Kesehatan gigi yang buruk merupakan penyebab utama sebagian besar kasus bau mulut. Bukan hanya karena makanan, bau mulut juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain.
Simak berbagai macam penyebab bau mulut yang dapat mengganggu seperti di bawah ini!
Penyebab bau mulut secara umum
Halitosis atau bau mulut disebabkan oleh bakteri-bakteri yang tumbuh dan berkembang biak dalam mulut. Akibatnya, saat membuka mulut atau membuang napas lewat mulut, keluarlah aroma yang tidak sedap.
Ada banyak hal yang bisa memicu atau memperparah bau mulut tak sedap. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Mulut kering
Bau mulut tak sedap yang disebabkan oleh mulut kering terjadi karena kurangnya produksi saliva dalam mulut. Saliva yang juga dikenal sebagai air liur berfungsi untuk membersihkan mulut secara alami.
Kurangnya produksi air liur juga lebih sering terjadi setelah Anda tidur. Pada siang hari, mulut Anda menghasilkan air liur dalam jumlah besar. Namun, saat Anda tidur, produksi air liur menurun.
Jika mulut Anda kering, bakteri dan kuman pun akan bersarang dengan nyaman di dalam mulut. Bakteri dan kuman inilah yang menyebabkan bau tak sedap.
Mulut kering biasanya disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat-obatan yang sedang dikonsumsi, atau efek dari radioterapi di sekitar leher dan kepala.
2. Makanan, minuman, dan obat-obatan
Senyawa kimia yang terkandung dalam makanan, minuman, atau obat-obatan yang dikonsumsi bisa terserap oleh darah dan diembuskan keluar melalui paru-paru.
Itulah sebabnya napas akan berbau tidak sedap setelah Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki aroma kuat seperti bawang, petai, dan durian.
Tidak hanya makanan, obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab terjadinya bau mulut. Ada beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan bau mulut, di antaranya antihistamin, antipsikotik, dan obat diuretik.
Obat-obatan tersebut memiliki efek samping berupa mulut kering yang dapat menyebabkan bau mulut.
Meskipun Anda telah rajin menyikat gigi, risiko bau mulut akan tetap ada selama Anda masih mengonsumsi obat-obatan tersebut.
3. Merokok
Menurut sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam Toxicology Reports pada 2022, merokok merupakan penyebab bau mulut yang paling umum.
Pasalnya, merokok dapat menurunkan produksi air liur dalam mulut sehingga mulut jadi terasa kering.
Perlu diingat ketika mulut semakin kering, akan ada semakin banyak bakteri yang tumbuh subur di dalam mulut. Tembakau dari rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit gusi.
Nah, kombinasi mulut kering dan penyakit gusi inilah yang jadi penyebab napas bau walau Anda sudah rajin menyikat gigi setiap hari.
4. Tidur dengan mulut terbuka dan mendengkur
Jika Anda mendengkur atau tidur dengan mulut terbuka dan bernapas melalui mulut, napas Anda mungkin akan lebih bau dibandingkan orang yang tidak mendengkur.
Kedua situasi tersebut membuat mulut lebih rentan kering sehingga bakteri tumbuh lebih banyak.
Ketika produksi air liur di mulut berkurang, kemampuan mulut dalam melawan bakteri penyebab napas bau pun ikut berkurang.
Kondisi kesehatan yang menjadi penyebab bau mulut
Walaupun penyebab utama terjadinya kondisi bau mulut adalah kebersihan gigi serta mulut yang tidak terjaga, Anda juga bisa mengalami bau mulut karena penyakit tertentu.
Berikut beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab napas bau.
1. Penyakit gusi
Selain gigi yang tidak terjaga kebersihannya, penyakit gusi seperti periodontitis dan gingivitis (radang gusi) dapat menjadi penyebab bau mulut.
Ini lantaran bakteri yang hidup di dalam mulut menghasilkan gas yang memicu munculnya bau tak sedap.
2. Kanker
Kanker dapat menimbulkan banyak komplikasi, salah satunya bau mulut. Ini lantaran kemoterapi dan terapi radiasi mengurangi produksi air liur sehingga mulut menjadi kering.
Tanpa aliran air liur yang cukup, bakteri yang tidak diinginkan dapat meningkatkan pelepasan gas sulfur yang dapat membuat bau napas lebih buruk.
3. Alergi
Alergi juga dapat menimbulkan bau mulut. Seringkali ketika memiliki alergi, Anda akan mengalami mulut kering.
Tak hanya itu, gejala alergi lainnya seperti hidung tersumbat pun dapat memengaruhi kondisi mulut Anda. Pasalnya, lendir dan ingus menyediakan lahan bagi kuman penyebab bau mulut untuk berkembang.
4. Diabetes
Pada pengidap diabetes, terjadi masalah dalam penggunaan glukosa sebagai sumber energi.
Tubuh akhirnya harus mencari energi dari lemak, tapi hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang disebut ketoasidosis diabetik.
Proses penguraian lemak juga meninggalkan zat sisa yang disebut keton. Tubuh lalu akan mengeluarkan kelebihan keton lewat urine dan paru-paru.
Keluarnya keton dari paru-paru dapat menyebabkan napas berbau seperti aseton. Inilah mengapa banyak diabetesi mengalami bau mulut.
5. Penyakit liver
Pengidap penyakit liver juga dapat mengalami bau mulut yang oleh para ilmuwan disebut sebagai fetor hepaticus.
Penyebab bau mulut satu ini dapat menandakan adanya gangguan pada hati yang bahkan sering kali muncul sebelum gejala lainnya.
6. Gagal ginjal
Bau mulut dapat terjadi apabila Anda mempunyai penyakit gagal ginjal. Ini mungkin terjadi karena perubahan metabolisme menyebabkan mulut kering dan menurunkan fungsi indera pengecap.
Seluruh kondisi tersebut dapat menyebabkan halitosis karena air liur gagal membersihkan mulut. Sebagai akibatnya, muncullah bau mulut yang tidak sedap.
7. Kandidiasis oral
Kasus lain yang dapat menyebabkan bau mulut yakni kandidiasis oral alias oral thrush. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans di mulut.
Meski dapat dialami oleh siapa saja, infeksi jamur pada mulut telah terbukti menjadi masalah umum bagi mereka yang memiliki tindikan pada lidah,gigi palsu, dan kawat gigi.
8. Refluks asam lambung kronis
Pengidap GERD (gastroesophageal reflux disease) kerap mengalami halitosis. Ini karena naiknya asam dan sebagian bahan makanan yang telah dicerna ke dalam kerongkongan dan rongga mulut.
Selain karena naiknya asam lambung itu sendiri, penyakit asam lambung juga menyulitkan pasien dalam menjaga kebersihan rongga mulut.
9. Infeksi Helicobacter pylori
Infeksi H. pylori biasanya berkaitan dengan maag dan masalah saluran pencernaan lainnya. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi penyebab halitosis atau bau mulut.
Salah satu masalah yang berkaitan dengan infeksi H. pylori ialah bau mulut. Untungnya, setelah infeksi terobati, biasanya bau mulut akan ikut menghilang.
10. Sindrom Sjögren
Terkadang, mulut kering disebabkan oleh gangguan autoimun. Satu kondisi autoimun yang dikenal sebagai sindrom Sjögren terjadi ketika tubuh menyerang dan menghambat fungsi kelenjar air liur.
Gangguan ini tidak hanya membuat mulut menjadi kering, tetapi juga dapat menjadi penyebab napas bau serta masalah lainnya yang berkaitan.
11. Infeksi mulut, hidung, atau tenggorokan
Bau mulut yang tak kunjung hilang juga bisa disebabkan oleh infeksi yang berasal dari mulut, hidung, atau tenggorokan.
Orang yang mengalami sinusitis, post-nasal drip, atau sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri (strep throat) cenderung mengalami masalah bau mulut tak sedap.
Bakteri memakan lendir yang diproduksi oleh tubuh, padahal lendir ini semestinya digunakan untuk melawan infeksi. Akibatnya, timbul aroma tak sedap dari mulut.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut amatlah penting untuk mengurangi bau mulut. Jadi, pastikan Anda menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride.
Jangan lupa untuk rutin membersihkan lidah dengan cara yang tepat. Agar perawatan gigi Anda kian sempurna, kunjungi dokter gigi ssecara rutin untuk pembersihan dan pemeriksaan gigi.
Kesimpulan
- Penyebab utama bau mulut adalah kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga.
- Kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan bau mulut antara lain merokok, tidur dengan mulut terbuka, mendengkur, dan konsumsi makanan berbau menyengat.
- Masalah kesehatan yang berkaitan dengan bau mulut sangat beragam, dari penyakit gusi, diabetes, gagal ginjal, hingga kanker.