sering menggunakan buah pala untuk memberikan rasa sedikit pedas pada makanan. 

Sebenarnya, buah pala termasuk rempah manis dan penyedap rasa pada sajian sup atau makanan lainnya.

Buah pala juga dapat ditambahkan ke dalam minuman seperti susu, teh, dan kopi agar memberi aroma dan penguat rasa. 

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pala berpotensi meningkatkan gairah seks.

Dalam penelitian dari BMC complementary and alternative medicine, tikus jantan yang diberi ekstrak pala dosis tinggi (500 mg per kg berat badan) menunjukkan peningkatan aktivitas seksual dan gairah seksual.

Manfaat lainnya adalah buah pala mungkin mengurangi rasa sakit yang disebabkan luka, tegang otot, dan berbagai jenis peradangan seperti arthritis.

6. Jahe

Bagi Anda yang sedang diet dan ngidam makanan manis, Anda bisa menggunakan  jahe sebagai penganti gula. 

Selain memiliki aroma yang kuat dan agak pedas, jahe bisa memberikan rasa manis. 

Gunakan jahe pada makanan dengan cara ditumbuk, diparut, atau dibakar terlebih dahulu sebelum mencampurkannya ke dalam masakan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe setiap hari dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. 

Jahe berpotensi untuk melindungi dari penyakit kronis dan mendukung pemulihan dari penyakit lain, seperti pilek atau flu.

7. Daun stevia

stevia-pengganti-gula

Daun stevia merupakan daun dari tanaman yang disebut Stevia rebaudiana. Beberapa senyawa manis dapat ditemukan dalam daun stevia. 

Kandungan senyawa yang menimbulkan rasa manis tersebut adalah stevioside dan rebaudioside A. Kandungan ini diketahui ratusan kali lebih manis dari gula.

Daun stevia sangat manis tetapi hampir tidak mengandung kalori.

Stevia dapat menjadi alternatif gula yang bermanfaat bagi penderita diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah yang sehat. 

Selain itu, daun stevia dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi.

Jika khawatir tentang asupan gula pada makanan yang dikonsumsi, Anda dapat mencoba rempah manis pengganti gula.  

Anda tetap boleh untuk menikmati makanan manis favorit sesekali, dengan catatan tidak berlebihan.

Selain itu, pastikan diet Anda sebagian besar terdiri dari makanan yang padat zat gizi sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Aghasi, M., Koohdani, F., Qorbani, M., Nasli-Esfahani, E., Ghazi-Zahedi, S., Khoshamal, H., Keshavarz, A., & Sotoudeh, G. (2019). Beneficial effects of green cardamom on serum SIRT1, glycemic indices and triglyceride levels in patients with type 2 diabetes mellitus: a randomized double-blind placebo controlled clinical trial. Journal of the science of food and agriculture, 99(8), 3933–3940. https://doi.org/10.1002/jsfa.9617

Becker, S. L., Chiang, E., Plantinga, A., Carey, H. V., Suen, G., & Swoap, S. J. (2020). Effect of stevia on the gut microbiota and glucose tolerance in a murine model of diet-induced obesity. FEMS microbiology ecology, 96(6), fiaa079. https://doi.org/10.1093/femsec/fiaa079

Bertelsen, A. S., Mielby, L. A., Alexi, N., Byrne, D. V., & Kidmose, U. (2020). Individual Differences in Sweetness Ratings and Cross-Modal Aroma-Taste Interactions. Foods (Basel, Switzerland), 9(2), 146. https://doi.org/10.3390/foods9020146

Chang, J. S., Wang, K. C., Yeh, C. F., Shieh, D. E., & Chiang, L. C. (2013). Fresh ginger (Zingiber officinale) has anti-viral activity against human respiratory syncytial virus in human respiratory tract cell lines. Journal of ethnopharmacology, 145(1), 146–151. https://doi.org/10.1016/j.jep.2012.10.043

Kwon, J., Kim, J., Park, S., Khang, G., Kang, P. M., & Lee, D. (2013). Inflammation-responsive antioxidant nanoparticles based on a polymeric prodrug of vanillin. Biomacromolecules, 14(5), 1618–1626. https://doi.org/10.1021/bm400256h

Nagababu, E., Rifkind, J. M., Boindala, S., & Nakka, L. (2010). Assessment of antioxidant activity of eugenol in vitro and in vivo. Methods in molecular biology (Clifton, N.J.), 610, 165–180. https://doi.org/10.1007/978-1-60327-029-8_10

Sefi, M., Elwej, A., Chaâbane, M., Bejaoui, S., Marrekchi, R., Jamoussi, K., Gouiaa, N., Boudawara-Sellemi, T., El Cafsi, M., Zeghal, N., & Soudani, N. (2019). Beneficial role of vanillin, a polyphenolic flavoring agent, on maneb-induced oxidative stress, DNA damage, and liver histological changes in Swiss albino mice. Human & experimental toxicology, 38(6), 619–631. https://doi.org/10.1177/0960327119831067

Skulas-Ray, A. C., Kris-Etherton, P. M., Teeter, D. L., Chen, C. Y., Vanden Heuvel, J. P., & West, S. G. (2011). A high antioxidant spice blend attenuates postprandial insulin and triglyceride responses and increases some plasma measures of antioxidant activity in healthy, overweight men. The Journal of nutrition, 141(8), 1451–1457. https://doi.org/10.3945/jn.111.138966

Tajuddin, Ahmad, S., Latif, A., Qasmi, I. A., & Amin, K. M. (2005). An experimental study of sexual function improving effect of Myristica fragrans Houtt. (nutmeg). BMC complementary and alternative medicine, 5, 16. https://doi.org/10.1186/1472-6882-5-16

Ginger: Rooted in Sweet-Spicy Flavor. (2022). Food & Nutrition. Retrieved July 20, 2022 from, https://foodandnutrition.org/from-the-magazine/ginger-rooted-in-sweet-spicy-flavor/

Versi Terbaru

03/08/2022

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

5 Manfaat Rempah Adas yang Baik untuk Kesehatan

Rempah untuk Menjaga Imunitas yang Tersedia di Dapur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 03/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan