Daun kentut telah lama digunakan secara turun-temurun untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meski berbau menyengat, banyak masyarakat yang memanfaatkan daun ini untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk, hingga mencegah kanker.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Daun kentut telah lama digunakan secara turun-temurun untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meski berbau menyengat, banyak masyarakat yang memanfaatkan daun ini untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk, hingga mencegah kanker.
Daun kentut adalah salah satu obat herbal yang berasal dari tanaman Paederia foetida. Tanaman tumbuh subur di daerah beriklim hangat seperti India, Malaysia, dan Indonesia.
Sebenarnya, masyarakat tak hanya memanfaatkan daunnya, tapi juga hampir seluruh bagian dari tanaman obat ini.
Daun yang juga disebut sebagai daun sembukan ini memiliki bau busuk sekaligus rasa yang pahit. Itulah kenapa disebut daun kentut.
Meski berbau tak sedap, daun kentut memiliki sejumlah kandungan berkhasiat, seperti vitamin dan senyawa fitonutrien, seperti:
Daun sembukan juga memiliki komponen antioksidan, anti-inflamasi, dan antidiare. Dengan semua kandungan tersebut, tak heran jika tanaman ini dipercaya dapat mengatasi berbagai penyakit.
Berkat berbagai kandungan tersebut, daun kentut menawarkan berbagai khasiat seperti berikut.
Ekstrak daun ini diyakini dapat mencegah dan membantu mengobati penyakit radang usus. Hal ini dikarenakan adanya kandungan flavonoid yang bersifat anti-inflamasi.
Berdasarkan hasil penelitian dalam Indian Journal Of Pharmacology (2013), daun kentut memberikan efek perlindungan dengan menurunkan kadar radikal bebas dan mengurangi kerusakan pada jaringan di usus.
Meski penelitian tersebut baru dilakukan pada hewan uji, potensi ini dapat menjadi awal untuk penelitian lanjutan guna mengetahui efektivitasnya pada manusia.
Tak hanya membantu mengobati radang usus, ekstrak daun kentut telah dipercaya sebagai obat tradisional untuk mengatasi diare.
Khasiat ini berhubungan dengan komponen antibakteri pada daun. Cara kerjanya yaitu melawan aktivitas dan menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab diare, seperti Escherichia coli dan Salmonella typhimurium.
Ekstrak daun sembukan juga memiliki efek penekan batuk (cough suppressant effect), yang membantu menurunkan intensitas dan frekuensi batuk.
Khasiat ini didapatkan dari komponen antitussive yang mirip dengan efek obat dropropizine dalam meredakan batuk secara alami.
Meski begitu, penelitian yang ada masih sebatas percobaan pada hewan uji, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui khasiatnya pada manusia.
Manfaat daun kentutan juga diketahui dapat mengurangi gejala radang sendi dan penyakit serupa.
Menurut studi dalam Phytomedicine Plus (2023), pasien yang mendapatkan penanganan dengan ekstrak daun kentut mengalami gejala serupa radang sendi yang berkurang, seperti 65% nyeri sendi, 70% pembengkakan, 75% kekakuan, dan 70% nyeri tekan.
Bahkan, daun sembukan ini direkomendasikan sebagai obat modifikasi untuk mengobati penyakit radang sendi.
Khasiat berikutnya dari daun sembukan adalah aktivitas hepatoprotektifnya dalam mengurasi stres oksidatif pada jaringan organ hati.
Bahkan, minyak atsiri dari daun kentut ini juga mampu membantu menurunkan kadar trigliserida dan lipopolisakarida dalam darah yang berkaitan dengan penyakit perlemakan hati.
Namun, penelitian yang tersedia belum memadai dan masih terbatas pada hewan uji.
Daun sembukan juga diketahui memiliki komponen antidiabetes. Aktivitas ini membuat daun yang berbau menyengat tersebut berpotensi dalam menurunkan risiko diabetes.
Penggunaan ekstrak daun kentut pada hewan uji menunjukkan kenaikan signifikan pada kolesterol HDL dan plasma insulin serta penurunan gula darah puasa dan kolesterol LDL.
Seperti yang jamak diketahui, tingginya kadar gula darah erat kaitannya dengan penyakit diabetes.
Meski penelitian yang tersedia masih terbatas pada hewan uji, hal ini dapat terus dikembangkan guna mengetahui khasiatnya dalam menurunkan risiko diabetes pada manusia.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, daun sembukan memiliki kandungan vitamin C yang bersifat antioksidan.
Komponen ini dapat mengurangi stres oksidatif dan mencegah perkembangan sel kanker akibat paparan radikal bebas.
Dengan mengonsumsinya, Anda berpotensi terhindar dari risiko terkena kanker.
Daun sembukan memiliki kandungan senyawa alkaloid yang bersifat antioksidan. Senyawa ini bermanfaat untuk memperkuat skin barrier sehingga dapat terhindar dari ancaman infeksi.
Selain itu, komponen anti-inflamasinya juga akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka atau masalah kulit untuk mencegah terjadinya peradangan.
Terlepas dari sejumlah kandungan senyawa fitonutriennya, obat herbal juga bisa berbahaya atau memiliki efek samping pada kesehatan.
Menurut penelitian dalam jurnal BMC Complementary And Alternative Medicine (2015), efek samping mengonsumsi ekstrak daun kentut dapat meliputi:
Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan risiko kematian jika mengonsumsi dalam dosis tinggi, tetapi dapat menimbulkan keluhan non-fisik lainnya.
Selain itu, beberapa orang mungkin dapat berisiko mengalami reaksi alergi terhadap penggunaan daun ini secara topikal, seperti gatal, ruam, bengkak, hingga sesak napas.
Ada beberapa cara untuk mengonsumsi daun sembukan yang memiliki rasa pahit ini.
Perlu Anda ingat bahwa tanaman herbal tidak selalu cocok bagi semua orang.
Jika Anda mempunyai kekhawatiran mengenai efek samping atau kondisi medis tertentu, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar