Umumnya, banyak orang mengonsumsi buah jeruk untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Beberapa orang ternyata juga menggunakan daun jeruk sebagai bumbu tambahan atau obat herbal. Lantas, adakah khasiatnya?
Manfaat daun jeruk
Daun jeruk umumnya diambil dari daun jeruk purut, tetapi Anda juga bisa mengambilnya dari jeruk biasa (Citrus sinensis) karena memiliki aroma yang mirip.
Aroma ini berasal dari fitonutrien atau senyawa khas tanaman, di antaranya:
- apigenin,
- diosmetin-7-o-alpha-l-rhamno-glucoside,
- hydroxyproline,
- linomin,
- rutin,
- flavone,
- flavanone,
- flavonol,
- flavan,
- linalool,
- anthocyanin,
- subaphyllin, dan
- xylosyl-vitexin.
Berikut khasiat daun jeruk untuk kesehatan.
1. Mengurangi rasa sakit
Daun jeruk mengandung senyawa bernama lupeol. Senyawa ini mengurangi produksi senyawa pemicu peradangan penyebab nyeri. Hal ini dipaparkan dalam studi terbitan Biomolecules (2021).
Meski begitu, penelitian ini masih menguji ekstrak daun di dalam laboratorium, bukan pada manusia yang mengonsumsi atau mengoleskannya ke sumber rasa sakit.
Oleh karena itu, perlu riset lebih lanjut untuk menguji manfaat daun jeruk yang satu ini.
2. Menjaga kesehatan jantung
Daun ini mengandung senyawa rutin yang berpotensi menurunkan kolesterol dan mencegah pembentukan penggumpalan darah.
Gumpalan dan endapan kolesterol ini akan menyumbat pembuluh mengganggu aliran darah dan memicu berbagai penyakit jantung, seperti:
- serangan jantung,
- gagal jantung,
- penyakit jantung koroner, hingga
- stroke.
Perlu diingat, pengujian khasiat menggunakan suplemen rutin, bukan mengonsumsi daun jeruk langsung. Jadi, manfaat ini tetap perlu diuji lebih lanjut.
3. Menurunkan risiko kanker
Penelitian terbitan Industrial Crops and Products (2013) menemukan bahwa daun ini kaya akan senyawa flavonoid dan flavonol. Kadarnya bahkan lebih tinggi daripada kulit jeruk.
Kedua kandungan ini bersifat antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas yang bisa merusak tubuh dan memicu kanker.
Meski begitu, para ahli masih menguji khasiatnya di laboratorium, bukan pada manusia saat mengonsumsi daun langsung. Jadi, Anda belum bisa menjadikannya sebagai satu-satunya obat herbal.