backup og meta

7 Manfaat Daging Biawak yang Dipercaya untuk Kesehatan

7 Manfaat Daging Biawak yang Dipercaya untuk Kesehatan

Biawak adalah binatang sejenis kadal dengan ukuran yang lebih besar. Hewan ini biasanya hidup di sungai dan rawa-rawa. Sebagian masyarakat percaya mengonsumsi daging biawak dapat mengobati penyakit tertentu. Namun, benarkah daging biawak terbukti memberikan manfaat untuk kesehatan?

Kandungan daging biawak

Di beberapa pedesaan Indonesia, daging biawak sering digunakan di acara adat karena memiliki makna dan simbol tertentu.

Suku Batak di Sumatra, Dayak di Kalimantan, dan Minahasa di Sulawesi mengonsumsi daging biawak untuk memperoleh khasiat kesehatannya. Mereka menganggap daging reptil ini sebagai obat herbal.

Namun, daging reptil tidak umum dikonsumsi oleh masyarakat kebanyakan.

Pada daging biawak, terdapat kandungan berikut yang diyakini bermanfaat untuk kesehatan.

Cari tahu fakta dari khasiat daging biawak menurut temuan penelitian!

Apa saja manfaat daging biawak untuk kesehatan?

Belum banyak penelitian mengenai potensi daging biawak untuk kesehatan.

Hingga saat ini, belum ada studi ilmiah yang menujukkan pengobatan tradisional dengan daging biawak bermanfaat untuk kesehatan.

Beberapa penelitian yang ada, termasuk yang dibahas di bawah ini, sebatas mengamati fenomena konsumsi daging biawak dalam sekelompok masyarakat, tapi tidak membuktikan khasiat dari konsumsi daging reptil ini.

Berikut adalah khasiat yang mungkin bisa diperoleh dari kandungan daging biawak.

1. Meredakan gejala penyakit kulit

gatal di malam hari akibat eksim

Khasiat daging biawak dipercaya dapat meredakan berbagai penyakit kulit, seperti kurap, panu, eksim, gatal-gatal, hingga korengan.

Penelitian terbitan International Varanid Interest Group mengatakan bahwa manfaat dari konsumsi sate biawak telah lama dirasakan oleh sekelompok masyarakat di Pandeglang, Banten.

Menurut penelitian tersebut penyakit kulit dapat segera mereda setelah mengonsumsi daging biawak selama 2 hingga 3 hari. Hal ini diduga karena kandungan antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan dan peradangan.

2. Menyembuhkan jerawat

Menurut studi dalam Journal of Tropical Ethnobiology, sebagian masyarakat di Jawa Barat dan DKI Jakarta memercayai daging biawak dapat menyembuhkan jerawat .

Kelompok masyarakat ini tidak secara rutin mengonsumsi daging biawak, hanya sesekali saja. Selain untuk mengatasi jerawat, mereka juga percaya daging reptil ini bisa menyehatkan pencernaan dan baik untuk kesehatan pria.

Namun, manfaat tersebut baru sebatas kepercayaan dan studi tersebut tidak menunjukkan efektivitasnya.

3. Meningkatkan stamina

Daging biawak dipercaya oleh beberapa kelompok masyarakat sebagai makanan yang dapat meningkatkan stamina

Manfaat ini mungkin berasal dari kandungan protein yang tinggi. Protein merupakan zat gizi penting untuk pembentukan otot dan perbaikan jaringan tubuh.

Protein juga dapat membuat Anda bertenaga, menambah massa otot, memperkuat tulang, dan menghilangkan lelah.

Selain itu, daging biawak mengandung zat besi, zink, dan fosfor yang berperan dalam meningkatkan sirkulasi darah dan keseimbangan elektrolit sehingga meningkatkan ketahanan tubuh.

4. Meredakan gejala asma

Manfaat daging biawak lain yang dipercaya oleh masyarakat lainnya yaitu dapat meredakan asma secara alami.

Asma merupakan salah satu masalah paru-paru yang membuat penderitanya sulit bernapas akibat peradangan di saluran pernapasan. 

Hal ini diduga karena adanya asam amino tertentu yang memiliki dampak pada otot pernapasan. Selain itu, daging biawak merangsang berbagai jenis hormon yang dibutuhkan tubuh.

5. Mencegah stroke

Daging biawak diketahui mengandung protein yang cukup tinggi.

Protein adalah nutrisi penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, otak, dan organ-organ penting lainnya.

Kandungan ini juga baik untuk mencegah terjadinya stroke. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan.

Protein diketahui dapat menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah penyumbatan di berbagai jaringan tubuh, termasuk otak.

6. Mencegah anemia

Manfaat daging biawak juga dapat mencegah anemia. Hal ini dapat diperoleh berkat kandungan zat besi di dalamnya. 

Saat kekurangan zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup sehingga seseorang dapat mengalami anemia defisiensi besi.

Gejala yang umum dirasakan berupa mudah lelah, lemas, dan sesak napas.

7. Mencegah penyakit kronis

Daging biawak kaya akan zink dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Kedua kandungan ini membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif. 

Kondisi inilah yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti jantung, kanker, dan diabetes.

Penelitian dalam jurnal Nutrients juga mengatakan bahwa zink dapat membuat luka pulih lebih cepat karena merangsang kolagen dalam tubuh. 

Manfaat daging biawak belum terbukti

Manfaat daging biawak masih sebatas kepercayaan masyarakat. Belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan daging biawak berkhasiat menyembuhkan suatu penyakit.

Cara konsumsi daging biawak

Masyarakat yang biasa mengonsumsi daging biawak memiliki berbagai cara untuk mengolah daging biawak.

Sebelum diolah, biasanya daging biawak disembelih lalu dikuliti agar dagingnya mudah diambil. Setelah itu, daging diproses sesuai dengan keinginan.

Berikut ini beberapa cara yang biasa masyarakat gunakan untuk mengolah daging biawak.

  • Sup biawak.
  • Daging biawak asap.
  • Semur daging biawak.
  • Sate biawak.
  • Abon biawak.

Efek samping mengonsumsi daging biawak

Secara umum, daging biawak aman dikonsumsi jika dimasak dan dipotong dengan baik dan benar.

Apabila dimasak tidak matang, daging biawak bisa menimbulkan dampak kesehatan sebagai berikut.

1. Diare

Apabila tidak dimasak dengan baik, bahaya daging biawak dapat menimbulkan diare. Hal ini karena kandungan bakteri Salmonella di saluran pencernaan.

Bakteri ini hidup di usus hewan yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang kurang matang dan tidak dicuci dengan baik.

2. Infeksi saluran pencernaan

Efek samping makan daging biawak lainnya yaitu dapat terkena infeksi saluran pencernaan. Penyebabnya yaitu bakteri E. coli.

Seseorang yang terinfeksi bakteri Salmonella dapat mengalami gejala berupa demam, diare, dan kram perut selama 4–7 hari. 

3. Keracunan makanan

Keracunan makanan juga bisa menjadi efek samping daging biawak. Hal ini karena daging biawak yang tidak bersih dan matang bisa membawa bakteri E. coli dan Campylobacter.

Karena manfaat makan daging biawak belum terbukti secara ilmiah, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter, terutama jika Anda ingin menjadikan daging biawak sebagai pengobatan alternatif

Dokter biasanya akan menilai apakah kandungan daging biawak baik dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Hal ini juga penting dilakukan untuk mengurangi efek samping daging biawak yang muncul.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Uyeda, L., Iskandar, E., Purbatrapsila, A., Pamungkas, J., Wirsing, A., Kyes, R. (2023). Water Monitor Lizard (Varanus salvator) Satay: A Treatment for Skin Ailments in Muarabinuangeun and Cisiih, Indonesia. International Varanid Interest Group, 8(1), pp. 35-38.

Arida, E., Boscha, E., Fauzi, M., Ardiantoro, A. (2021). Beliefs in the Dietary Benefits of Water Monitor, Varanus salvator Meat in Western Java, Indonesia. Journal of Tropical Ethnobiology, 4(1), pp. 21-32.

Lin, P., Sermersheim, M., Li, H., Lee, P., Steinberg, S., & Ma, J. (2017). Zinc in Wound Healing Modulation. Nutrients, 10(1), 16. doi: 10.3390/nu10010016.

Razvy, M. (2021). Characterization of monitor lizard meat uses for food security and nutrition in Benin, Burkina Faso and Ivory Coast. International Network for Natural Sciences. 18(3), pp. 33-45.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Retrieved 21 July 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2268/infeksi-salmonella 

Reptiles and Risks of Infectious Diseases – Health Protection Surveillance Centre. (2023). Retrieved 21 July 2023, from https://www.hpsc.ie/a-z/zoonotic/reptilesandrisksofinfectiousdiseases/ 

Reptiles and Risks of Infectious Diseases – Health Protection Surveillance Centre. (2023). Retrieved 21 July 2023, from https://www.hpsc.ie/a-z/zoonotic/reptilesandrisksofinfectiousdiseases/ 

Masila, N., Ross, K., Gardner, M., & Whiley, H. (2020). Zoonotic and Public Health Implications of Campylobacter Species and Squamates (Lizards, Snakes and Amphisbaenians). Pathogens, 9(10), 799. doi: 10.3390/pathogens9100799.

Versi Terbaru

07/08/2023

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Makan Daging Menurunkan Kesuburan Pria, Benarkah?

9 Manfaat Daging Kelinci untuk Kesehatan Tubuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 07/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan