backup og meta

7 Potensi Manfaat Daun Jeruk sebagai Obat Alami

7 Potensi Manfaat Daun Jeruk sebagai Obat Alami

Umumnya, banyak orang mengonsumsi buah jeruk untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Beberapa orang ternyata juga menggunakan daun jeruk sebagai bumbu tambahan atau obat herbal. Lantas, adakah khasiatnya?

Manfaat daun jeruk

Daun jeruk umumnya diambil dari daun jeruk purut, tetapi Anda juga bisa mengambilnya dari jeruk biasa (Citrus sinensis) karena memiliki aroma yang mirip. 

Aroma ini berasal dari fitonutrien atau senyawa khas tanaman, di antaranya:

  • apigenin,
  • diosmetin-7-o-alpha-l-rhamno-glucoside,
  • hydroxyproline,
  • linomin,
  • rutin,
  • flavone
  • flavanone
  • flavonol
  • flavan, 
  • linalool,
  • anthocyanin,
  • subaphyllin, dan
  • xylosyl-vitexin.

Berikut khasiat daun jeruk untuk kesehatan.

1. Mengurangi rasa sakit

manfaat daun jeruk untuk redakan nyeri

Daun jeruk mengandung senyawa bernama lupeol. Senyawa ini mengurangi produksi senyawa pemicu peradangan penyebab nyeri. Hal ini dipaparkan dalam studi terbitan Biomolecules (2021).

Meski begitu, penelitian ini masih menguji ekstrak daun di dalam laboratorium, bukan pada manusia yang mengonsumsi atau mengoleskannya ke sumber rasa sakit.

Oleh karena itu, perlu riset lebih lanjut untuk menguji manfaat daun jeruk yang satu ini.

2. Menjaga kesehatan jantung

Daun ini mengandung senyawa rutin yang berpotensi menurunkan kolesterol dan mencegah pembentukan penggumpalan darah.

Gumpalan dan endapan kolesterol ini akan menyumbat pembuluh mengganggu aliran darah dan memicu berbagai penyakit jantung, seperti:

  • serangan jantung,
  • gagal jantung,
  • penyakit jantung koroner, hingga
  • stroke.

Perlu diingat, pengujian khasiat menggunakan suplemen rutin, bukan mengonsumsi daun jeruk langsung. Jadi, manfaat ini tetap perlu diuji lebih lanjut.

3. Menurunkan risiko kanker

Penelitian terbitan Industrial Crops and Products (2013) menemukan bahwa daun ini kaya akan senyawa flavonoid dan flavonol. Kadarnya bahkan lebih tinggi daripada kulit jeruk.

Kedua kandungan ini bersifat antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas yang bisa merusak tubuh dan memicu kanker.

Meski begitu, para ahli masih menguji khasiatnya di laboratorium, bukan pada manusia saat mengonsumsi daun langsung. Jadi, Anda belum bisa menjadikannya sebagai satu-satunya obat herbal.

4. Memelihara kesehatan mulut

Daun jeruk mengandung polifenol yang berpotensi menghambat infeksi bakteri Streptococcus mutans di mulut.

Bakteri ini berperan penting dalam pembentukan lapisan kotoran atau plak gigi. Plak yang menumpuk dan tak kunjung dibersihkan bisa meningkatkan risiko karang gigi.

Lagi-lagi, pengujian manfaat ini baru dilakukan pada bakteri dan ekstrak daun di laboratorium.

5. Menenangkan pikiran

Daun jeruk mengandung minyak esensial dengan aroma khas yang bisa mengurangi kecemasan dan stres. 

Menghirup minyak esensial daun jeruk bisa memengaruhi amigdala, yakni bagian otak yang mengatur emosi manusia. Efek ini mirip dengan menghirup aromaterapi.

Tinjauan terbitan Evidence-based Complementary and Alternative Medicine (2018) menjelaskan bahwa efek minyak esensial daun bisa mengurangi stres dan cemas pada pasien yang sedang menunggu perawatan gigi dan pasien leukemia myeloid.

6. Mengurangi nyeri sendi

Nyeri sendi umumnya terjadi akibat tidak menjaga postur hingga radang sendi. Nah, daun ini memiliki sifat antiradang yang membantu mengurangi rasa sakit.

Selain itu, kandungan flavonoid dan polifenolnya mengurangi kadar senyawa pemicu rasa sakit di tubuh, yaitu cyclo-oxygenase enzyme (COX).

Meski begitu, manfaat daun jeruk ini masih diteliti pada hewan sehingga khasiatnya belum bisa dijadikan sebagai satu-satunya pereda nyeri.

7. Mencegah gigitan nyamuk

daun jeruk untuk atasi gigitan nyamuk

Daun ini sudah dikenal sejak lama sebagai penghalau gigitan nyamuk. Minyak esensial pada daun ini memiliki senyawa linalool yang beraroma kuat.

Aroma yang kuat bisa mengganggu indra penciuman nyamuk sehingga nyamuk pergi dari sekitar Anda. 

Mencegah gigitan nyamuk bisa menurunkan risiko berbagai penyakit serius, seperti demam berdarah dan malaria.

Cara memakai daun jeruk

Anda bisa menggunakannya dengan cara menambahkannya pada masakan atau sebagai bahan tambahan pada teh rempah-rempah.

1. Daun jeruk untuk masakan

Berikut langkah-langkahnya.

  • Buang tulang daun bagian tengah yang keras.
  • Robek atau cincang daun kecil-kecil.
  • Masukkan daun saat makanan dimasak.
  • Buang sebelum makanan disajikan.

Anda bisa menaburkan daun yang kering ke dalam masakan.

2. Daun jeruk untuk teh rempah

Ikuti langkah-langkahnya berikut ini.

  • Keringkan daun hingga terasa garing.
  • Seduh daun sebanyak satu sendok teh.
  • Tambahkan beberapa bahan tambahan, seperti sereh, jahe, atau madu.
  • Teh siap disajikan.

3. Daun jeruk sebagai pewangi ruangan

Campurkan kulit jeruk kering, daun jeruk, dan kayu manis. Anda bisa menghancurkan daun ini agar aroma semakin kuat.

Anda juga bisa mengoleskan daun di kulit sebagai pewangi alami dan mencegah nyamuk. Namun, pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi jeruk atau daunnya.

Tes alergi sederhana

  1. Oles daun ke bagian lengan atas atau siku dalam.
  2. Biarkan olesan daun sepanjang hari.
  3. Lakukan hal yang sama selama 7 – 10 hari.
  4. Bila timbul reaksi alergi, hentikan pemakaian, cuci kulit segera dengan sabun lembut, dan gunakan kompres dingin atau petroleum jelly.
  5. Jika tidak ada tanda-tanda apa pun di kulit, gunakan daun seperti biasa.

Efek samping daun jeruk

Berikut efek samping obat herbal yang mungkin muncul.

1. Alergi

Daun ini bisa menimbulkan reaksi alergi, terutama bila Anda belum pernah menggunakannya. Reaksi alergi bisa dengan gejala, seperti berikut ini.

  • Bersin-bersin dan hidung meler.
  • Batuk, sesak napas, dan napas berbunyi.
  • Kulit gatal, bentol, dan kemerahan.
  • Diare.
  • Mual.
  • Pembengkakan pada mata, bibir, tenggorokan, dan lidah.

2. Iritasi kulit

Kandungan minyak esensial pada daun rentan bereaksi dengan sinar ultraviolet. Bila dipaparkan ke kulit, hal ini meningkatkan risiko iritasi.

Beberapa gejala iritasi kulit, di antaranya:

  • kulit kemerahan,
  • terbakar,
  • gatal, dan
  • mengelupas.

3. Iritasi hidung

Iritasi hidung umumnya merupakan efek samping menghirup aromaterapi. Anda mungkin akan merasakan beberapa keluhan, seperti bersin, meler, dan tersumbat.

Ada potensi manfaat daun jeruk bagi kesehatan, tetapi sebagian besar penelitian baru dilakukan pada hewan percobaan. 

Jadi, Anda tidak bisa menjadikan daun ini sebagai satu-satunya obat atau pengganti obat dokter. 

Gunakan minyak pelarut atsiri bila Anda ingin menggunakan ekstrak minyak esensial daun untuk mengurangi risiko iritasi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Buakaew, W., Pankla Sranujit, R., Noysang, C., Thongsri, Y., Potup, P., Nuengchamnong, N., Suphrom, N., & Usuwanthim, K. (2021). Phytochemical Constituents of Citrus hystrix DC. Leaves Attenuate Inflammation via NF-κB Signaling and NLRP3 Inflammasome Activity in Macrophages. Biomolecules, 11(1), 105. https://doi.org/10.3390/biom11010105

Arteriosclerosis / atherosclerosis – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 17 February 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-causes/syc-20350569

High cholesterol – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 17 February 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800

Flavonoid compound can prevent blood clots. (2012). Retrieved 17 February 2023, from https://news.harvard.edu/gazette/story/2012/05/flavonoid-compound-can-prevent-blood-clots/

Sattanathan, K., Dhanapal, C. K., & Manavala, R. (2010, December). LDL lowering properties of rutin in diabetic patients. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 1(4), 467-473. Retrieved from http://www.healthyliving.gr/wp-content/uploads/2017/05/LDL-LOWERING-PROPERTIES-OF-RUTIN-IN-DIABETIC-PATIENTS.pdf

Lagha-Benamrouche, S., & Madani, K. (2013). Phenolic contents and antioxidant activity of orange varieties (Citrus sinensis L. and Citrus aurantium L.) cultivated in Algeria: Peels and leaves. Industrial Crops and Products, 50, 723-730. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2013.07.048

Antioxidants and Cancer Prevention. (2017, February 6). National Cancer Institute; Cancer.gov. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/antioxidants-fact-sheet

Kooltheat, N., Kamuthachad, L., Anthapanya, M., Samakchan, N., Sranujit, R. P., Potup, P., Ferrante, A., & Usuwanthim, K. (2016). Kaffir lime leaves extract inhibits biofilm formation by Streptococcus mutans. Nutrition, 32(4), 486-490. https://doi.org/10.1016/j.nut.2015.10.010

Mannucci, C., Calapai, F., Cardia, L., Inferrera, G., Pietro, M. D., Navarra, M., Gangemi, S., Spagnolo, E. V., & Calapai, G. (2018). Clinical Pharmacology of Citrus aurantium and Citrus sinensis for the Treatment of Anxiety. Evidence-based Complementary and Alternative Medicine : ECAM, 2018. https://doi.org/10.1155/2018/3624094

Aromatherapy: Do Essential Oils Really Work?. (2021). Retrieved 17 February 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/aromatherapy-do-essential-oils-really-work

Asadollahi, A., Khoobdel, M., Zahraei-Ramazani, A., Azarmi, S., & Mosawi, S. H. (2019). Effectiveness of plant-based repellents against different Anopheles species: A systematic review. Malaria Journal, 18. https://doi.org/10.1186/s12936-019-3064-8

Nasri, M., Bedjou, F., Porras, D. et al. Antioxidant, anti-inflammatory, and analgesic activities of Citrus reticulata Blanco leaves extracts: An in vivo and in vitro study. Phytothérapie (2017). https://doi.org/10.1007/s10298-017-1094-8

Versi Terbaru

24/02/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Alat Diffuser Seperti Apa yang Paling Baik untuk Aromaterapi?

Daun Kemangi, Apa Saja Manfaatnya untuk Kesehatan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan