backup og meta

Reiki, Pengobatan Alternatif dengan Sentuhan Tangan

Reiki, Pengobatan Alternatif dengan Sentuhan Tangan

Pernahkah Anda mendengar reiki? Ini merupakan salah satu jenis pengobatan alternatif dari Jepang. Terapi penyembuhan ini berfokus pada penyaluran energi melalui telapak tangan. Reiki dipercaya membantu meringankan rasa sakit dan mengatasi depresi. Benarkah efektif?

Apa itu reiki?

Reiki adalah metode penyembuhan yang bisa menenangkan serta mengurangi kecemasan dan stres melalui sentuhan tangan. 

Terapis reiki menggunakan tangannya untuk mengalirkan energi ke tubuh Anda. Penyaluran energi ini akan menyeimbangan energi dalam tubuh sehingga memulihkan gejala atau keluhan yang Anda alami.

Praktisi pengobatan alternatif ini percaya bahwa orang yang kekurangan energi cenderung rentan mengalami stres atau sakit.

Reiki dikembangkan oleh Mikao Usui pada awal 1900-an. Istilah ini berasal dari kata “rei” yang berarti universal dan “ki” yang berarti energi kehidupan yang mengalir pada makhluk hidup.

Metode ini digunakan sebagai terapi pelengkap proses penyembuhan suatu penyakit atau masalah kesehatan mental.

Prosedur reiki

prosedur terapi reiki healing

Selama satu sesi, Anda akan berbaring di meja dengan pakaian lengkap.

Setelah itu, terapis akan menyentuh tubuh Anda. Terapis juga akan meletakkan telapak tangan tepat di atas tubuh Anda, tapi tidak sampai menyentuh tubuh Anda. 

Praktisi akan mengombinasikan 12 – 15 posisi tangan yang berbeda. Reiki umumnya berlangsung selama 50 menit dalam satu sesi. 

Perlu diketahui, metode ini tidak menggunakan tekanan, pijatan, atau mengubah apa pun pada permukaan tubuh Anda seperti akupunktur

Beberapa orang yang melakukan reiki mengaku ada yang merasakan denyutan, panas, atau kesemutan di area yang dialirkan energi dari telapak tangan terapis.

Beberapa orang juga merasakan ada yang bergerak di dalam tubuh, tetapi ada pula yang tidak mengalami sensasi apa pun. 

Sebagian besar orang merasa rileks selama sesi, bahkan tak jarang beberapa orang terlelap.

Manfaat reiki

Ada beberapa klaim manfaat terapi energi ini untuk kesehatan dan kesejahteraan mental.

Sebagian besar manfaatnya berasal dari metode yang menekankan pada relaksasi, penurunan stres, dan pengurangan rasa nyeri. 

Berikut penjelasan lebih lengkap khasiat reiki untuk tubuh.

1. Mempercepat penyembuhan luka

manfaat reiki percepat penyembuhan luka

Ada berbagai penelitian yang menemukan bahwa terapi reiki membantu proses penyembuhan luka. 

Reiki membantu mengendalikan stres. Nah, stres membuat tubuh mengalami peradangan yang memperlambat proses pemulihan luka.

Saat kondisi stres terkendali, reaksi peradangan bisa dicegah dan luka pun lebih cepat sembuh.

Namun, tinjauan akhir yang diterbitkan The Cochrane Database of Systematic Reviews (2016) menyimpulkan bahwa belum cukup penelitian yang membuktikan keampuhan terapi energi ini untuk menyembuhkan luka.

2. Memperkuat imun

Manfaat ini mungkin juga berasal dari efek berkurangnya stres. Memang stres bisa mengurangi sel-sel kekebalan tubuh yang membantu melawan virus. 

Tak hanya itu, stres berkepanjangan juga bisa menyebabkan peradangan dan memicu penyakit kronis atau menahun. Bila stres berkurang, ada kemungkinan kondisi imun terjaga.

Meski demikian, hingga saat ini, penelitian mengenai khasiat reiki dalam meningkatkan kekebalan tubuh masih terbatas.

3. Meredakan rasa sakit

Studi terbitan The Journal of Alternative and Complementary Medicine (2019) menemukan bahwa terapi ini cukup efektif untuk meredakan rasa sakit. 

Metode yang dilakukan akan membuat Anda lebih rileks dan tenang sehingga meredakan ketegangan dan stres.

Tubuh yang lebih rileks bisa lebih mengendalikan respons terhadap sensasi nyeri, termasuk nyeri kronis. Alhasil, perasaan nyeri berkurang dan tidak terasa begitu mengganggu.

4. Mengurangi cemas dan depresi

manfaat reiki untuk kurangi cemas dan depresi

Anda melakukan terapi ini pada posisi berbaring dengan nyaman. Lalu, terapis akan meletakkan tangan di titik-titik tertentu.

Posisi nyaman serta sentuhan ini bisa menenangkan dan membuat Anda berada di dalam kondisi yang sangat rileks. 

Respon relaksasi ini menenangkan sistem saraf, melemaskan otot, dan membuat Anda lebih tenang. Tak heran, efek ini membantu mengendalikan cemas dan depresi.

5. Mengendalikan efek samping kemoterapi

Orang yang menjalani kemoterapi juga menggunakan terapi reiki sebagai pelengkap alias terapi komplementer.

Saat kemoterapi, terapi energi bisa mengurangi efek samping dengan cara:

  • membuat tubuh lebih rileks,
  • membantu menghadapi beban emosional dan mental yang sulit,
  • menghilangkan stres dan ketegangan emosional, serta
  • meningkatkan kesejahteraan jiwa secara menyeluruh.

Beberapa pasien kanker merasa lebih rileks setelah melakukan terapi energi. Pasalnya, seorang terapis sudah membangun ikatan energi dengan pasien sehingga mampu memberikan efek yang menenangkan.

Perlu Anda ketahui

Reiki membuat Anda rileks dan membantu melewati proses penyembuhan kanker, tetapi tidak mengobati kanker. 

Apakah reiki efektif?

Tidak semua manfaat reiki teruji efektif secara ilmiah. Namun, terapi ini memberikan efek relaksasi bagi tubuh sehingga bisa membantu mengurangi sejumlah gejala.

Masih dari studi The Journal of Alternative and Complementary Medicine (2019), peneliti menyebutkan reiki baik untuk mengurangi rasa nyeri, kelelahan, depresi, kecemasan, napas pendek, dan stres. 

Untuk kekebalan tubuh hingga pemulihan luka atau cedera, uji coba keampuhannya masih terbatas. Jadi, belum diketahui pasti efeknya terhadap tubuh.

Seperti yang telah disampaikan, terapi energi bersifat komplementer, bukan pengganti dari pengobatan medis yang disarankan dokter. 

Efek samping reiki

Pada dasarnya, terapi alternatif ini aman. Namun, ada kemungkinan rasa tidak nyaman saat praktisi menyentuh tubuh Anda.

Beberapa orang juga melaporkan tubuh terasa lelah dan diikuti dengan sakit kepala, sakit perut, dan rasa lemas. Namun, keluhan ini belum diteliti lebih lanjut.

Reiki merupakan pengobatan alternatif yang menggunakan sentuhan untuk menyalurkan energi. 

Seseorang dengan kekurangan energi dipercaya akan lebih rentan mengalami sakit atau masalah kesehatan lainnya. 

Meski ada penelitian yang menunjukkan keampuhannya, beberapa klaim belum dibuktikan secara ilmiah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What Is Reiki, and Does it Really Work?. (2021). Retrieved 22 May 2023, from https://health.clevelandclinic.org/reiki/

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Retrieved 22 May 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/497/terapi-reiki-sebagai-pengobatan-komplementer

Types of Complementary and Alternative Medicine. (2019). Retrieved 22 May 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/types-of-complementary-and-alternative-medicine

O’Mathúna, D. P. (2016). Therapeutic touch for healing acute wounds. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2016(9). https://doi.org/10.1002/14651858.CD002766.pub6

Maydych, V. (2019). The Interplay Between Stress, Inflammation, and Emotional Attention: Relevance for Depression. Frontiers in Neuroscience, 13. https://doi.org/10.3389/fnins.2019.00384

Dyer NL, Baldwin AL, Rand WL. A Large-Scale Effectiveness Trial of Reiki for Physical and Psychological Health. J Altern Complement Med. 2019 Dec;25(12):1156-1162. doi: 10.1089/acm.2019.0022. Epub 2019 Oct 22. PMID: 31638407. https://doi.org/10.1089/acm.2019.0022

Dunford, E., & DClinPsy, M. T. (2010). Relaxation and Mindfulness in Pain: A Review. Reviews in Pain, 4(1), 18-22. https://doi.org/10.1177/204946371000400105

Inoue Salgado, A. S., Takemoto, M. H., Salm, D. C., Cardoso, G. C., Ludtke, D. D., Cabrera Soares, S. F., Ferreira, J. K., Dutra, A. R., Szeremeta, Y. C., Mazzardo, G., Mayra, J., Sheffer, L., Caumo, W., Bittencourt, E. B., Schleip, R., Latini, A., Bobinski, F., & Martins, D. F. (2022). Gentle Touch Therapy, Pain Relief and Neuroplasticity at Baseline in Fibromyalgia Syndrome: A Randomized, Multicenter Trial with Six-Month Follow-Up. Journal of Clinical Medicine, 11(16). https://doi.org/10.3390/jcm11164898

How Does Stress Affect the Immune System? – UMMS Health. (2020). Retrieved 22 May 2023, from https://health.umms.org/2020/11/10/stress-immune-system/

Versi Terbaru

19/06/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

8 Titik Refleksi Kaki dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Apa Penyebab Anda Bersendawa Saat Pijat?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 19/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan