backup og meta

5 Efek Konsumsi Kecubung yang Perlu Diwaspadai

5 Efek Konsumsi Kecubung yang Perlu Diwaspadai

Tanaman kecubung digunakan sebagai obat tradisional di beberapa daerah. Kandungan fitokimianya dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit. Namun, penggunaan kecubung sebagai obat alami ternyata memiliki risiko dari kandungan racunnya. Berikut penjelasan efek konsumsi kecubung yang perlu Anda waspadai.

Efek konsumsi kecubung 

Kecubung (Datura stramonium) kerap digunakan sebagai obat herbal untuk mengurangi peradangan dan mengatasi asma. 

Namun, bagian daun, buah, biji, akar, hingga getah kecubung mengandung senyawa beracun alkaloid tropan seperti atropine, hyoscyamine, dan scopolamine.

Senyawa tersebut memiliki efek antikolinergik yang mampu memblokir kerja neurotransmiter asetilkolin yang mengatur berbagai fungsi tubuh.

Gejala keracunan akibat konsumsi kecubung antara lain mulut kering, rasa haus yang ekstrem, mual, muntah, hipersensitif terhadap cahaya, delusi, hingga kejang-kejang.  

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini efek bahaya konsumsi kecubung bagi kesehatan. 

1. Gangguan pada fungsi sistem saraf

halusinasi

Saat dikonsumsi, senyawa alkaloid tropan yang terdapat dalam tanaman kecubung dapat memengaruhi fungsi sistem saraf dan menyebabkan halusinasi hingga kejang-kejang. 

Tak hanya itu, sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Research mengungkapkan bahwa efek beracun tanaman kecubung dapat menyebabkan delirium.

Delirium adalah kondisi kebingungan parah yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam berpikir atau mengingat dengan jelas. 

2. Dehidrasi

Selain mengganggu fungsi sistem saraf tubuh, kandungan senyawa alkaloid tropan yang terdapat dalam kecubung dapat membuat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi

Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, dan kulit yang terasa lebih kering.

Jika tidak segera diatasi, efek dehidrasi yang muncul karena makan kecubung ini bisa menyebabkan kerusakan organ hingga berakibat fatal. 

3.  Gangguan pencernaan

Efek bahaya makan kecubung selanjutnya yang mungkin dirasakan adalah gangguan pada sistem pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah, serta diare.

Hal ini disebutkan oleh studi dalam jurnal BMC Public Health yang meneliti 293 kasus keracunan senyawa alkaloid tropan akibat konsumsi tanaman kecubung.  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 293 kasus keracunan alkaloid tropan, 22% mengalami gejala diare dan sekitar 18% dilaporkan mengalami gejala mual, dan muntah. 

Efek keracunan kecubung berapa lama?

Efek keracunan kecubung biasanya terjadi dalam 1 jam setelah konsumsi, tergantung dengan jumlah yang tertelan. Efek keracunan ini dapat bertahan selama 24 – 48 jam. 

4. Kecanduan

Tanaman herbal ini juga dapat membuat orang yang mengonsumsinya mengalami kecanduan seperti halnya menggunakan psikotropika

Hal ini karena konsumsi tanaman kecubung dapat memberikan efek euforia atau perasaan senang berlebihan.

Tak hanya itu, mengonsumsi kecubung juga dilaporkan dapat membuat penggunanya merasa bersemangat dan berenergi. Efek ini bisa berlangsung selama 3 – 4 jam. 

Efek rasa senang dan berenergi yang muncul akibat konsumsi kecubung inilah yang membuat penggunanya ingin terus mengonsumsinya. Ini berpotensi menyebabkan seseorang mengalami kecanduan kecubung. 

5. Kerusakan pada organ tubuh

Tidak hanya dapat menyebabkan kecanduan, makan kecubung juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh. 

Studi dalam jurnal Toxicology Research melakukan penelitian pada tikus untuk mengetahui efek konsumsi ekstrak biji kecubung terhadap organ tubuh. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi tanaman herbal ini dapat menyebabkan terganggunya berbagai fungsi tubuh, mulai dari hati, jantung, ginjal, hingga otak. 

Cara mengatasi efek bahaya makan kecubung

gambar daun dan bunga kecubung

Tingkat keparahan gejala yang dialami akibat makan kecubung bisa bervariasi pada setiap orang tergantung dengan jumlah dosis yang dikonsumsi.

Umumnya, senyawa alkaloid tropan yang terkandung pada tanaman kecubung dapat menyebabkan efek keracunan yang serius bagi orang dewasa bila dikonsumsi lebih dari 10 miligram (mg).

Jika Anda merasakan gejala tertentu setelah mengonsumsi kecubung, sebaiknya segera cari pertolongan medis darurat.

Pengobatan yang diberikan pada dokter untuk menangani kondisi ini bisa bervariasi tergantung dengan gejala yang dialami oleh pasien. 

Jika seseorang baru saja menelan racun (dalam waktu 1 jam), dokter bisa melakukan tindakan pencucian lambung atau memberikan arang aktif untuk menghilangkan racun.

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan seperti benzodiazepin untuk mengurangi gelisah dan menurunkan suhu tubuh, serta physostigamine untuk menangani gejala delirium.

Siapa saja dapat mengalami keracunan akibat makan kecubung, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi tanaman herbal ini. 

Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba obat herbal apa pun untuk mengatasi penyakit. 

Kesimpulan

  • Kecubung mengandung senyawa alkaloid tropan yang dapat menyebabkan efek keracunan.
  • Senyawa tersebut ditemukan dalam semua bagian tanaman kecubung, mulai dari daun, biji, buah, hingga akarnya.
  • Efek keracunan akibat konsumsi tanaman kecubung antara lain halusinasi, delirium, kejang-kejang, mual, muntah, diare, dehidrasi, kecanduan, hingga kerusakan organ tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sharma, M., Dhaliwal, I., Rana, K., Delta, A. K., & Kaushik, P. (2021). Phytochemistry, pharmacology, and toxicology of Datura species—A review. Antioxidants, 10(8), 1291.

Iceers. (2023). Datura stramonium: Basic Info: Psycheplants. Retrieved from https://www.iceers.org/datura-stramonium-basic-info/ 

Yilmaz, M. S., Işık, B., Ongar, M., Solakoglu, A. G., Baba, M., Kavalci, G., & Salt, O. (2014). Delirium due to Datura stramoniun ingestion: a case report. Advances in Research, 2(10), 523-527.

Trancă, S. D., Szabo, R., & Cociş, M. (2017). Acute poisoning due to ingestion of Datura stramonium–a case report. Romanian Journal of Anaesthesia and Intensive Care, 24(1), 65.

Khoshnam‐Rad, N., Heydari, M., Mohammadi, K., Mashayekhi, M., Sahraei, Z., & Gholami, K. (2022). Datura poisoning in a family: Case series and literature review. Clinical case reports, 10(7), e6091.

Singh, S., Kosana, D., & Lal, R. (2019). Long-term intentional Datura use and its consequences. Indian Journal of Psychiatry, 61(5), 543-544.

Ogunmoyole, T., Adeyeye, R. I., Olatilu, B. O., Akande, O. A., & Agunbiade, O. J. (2019). Multiple organ toxicity of Datura stramonium seed extracts. Toxicology reports, 6, 983-989.

Disel, N. R., Yilmaz, M., Kekec, Z., & Karanlik, M. (2015). Poisoned after dinner: dolma with Datura stramonium. Turkish Journal of Emergency Medicine15(1), 51-55.

 

Versi Terbaru

23/09/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

6 Cara Mudah Atasi Keracunan Makanan di Rumah

Kenali Gejala dan Cara Pertolongan Pertama pada Keracunan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 23/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan