backup og meta

9 Bahaya Flouride Jika Terlalu Sering Menelan Pasta Gigi

9 Bahaya Flouride Jika Terlalu Sering Menelan Pasta Gigi

Umumnya, setelah menggosok gigi, air bekas kumuran dan busa pasta gigi akan dibuang. Namun pada beberapa kasus, ada yang sengaja atau tidak sengaja menelannya. Menelan pasta gigi berfluoride secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Apa saja dampak buruk jika terlalu banyak fluoride yang masuk ke dalam tubuh?

Bahan kimia berbahaya di dalam pasta gigi

menghilangkan jerawat dengan pasta gigi

Anda tentu sudah tahu jika pasta gigi bukan untuk dikonsumsi. Pasta gigi atau biasa disebut odol di Indonesia, merupakan bahan pembersih yang digunakan untuk membersihkan gigi.

Komposisi pasta gigi sering berasal dari bahan-bahan kimia, seperti fluoride, triclosan, deterjen, kalsium, perasa, pewarna, kalsium karbonat, dan natrium monofluorofosfat

Fluoride berfungsi untuk melapisi struktur gigi dan menjaga ketahanan gigi terhadap proses pembusukan serta pemicu proses mineralisasi. Unsur kimia di dalam fluoride mampu mengeraskan email gigi sehingga membuat gigi menjadi kuat dan gigi Anda tidak mudah berlubang.

Semua bahan yang terkandung pada pasta gigi bersifat abrasif ringan. Akan tetapi, bisa berdampak buruk jika kadar fluoride cukup tinggi di dalam tubuh, misalnya karena suka menelan pasta gigi.

Fluoride umumnya dikonsumsi melalui rongga mulut dan diserap melalui saluran pencernaan. Rute lain yang kurang umum dari penyerapan fluoride adalah inhalasi (dihirup lewat pernapasan) dan penyerapan kulit.

Namun, pada kasus ini, fluoride masuk ke tubuh lewat pasta gigi dan air mengandung flouride yang tertelan.

Penyerapan fluoride dimulai melalui lambung dan usus halus bagian atas. Di lambung, penyerapan fluoride bergantung pada pH lambung.

Sementara di usus halus penyerapan fluoride tidak bergantung pada pH, tapi pada formula kimia fluoride yang dikonsumsi, keberadaan makanan di perut, interaksi dengan bahan makanan lain yang ada di saluran pencernaan, senyawa aluminium, kalsium, dan magnesium.

Fluoride yang tidak diserap dibuang bersama feses, sedangkan fluoride yang diserap kemudian dialirkan dengan cepat melalui sirkulasi darah dan kadang tersimpan di jaringan tertentu. Nah, keberadaan fluoride yang tidak terbuang ini yang bisa jadi masalah, terutama jika jumlahnya terlalu banyak.

Bahaya fluoride karena sering menelan pasta gigi

gigi mati

Berikut ini adalah bahaya bahan kimia fluoride pada pasta gigi jika ditelan berlebihan.

1. Racun bagi tubuh

Sebuah penelitian pada Iranian journal of basic medical science memaparkan bahwa fluoride pada pasta gigi memiliki efek racun kimia yang berbahaya.

Karena hal ini, kandungan fluoride di dalam pasti gigi selalu dibatasi. Jika Anda keracunan, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa mual dan  muntah, juga sakit kepala, bahkan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan.

Berikut mekanisme yang mungkin terjadi dari toksisitas fluoride.

  • Saat fluoride bersentuhan dengan uap air, akan dihasilkan asam fluorida yang bisa menyebabkan jaringan terbakar karena pH yang rendah.
  • Kalsium kompleks kimia yang berinteraksi dengan fluoride bisa menyebabkan hipokalsemia (kekurangan kalsium) yang pada akhirnya mengakibatkan terhambatnya fungsi saraf.
  • Hipokalsemia dan hiperkalemia mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dan akhirnya mengakibatkan gangguan irama jantung.
  • Dalam kasus jumlah fluoride yang beracun dalam tubuh, fluoride mengganggu metabolisme. Selain itu, fluoride juga menghasilkan produksi radikal bebas yang berlebihan yang mengganggu pembentukan antioksidan.

Bahaya fluoride karena sering menelan pasta gigi ini memang jarang terjadi. Namun, bila sekalinya terjadi bisa berakibat fatal.

[embed-health-tool-heart-rate]

2. Osteoporosis

Efek samping dan bahaya dari fluoride lainnya ialah bisa memicu terjadinya osteoporosis dan kerusakan sistem saraf. Hal ini terjadi akibat penggunaan yang salah, seperti menelan pasta gigi berlebihan hingga fluoride terlalu sering masuk ke dalam tubuh.

Bahkan pada awal tahun 2000, pemerintah Belgia pernah menjadi pihak pertama yang melarang peredaran tablet dan permen yang mengandung fluoride seperti yang terkandung di dalam pasta gigi.

3. Fluorosis gigi

gigi anak tumbuh tidak beraturan

Konsumsi fluoride yang berlebihan berkaitan dengan bintik-bintik kuning kecokelatan di gigi (fluorosis). Fluorosis gigi adalah indikator paling sensitif dan paling awal dari toksisitas fluoride kronis.

Meskipun fluoride merupakan elemen penting untuk pencegahan karies, asupan kronis fluoride lebih besar dari 1 mg/l atau 0,1 mg/kg setiap hari selama periode perkembangan gigi mengganggu proses pembentukan email dan dentin dan menyebabkan fluorosis gigi.

Mekanisme gigi berbintik-bintik kuning ini sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami. Jumlah fluor yang berlebihan malah mengganggu fungsi bahan ini dalam melindungi email gigi dan membentuk dentin gigi.

4. Penyerapan kalsium terhambat

Terlalu sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium dalam tubuh yang dikenal dengan sebutan fluorosis. Hal ini bisa berakibat pada penurunan IQ, gangguan sistem saraf, kekebalan tubuh, dan kerapuhan tulang serta penghambat pertumbuhan terutama pada anak-anak.

Oleh karena itu, bukan suatu hal yang mengherankan kalau beberapa negara menganjurkan pembatasan penggunaan pasta gigi dengan kandungan fluoride yang berlebihan untuk usia di atas 5 tahun.

5. Kelainan tulang dan gigi

Kelebihan fluoride juga bisa menyebabkan kelainan tulang dan gigi. Fluoride yang masuk ke dalam tubuh sekitar setengah dari kandungannya akan disimpan dalam tulang dan terus bertambah seiring usia.

Apabila dibiarkan begitu saja, maka akan menimbulkan kelainan tulang yang mungkin terjadi setelah begitu lama bertumpuk.

6. Fluorosis rangka (skeletal fluorosis)

taji tulang

Bahaya fluoride berlebihan karena suka menelan pasta gigi juga bisa menyebabkan fluorosis rangka.

Kondisi ini ditandai dengan peningkatan massa dan kepadatan tulang karena deposisi kelebihan fluoride dalam matriks tulang. Fase utama fluorosis tulang dikaitkan dengan gejala seperti nyeri yang menyebar, kekakuan sendi yang mengakibatkan sulit bergerak, kifosis, sensasi kesemutan, kelemahan otot, dan kelelahan.

Tahap lanjut fluorosis tulang dikaitkan dengan tanda-tanda radang sendi, osteoporosis pada tulang panjang, serta kompresi sumsum tulang belakang.

7. Gangguan ginjal

Ginjal merupakan organ utama yang memiliki peran utama dalam membuang fluoride sebanyak 50-60 persen. Oleh karena itulah, asupan fluoride berlebihan karena sering menelan pasta gigi atau dari air minum bisa mengganggu fungsi ginjal.

Paparan yang terlalu lama terhadap air minum berfluoride pekat (8 ppm atau lebih tinggi) telah dilaporkan meningkatkan penyakit ginjal karena perubahan struktural dan fungsional pada ginjal.

8. Masalah pencernaan

Fluorida konsentrasi tinggi bereaksi secara kimia dengan asam lambung (asam klorida) di perut untuk membentuk hidrogen fluorida.

Lapisan lambung dapat teriritasi oleh pembentukan asam fluorida yang berlebihan ini. Salah satu gejalanya adalah perut terasa mulas atau nyeri yang berlangsung dalam beberapa menit atau lebih lama dan mengganggu aktivitas.

9. Gangguan perkembangan pada janin

Kelebihan fluoride karena sering menelan pasta gigi bisa meningkatkat risiko cacat janin, jika kebiasaan ini dilakukan selama masa kehamilan.

Berbagai efek buruk kelebihan fluoride pada janin di antaranya mengganggu pembentukan tulang, kelainan kromosom, mempengaruhi jaringan otak janin, dan menimbulkan kerusakan saraf. Penting untuk diketahui oleh ibu hamil mengenai efek ini mengingat kadang ibu hamil mengidam hal-hal yang tidak umum.

Memang kandungan fluoride dalam pasta gigi cukup penting dalam menjaga kesehatan gigi. Namun, bukan berarti jika Anda boleh mengonsumsinya. Oleh sebab itu, jangan lagi menelan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride agar efek buruknya bisa dihindari.

Jika Anda mengalami tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan akibat kelebihan fluoride, segera periksa ke dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan masalah kesehatan yang Anda hadapi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ullah, R., Zafar, M. S., & Shahani, N. (2017). Potential fluoride toxicity from oral medicaments: A review. Iranian journal of basic medical sciences20(8), 841–848. https://doi.org/10.22038/IJBMS.2017.9104

NHS. Retrieved January 24, 2022, from https://www.sps.nhs.uk/articles/fluoride-toothpaste-what-are-the-dangers-of-chronic-ingestion-in-adults/

BPOM. Retrieved January 24, 2022, from https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/23/Klarifikasi-Badan-Pengawas-Obat-Dan-Makanan-Republik-Indonesia-Tentang-Air-Mineral.html

Versi Terbaru

17/02/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Berbagai Cara Mengatasi Gigi Ngilu yang Ampuh dan Efektif

5 Tips Memilih Pasta Gigi untuk Pemilik Gigi Berlubang


Ditinjau secara medis oleh

drg. Farah Nadiya

Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 17/02/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan