backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bukan Cuma Buahnya, Ini 8 Manfaat Daun Tin untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 07/07/2023

Bukan Cuma Buahnya, Ini 8 Manfaat Daun Tin untuk Kesehatan

Sebagian dari Anda pasti pernah mendengar manfaat buah tin untuk kesehatan. Namun, tahukah Anda kalau daun dari buah tin juga menyimpan banyak manfaat untuk kebaikan tubuh? Cari tahu manfaatnya di bawah ini agar Anda tak salah menggunakannya.

Kandungan daun tin

Tin atau ara, dengan nama latin Ficus carica, adalah tanaman dari famili Moraceae yang berasal dari wilayah Asia Barat dan Mediterania Timur.

Meski begitu, kini tanaman tin dapat ditemukan di banyak negara, termasuk Indonesia. Di berbagai negara ini, tanaman tin telah turun temurun digunakan sebagai bahan obat herbal.

Bukan cuma bagian buah dan akar, bahan obat herbal yang digunakan bisa berasal dari daunnya.

Daun tin berbentuk seperti tangan dengan tiga jari. Panjang daun ini antara 12—25 cm serta lebar 10—18 cm. Warnanya hijau terang dengan bulu-bulu halus di bagian permukaannya.

Daun berbentuk unik ini diyakini mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan tubuh berkat kandungan di dalamnya, seperti berikut.

  • Steroid dan sterol.
  • Triterpenoid.
  • Protein dan asam amino.
  • Flavonoid.
  • Fenilpropanoid.
  • Polifenol.
  • Sesquiterpenes.
  • Norisoprenoids.

Kandungan-kandungan tersebut diketahui memiliki sifat anti-oksidan, antimikroba, antidiabetes, antikanker, dan beberapa efek lainnya.

Tahukah Anda?

Tin atau ara adalah salah satu tanaman yang pertama kali dibudidayakan oleh manusia. Tanaman ini pertama kali ditemukan liar di Asia Barat sekitar 6.500 tahun yang lalu.
Tanaman ara kemudian dibawa oleh manusia ke daerah Mediterania Timur. Di wilayah ini, pohon ara terus tumbuh subur secara liar.

Manfaat daun tin untuk kesehatan

Berikut adalah berbagai manfaat atau khasiat daun tin untuk kesehatan tubuh yang mungkin bisa Anda dapatkan.

1. Mengobati diabetes

Studi pada Journal of Medical Sciences menemukan fakta bahwa ekstrak etanol dari daun tin tablet dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus.

Pada studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa daun tin memberikan efek hipoglikemik (penurunan gula darah) yang signifikan serta mengurangi lemak darah pada tikus diabetes tipe 2.

Sementara penelitian terhadap manusia pada 1998 menemukan fakta bahwa mengonsumsi air rebusan daun tin dapat membantu mengontrol gula darah, sehingga pasien membutuhkan dosis insulin yang lebih rendah.

Fakta-fakta tersebut membuktikan bahwa daun tin dapat digunakan sebagai salah satu obat alami diabetes.

2. Mencegah dan mengobati osteoporosis

Daun tin diketahui memiliki manfaat untuk memperkuat tulang serta mencegah dan mengobati osteoporosis dalam berbagai kondisi.

Studi pada IIUM Medical Journal Malaysia menunjukkan bahwa daun ara mentah dengan dosis 50 mg/kg dan 100 mg/kg dapat membantu memperbaiki tulang dalam mengobati osteoporosis pascamenopause.

Ekstrak etanol daun ara juga dapat melindungi tulang pada pasien yang mengonsumsi obat prednison. Obat prednison diketahui dapat menahan pertumbuhan serta meningkatkan pengeroposan tulang.

3. Meredakan gejala eksim

Bagi Anda yang memiliki dermatitis atopik (eksim), Anda bisa mencoba minum teh daun ara untuk membantu meredakan gejalanya. Hal ini telah terbukti pada studi di jurnal Nutrients.

Menurut studi tersebut, sebanyak 14 dari 15 peserta yang diuji mengaku tingkat keparahan serta area kulit yang terkena gejala eksim menurun.

Bahkan, obat tradisional ini pun diklaim tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan sehingga aman untuk dijadikan obat alami eksim Anda.

4. Menurunkan tekanan darah

Penderita hipertensi umumnya mendapat obat-obatan untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan darahnya. Salah satu obat yang mungkin dokter berikan, yaitu diuretik.

Nah, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Malahayati menemukan fakta bahwa ekstrak daun tin dapat memberikan efek diuretik pada tikus dengan hipertensi.

Ini artinya, ekstrak daun tin mungkin dapat membawa khasiat bagi penderita hipertensi untuk menurunkan serta menstabilkan tekanan darahnya.

5. Menurunkan demam

Daun ara diketahui memiliki efek antipiretik sehingga dapat menurunkan suhu tubuh akibat demam. Hal ini terbukti melalui studi pada International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research.

Berdasarkan studi tersebut, pemberian ekstrak etanol daun ara dengan dosis 100, 200, dan 300 mg/kg berat badan menunjukkan penurunan suhu tubuh yang signifikan pada tikus yang dipicu oleh jamur.

Hal ini disebut sebanding dengan efek antipiretik yang dimiliki obat penurun panas paracetamol.

6. Mengatasi masalah pernapasan

Manfaat daun tin lainnya yang bisa Anda dapatkan, yaitu mengatasi berbagai masalah pernapasan. Ini termasuk sakit tenggorokan, batuk, bronkitis, hingga pneumonia.

Sifat antimikroba yang dimiliki daun ini dapat membantu melawan bakteri dan virus penyebab masalah pernapasan.

Salah satunya, yaitu mampu melawan bakteri Streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi saluran napas lainnya.

7. Membantu melawan sel kanker

Daun tin juga dikenal dengan efek antikanker yang dimilikinya. Berkat efek tersebut, daun ini diyakini dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit kanker, seperti kanker payudara, lambung, dan hati.

Khasiatnya bisa didapat berkat kandungan flavonoid, sterol, triterpenoid, dan polifenol yang ada di dalam daun tin.

Pada kanker payudara, misalnya, kandungan-kandungan tersebut diketahui dapat membantu menekan pertumbuhan serta migrasi sel kanker.

8. Melindungi hati dari kerusakan

Daun tin juga diketahui memiliki efek hepatoprotektif yang dapat membantu melindungi hati dari kerusakan lebih lanjut akibat penyakit hati, seperti sirosis.

Khasiat ini bisa didapat setelah mendapatkan pengobatan dengan esktrak daun tin pada dosis 200 mg/kg. Fakta ini ditemukan pada studi di Iranian Journal of Pharmaceutical Research.

Meski memiliki manfaat-manfaat di atas, obat herbal termasuk daun tin sebaiknya hanya menjadi pengobatan komplementer (pelengkap).

Lebih baik konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan utama atas penyakit yang Anda derita.

Efek samping daun tin

olanzapine

Efek obat-obatan herbal bisa berbeda pada setiap orang. Jadi, sebelum menggunakan daun tin sebagai obat herbal, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu kepada dokter.

Ini terutama jika Anda ingin menggunakan daun tin untuk mengatasi suatu penyakit dan Anda pun sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Selain itu, beberapa orang juga mungkin lebih sensitif terhadap daun tin. Getah yang ada pada daun tin bisa menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang ketika memegangnya.

Meski demikian, uji toksisitas yang dilakukan pada tikus tidak menemukan adanya bahaya kesehatan yang terjadi setelah diberikan dosis ekstrak etanol daun tin hingga 2.000 mg/kg berat badan.

Beberapa studi pun menyebut ekstrak daun herbal ini aman digunakan dan tidak ada laporan mengenai efek samping tertentu setelah menggunakannya.

Meski begitu, Anda lebih baik tetap berkonsultasi kepada dokter untuk tahu keamanan daun tin sesuai kondisi atau penyakit yang Anda derita. 

Cara menggunakan daun tin

Daun tin paling umum digunakan sebagai air rebusan atau teh herbal. Untuk membuat teh herbal dari daun ara ini, Anda bisa melakukan langkah berikut.

  1. Cincang kasar satu sendok teh daun ara kering (setara dengan 2—3 gram).
  2. Masukkan daun yang sudah dicincang ke dalam panci berisi satu cangkir air.
  3. Rebus campuran air dan daun sekitar 10—15 menit atau hingga mendidih.
  4. Matikan api, kemudian saring.
  5. Diamkan sebentar, lalu minum teh tersebut dalam kondisi hangat atau suam-suam kuku, atau dituang ke dalam termos untuk diminum pada siang hari.

Teh herbal dari daun tin ini bisa Anda minum 1—2 cangkir sehari untuk mendapatkan khasiatnya.

Di sisi lain, bila Anda membeli obat herbal daun tin di pasaran, pastikan produk yang Anda beli sudah mendapat izin edar dari Badan POM untuk menghindari penggunaan obat herbal berbahaya.

Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai cara aman mengatasi penyakit Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 07/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan