Tanaman kecubung digunakan sebagai obat tradisional di beberapa daerah. Kandungan fitokimianya dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit. Namun, penggunaan kecubung sebagai obat alami ternyata memiliki risiko dari kandungan racunnya. Berikut penjelasan efek konsumsi kecubung yang perlu Anda waspadai.
Efek konsumsi kecubung
Kecubung (Datura stramonium) kerap digunakan sebagai obat herbal untuk mengurangi peradangan dan mengatasi asma.
Namun, bagian daun, buah, biji, akar, hingga getah kecubung mengandung senyawa beracun alkaloid tropan seperti atropine, hyoscyamine, dan scopolamine.
Senyawa tersebut memiliki efek antikolinergik yang mampu memblokir kerja neurotransmiter asetilkolin yang mengatur berbagai fungsi tubuh.
Gejala keracunan akibat konsumsi kecubung antara lain mulut kering, rasa haus yang ekstrem, mual, muntah, hipersensitif terhadap cahaya, delusi, hingga kejang-kejang.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini efek bahaya konsumsi kecubung bagi kesehatan.
1. Gangguan pada fungsi sistem saraf
Saat dikonsumsi, senyawa alkaloid tropan yang terdapat dalam tanaman kecubung dapat memengaruhi fungsi sistem saraf dan menyebabkan halusinasi hingga kejang-kejang.
Tak hanya itu, sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Research mengungkapkan bahwa efek beracun tanaman kecubung dapat menyebabkan delirium.
Delirium adalah kondisi kebingungan parah yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam berpikir atau mengingat dengan jelas.
2. Dehidrasi
Selain mengganggu fungsi sistem saraf tubuh, kandungan senyawa alkaloid tropan yang terdapat dalam kecubung dapat membuat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, dan kulit yang terasa lebih kering.
Jika tidak segera diatasi, efek dehidrasi yang muncul karena makan kecubung ini bisa menyebabkan kerusakan organ hingga berakibat fatal.