Tanaman patah tulang merupakan tanaman herbal yang dipercaya punya manfaat mengobati penyakit seperti asma atau rematik. Namun, penggunaan tanaman ini sebagai obat tradisional ternyata berbahaya. Ketahui apa saja bahaya tanaman ini bagi tubuh.
Apa yang menyebabkan tanaman patah tulang bahaya?
Tanaman patah tulang yang dikenal dengan nama latin Euphorbia tirucalli adalah tanaman dengan ciri khas bentuk batang ramping berwarna hijau tanpa daun.
Tanaman ini dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Khasiat tanaman patah tulang antara lain mengobati asma, batuk, sakit gigi, hingga rematik.
Cara mengolah tanaman patah tulang menjadi obat biasanya dengan diambil ekstraknya.
Meski ada manfaat tanaman patah tulang untuk kesehatan, tanaman ini tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat tradisional karena getahnya bersifat beracun bagi tubuh.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah melarang penggunaan tanaman patah tulang sebagai obat tradisional karena dapat berbahaya untuk kesehatan.
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan getah tanaman ini beracun. Para ahli menduga bahwa efek toksik dari getah tanaman ini mungkin berasal dari kandungan senyawa kimia di dalamnya.
Getah tanaman ini mengandung senyawa alkaloid yang bersifat iritatif bagi tubuh dan senyawa ingenols yang bisa merusak sel (sitotoksik) dan memicu peradangan.
Efek bahaya tanaman patah tulang bagi tubuh
Berikut ini beberapa efek yang mungkin muncul dari menyentuh, paparan ke mata, atau menelan getah tanaman ini.
1. Masalah kulit

Salah satu akibat menyentuh tanaman patah tulang, terutama bagian getahnya, adalah iritasi pada kulit atau phytodermatitis.
Pada awalnya, gejala yang dirasakan mungkin ringan, tetapi dapat berkembang menjadi lebih parah. Gejala iritasi kulit ini berupa kulit yang terasa perih, panas seperti terbakar, rasa gatal, hingga nyeri.
Gejala ini bisa muncul secara langsung setelah terpapar, tetapi beberapa orang terkadang baru mulai merasakannya dalam waktu 2 – 8 jam setelah terpapar.
Hal ini membuat penderitanya tidak menyadari bahwa gejala tersebut disebabkan oleh paparan getah patah tulang.
2. Dampak serius pada mata
Getah tanaman patah tulang yang terkena mata bisa menyebabkan dampak yang serius bagi kesehatan mata.
Paparan bisa terjadi jika getah menyemprot atau menetes langsung ke mata atau melalui tangan yang terkena getah.
Gejala awal yang bisa muncul jika mata terkena getah tanaman ini meliputi nyeri hebat, sensasi terbakar, keluarnya air mata berlebihan, dan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan mata jangka panjang hingga memicu kebutaan.
3. Masalah pada pencernaan
Getah tanaman patah tulang yang tertelan secara tidak sengaja bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bagian atas.
Hal ini karena getah patah tulang mengandung zat iritan yang dapat mengiritasi jaringan lunak di area mulut, tenggorokan, atau saluran pencernaan.
Gejala yang mungkin muncul saat menelan tanaman ini meliputi rasa terbakar di mulut dan tenggorokan, nyeri perut, mual, serta muntah.
Oleh sebab itu, tanaman ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Jika tidak sengaja tertelan dan muncul efek samping, segera periksakan diri ke dokter.
Cara mengatasi efek tanaman patah tulang
Cara mengatasi bahaya yang timbul akibat kontak langsung dengan getah patah tulang biasanya disesuaikan dengan area yang terpapar.
Mengutip NIH, berikut ini beberapa cara pengobatan sesuai dengan kontak paparannya.
1. Paparan pada kulit
Jika kulit tidak sengaja terpapar oleh getah pohon patah tulang, segera cuci area yang terkena dengan air mengalir dan sabun selama beberapa menit.
Jika terjadi iritasi kulit, dokter biasanya akan memberikan antihistamin oral guna mengurangi rasa gatal dan obat NSAID untuk meredakan nyeri pada kulit.
Selain itu, obat kortikosteroid topikal dapat digunakan untuk meredakan gatal dan peradangan pada kulit. Namun, penggunaan masih menjadi perdebatan karena dapat memperlambat proses penyembuhan kulit.
2. Paparan pada mata
Jika getah tanaman ini terkena mata, penanganan awal yang dapat dilakukan adalah melakukan irigasi mata atau membilas mata menggunakan cairan saline selama minimal 30 menit.
Jika Anda sedang menggunakan lensa kontak, segera lepaskan. Irigasi mata harus terus dilakukan hingga pH mata mendekati normal (sekitar 7).
Penanganan berikutnya biasanya tergantung pada gejala yang muncul. Jika terjadi nyeri pada kornea, dokter akan memberikan tetes mata anestesi seperti tetracaine untuk mengurangi nyeri.
Dokter juga mungkin akan meresepkan air mata buatan atau obat NSAID oral seperti acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit.
Konsultasi ke dokter mata sangat dianjurkan, terutama jika ditemukan luka serius, nyeri yang parah, dan gangguan penglihatan.
3. Tertelan
Gejala yang muncul akibat menelan getah tanaman patah tulang umumnya cenderung ringan.
Anda bisa mengonsumsi cairan dingin seperti air es atau es krim untuk meredakan iritasi pada tenggorokan dan mulut.
Untuk mengatasi mual atau nyeri perut, dokter mungkin akan memberikan obat antiemetik (antimual) serta obat golongan PPI (proton pump inhibitor).
Hindari tindakan yang dapat merangsang muntah, seperti memasukan jari ke tenggorokan. Pasalnya, hal ini dapat memperparah iritasi di kerongkongan.
Dalam kasus yang sangat jarang, ketika seseorang menelan tanaman patah tulang dalam jumlah besar, dokter mungkin akan mempertimbangkan melakukan irigasi usus total untuk membersihkan usus dari zat beracun.
Meskipun patah tulang dipercaya memiliki manfaat kesehatan, sebaiknya hindari menggunakannya sebagai obat herbal mengingat bahaya yang ditimbulkannya.
Anda juga perlu berhati-hati saat menyentuh tanaman ini. Jika memungkinkan, gunakan kacamata dan sarung tangan ketika harus kontak dengan tanaman ini.
Kesimpulan
- Tanaman patah tulang tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat herbal karena getah tanaman ini mengandung senyawa alkaloid yang bersifat iritatif dan senyawa ingenols yang dapat merusak sel tubuh dan memicu peradangan.
- Paparan getah tanaman ini pada kulit dapat memicu gejala berupa kulit terasa perih, panas seperti terbakar, gatal, hingga nyeri.
- Paparan pada mata dapat menyebabkan nyeri hebat pada mata, sensasi terbakar, keluarnya air mata berlebihan, dan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
- Menelan tanaman ini juga dapat memicu efek samping berupa rasa terbakar di mulut dan tenggorokan, nyeri perut, mual, serta muntah.
[embed-health-tool-bmi]