Pilihan Obat Sakit Gusi, dari Resep Dokter hingga yang Alami
Beragam kondisi bisa menyebabkan gusi terasa perih, nyeri, dan nyut-nyutan. Apa pun faktor pemicunya, sakit gusi tentu bisa membuat Anda merasa tidak nyaman. Supaya Anda tidak terus-terusan tersiksa, berikut berbagai pilihan obat gusi nyeri yang aman dan manjur.
Rekomendasi obat gusi nyeri dari dokter
Timbulnya rasa sakit atau nyeri pada gusi bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti sariawan, kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, dan efek samping baru pasang behel.
Penting untuk periksa dengan dokter bila kondisi ini tidak berangsur membaik dalam beberapa hari. Berikut ialah beberapa obat sakit gusi yang dapat dokter Anda resepkan.
1. Chlorhexidine
Chlorhexidineadalah obat kumur antiseptik yang dapat digunakan untuk meredakan sakit gusi. Dokter akan meresepkan obat ini untuk membunuh bakteri penyebab penyakit gusi.
Obat kumur ini juga bisa Anda gunakan untuk meredakan gusi yang meradang, bengkak, dan mudah berdarah akibat radang gusi atau gingivitis.
Penting untuk Anda pahami bahwa obat kumur tidak boleh ditelan. Setelah berkumur, segera keluarkan bekas obat kumuran yang tersisa dalam mulut Anda.
Chlorhexidine tidak boleh dipakai dalam jangka panjang karena bisa menimbulkan noda pada gigi dan rasa aneh pada mulut. Hanya gunakan obat kumur ini sesuai resep dokter.
2. Paracetamol
Paracetamolmerupakan pilihan obat pereda nyeri gusi yang aman. Obat ini dapat digunakan oleh bayi, anak-anak, maupun orang dewasa tanpa memicu efek samping serius.
Secara umum, dosis obat yang direkomendasikan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun atau lebih yakni 500–1.000 miligram (mg) setiap empat hingga enam jam.
Selain paracetamol, Anda juga bisa meminum ibuprofenuntuk sekaligus meredakan peradangan yang menyebabkan gusi bengkak.
Perlu diingat bahwa obat gusi bengkak dan nyeri ini punya efek lebih kuat. Gunakanlah secara hati-hati dan baca aturan pakai pada kemasan obat sebelum meminumnya.
3. Antibiotik
Dokter dapat meresepkan antibiotik seperti amoxicillin atau erythromycin agar sakit gusi yang Anda alami tidak berujung menjadi infeksi serius.
Antibiotik akan memperlambat dan melawan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di dalam mulut. Namun, antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi virus.
Anda harus menggunakan antibiotik dengan hati-hati. Jika tidak, ini dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yaitu kondisi ketika bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Pastikan Anda minum antibiotik sesuai resep dokter. Jangan ragu untuk bertanya pada dokter bila Anda belum memahami aturan pakai obat yang akan diminum.
4. Pasta gigi khusus
Dokter gigi juga dapat meresepkan pasta gigi khusus yang mengandung fluoride dan triclosan.
Fluoride dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah gigi berlubang, sedangkan triclosan memiliki sifat antibakteri untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dalam mulut.
Pasta gigi khusus ini bisa Anda gunakan sebagai obat gusi nyeri yang disebabkan oleh gingivitis sekaligus membantu membasmi plak pada permukaan gusi.
Konsultasikan dengan dokter terkait cara menyikat gigi yang tepat dan seberapa banyak pasta gigi yang sebaiknya Anda gunakan dalam sekali pemakaian.
Pilihan obat alami untuk sakit gusi
Anda juga dapat mengobati gusi yang nyeri dan sakit dengan beberapa perawatan rumahan berikut ini.
1. Kompres dingin
Gusi yang nyut-nyutan dapat diobati dengan kompres dingin. Selain efektif meredakan rasa sakit, kompres dingin juga membantu mengurangi peradangan gusi.
Anda tidak perlu modal banyak untuk melakukan pengobatan ini. Cukup sediakan beberapa bongkah es batu dan kain atau waslap bersih.
Bungkus es batu dengan waslap, lalu tempelkan pada bagian gusi yang sakit selama 5–10 menit. Lakukan cara ini beberapa kali sampai gusi Anda tidak lagi terasa sakit.
2. Kumur air garam
Air garam adalah ramuan alami dengan sejuta manfaat kesehatan untuk gigi dan mulut. Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One (2016).
Studi tersebut menjelaskan manfaat air garam dalam meredakan peradangan akibat luka pada gusi. Selain antiradang, larutan ini juga memiliki efek antiseptik dan antimikroba.
Untuk membuat obat gusi nyeri yang satu ini, cukup larutkan 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat.
Berkumurlah dengan larutan ini selama 20–30 detik, lalu buang air bekas kumurannya setelah selesai. Lakukan dua sampai tiga kali sehari hingga nyeri gusi mereda.
3. Sikat gigi dua kali sehari
Rutin menyikat gigi merupakan kunci dalam merawat kebersihan gigi dan mulut. Meskipun gusi sedang nyut-nyutan, Anda tidak boleh sampai lupa membersihkan gigi.
American Dental Association menganjurkan setiap orang untuk rajin menyikat gigi dua kali sehari, yakni pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Pilihlah sikat berbulu lembut dan pastikan pasta gigi yang Anda gunakan mengandung fluoride.
Jangan lupa juga untuk menggunakan benang gigi (dental floss). Metode ini efektif mengangkat sisa makanan pada sela-sela gigi yang tidak terjangkau bulu sikat gigi.
Bersihkan gigi Anda dengan dental floss setelah menyikat gigi. Agar tidak membuat gusi makin sakit, lakukanteknik flossing yang tepat.
Jangan anggap remeh sakit dan nyeri gusi!
Meski kerap terjadi, jangan anggap remeh sakit gusi. Jika gusi terus-terusan sakit dan mudah berdarah saat Anda menyikat gigi, sebaiknya segeralah berobat ke dokter gigi.
Gusi yang mudah berdarah, kemerahan, serta bengkak merupakan tanda gingivitis atau radang gusi.
Jika tidak segera diobati, Anda berisiko terkena infeksi gusi serius atau periodontitis. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa hingga munculnya abses (kantong nanah) pada gusi.
Periodontitis dapat memicu kerontokan gigi dan kerusakan pada tulang penyokong gigi. Pada kasus yang parah, komplikasi yang berkaitan dengan penyakit jantung juga mungkin terjadi.
Maka dari itu, segeralah periksa dengan dokter gigi bila gusi Anda masih terasa nyeri, baik setelah minum obat atau melakukan berbagai perawatan alami di atas.
Makin cepat Anda berobat dengan dokter gigi, komplikasi dari periodontitis pun bisa makin dicegah.
Kesimpulan
Sakit gusi dapat disebabkan berbagai kondisi, seperti sariawan, infeksi bakteri, menyikat gigi terlalu keras, dan efek samping baru pasang behel.
Tergantung penyebabnya, dokter gigi bisa meresepkan obat chlorhexidine, paracetamol, antibiotik, dan pasta gigi khusus untuk meredakan nyeri gusi.
Anda juga dapat menggunakan “obat” gusi nyeri yang alami, mulai dari kompres dingin, kumur air garam, hingga menyikat gigi secara rutin.
Apabila nyeri gusi tidak kunjung membaik, segera kunjungi klinik dokter gigi.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Gum Disease. (2023). American Dental Association. Retrieved April 28, 2023, from https://www.mouthhealthy.org/all-topics-a-z/gum-disease/
Gum disease. (2018). NHS UK. Retrieved April 28, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/gum-disease/
Periodontal Disease. (2018). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved April 28, 2023, from https://www.cdc.gov/oralhealth/conditions/periodontal-disease.html
Periodontitis – Diagnosis and treatment. (2023). Mayo Clinic. Retrieved April 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/diagnosis-treatment/drc-20354479
Chlorhexidine (Oral route). (2022). Mayo Clinic. Retrieved April 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chlorhexidine-oral-route/description/drg-20068551
Triclosan: What it is & effects. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved April 28, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24280-triclosan
Huynh, N. C., Everts, V., Leethanakul, C., Pavasant, P., & Ampornaramveth, R. S. (2016). Rinsing with Saline Promotes Human Gingival Fibroblast Wound Healing In Vitro. PloS one, 11(7), e0159843. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0159843
Versi Terbaru
05/05/2023
Ditulis oleh Satria Aji Purwoko
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa