backup og meta

Apa Efek Serius Jika Gigi Ngilu dan Sensitif Dibiarkan Tanpa Diobati?

Apa Efek Serius Jika Gigi Ngilu dan Sensitif Dibiarkan Tanpa Diobati?

Pernahkah Anda merasa gigi ngilu dan nyut-nyutan saat menyantap makanan dingin? Nah, ini umumnya disebabkan oleh gigi sensitif. Gigi sensitif tidak bisa dibiarkan tanpa penanganan apa pun karena bisa bertambah parah hingga mengganggu aktivitas harian Anda.

Mengenal masalah gigi sensitif

Gigi sensitif merupakan suatu kondisi saat gigi terasa ngilu dan nyeri akibat lapisan dentin terekspos.

Lapisan dalam gigi ini punya serabut-serabut saraf yang sensitif. Akibatnya, paparan suhu atau makanan tertentu yang mengenainya bisa membuat gigi senat-senut dan tidak nyaman.

Beberapa gangguan kesehatan bisa menyebabkan gigi sensitif, misalnya peradangan gusi, gigi retak akibat plak, atau kebiasaan menggeretakkan gigi (bruxism).

Di samping  itu, kebiasaan yang jarang Anda sadari, seperti menyikat gigi terlalu keras, makan makanan manis atau asam, hingga menggunakan produk pemutih gigi yang terlalu keras juga bisa membuat gigi sensitif makin parah.

Apabila mengalami gigi sensitif, Anda harus melakukan perawatan agar rasa ngilu tidak datang kembali. Ini sekaligus mencegah komplikasi akibat gigi sensitif yang dibiarkan.

Siapa saja yang rentan mengalami gigi sensitif?

mengatasi gigi ngilu sensitif

Menurut riset dari IPSOS pada 2018, masih ada sekitar 19% penduduk Indonesia berusia di atas 18 tahun yang mengalami masalah gigi sensitif.

Kondisi ini mereka gambarkan sebagai sensasi ngilu dan nyeri pada gigi saat mengonsumsi makanan dan minuman dingin, panas, manis, maupun asam.

Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari bahwa mereka sedang terkena gigi sensitif. 

Alhasil, mereka tidak melakukan perawatan dengan pasta gigi khusus gigi sensitif dan tidak melakukan peneriksaan ke dokter gigi sampai kondisinya sudah cukup parah.

Gigi sensitif bisa terjadi pada siapa pun dan pada usia berapa pun. Kondisi gigi Anda bisa saja dulunya tidak bermasalah, tetapi baru mulai sensitif setelah memasuki usia tertentu. 

Dilansir oleh Oral Health Foundation, gigi sensitif sering terjadi pada usia 20 hingga 50 tahun.

Meski begitu, ada juga remaja atau lansia di atas 70 tahun yang mengeluhkan hal ini. Wanita lebih rentan mengalami gigi sensitif dibandingkan pria.

Kenapa gigi sensitif tidak boleh dibiarkan saja?

Gigi sensitif memicu rasa ngilu dan nyeri setiap kali makan atau minum dingin, panas, asam, atau manis. Akibatnya, sulit untuk menikmati makanan dan minuman favorit Anda.

Lebih dari itu, gigi sensitif bisa makin parah bila dibiarkan tanpa pengobatan. Ini bisa menyebabkan nyeri berkepanjangan dan sensitivitas yang makin tinggi.

Bahkan pada tahap lanjut, gigi sensitif dapat terasa nyeri dan ngilu saat terkena angin.

Gigi sensitif juga bisa berdampak pada komplikasi lain pada rongga mulut Anda. Terkadang, gigi sensitif merupakan salah satu gejala gigi berlubang (karies)

Bahaya gigi berlubang bila tidak segera ditangani bisa berlanjut jadi infeksi gusi dan rahang. Kondisi Ini dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, hingga risiko menyebarnya infeksi ke area tubuh lain, seperti leher, kepala, dan otak. 

Untuk mencegah risiko komplikasi berbahaya dari gigi sensitif, segera konsultasi dan periksa dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Bagaimana cara mengatasi gigi sensitif?

periksa gigi sensitif

Anda tentu tidak mau waktu dengan orang terdekat terganggu akibat gigi senat-senut. Berikut ini beberapa perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi sensitif.

1. Periksakan ke dokter gigi

Untuk penanganan gigi sensitif, ada baiknya Anda konsultasi dan periksa dengan dokter gigi.

Setiap orang dianjurkan melakukan pemeriksaan gigi rutin enam bulan sekali. Dari pemeriksaan tersebut, dokter bisa mengetahui dan menangani masalah kerusakan gigi. 

Dokter mungkin akan memberikan perawatan tergantung dari kondisi Anda. Biasanya, ada lima jenis tindakan yang dilakukan dokter gigi untuk mengatasi gigi sensitif:

  • Desensitisasi. Dokter gigi akan mengoleskan bagian gigi yang sensitif dengan agen densensitisasi. Ini membantu mengurangi sensasi dari permukaan gigi ke saraf yang terletak pada dentin.
  • Fluoride varnish. Pelapisan gigi dengan pasta fluoride untuk mengatasi gigi sensitif yang disebabkan penapisan lapisan email. Dokter akan mengoleskan gel yang mengandung fluoride untuk memperkuat email gigi.
  • Tambal gigi. Permukaan gigi yang berlubang sehingga lapisan dentin terekspos diobati dengan ditambal menggunakan material yang aman, seperti porselen atau resin komposit.
  • Cangkok gusi (gingival graft). Saat akar gigi kehilangan lapisan gusi, sejumlah kecil jaringan gusi dapat diambil dari bagian lain untuk dilekatkan pada bagian gusi yang hilan. Hal ini bertujuan untuk melindungi akar gigi dan mengurangi sensitivitas.
  • Perawatan saluran akar (root canal). Jika ngilu sudah cukup parah, dokter gigi akan menyarankan perawatan saluran akar, yaitu prosedur untuk mengobati masalah pada pulpa gigi. Teknik ini didapuk paling ampuh dalam menyembuhkan gigi sensitif.

2. Hindari menyikat gigi terlalu keras

cara menyikat gigi yang benar

Banyak orang menyikat gigi sekencang dan sekeras mungkin. Hal ini dianggap bisa membantu menghilangkan semua plak dan kotoran pada gigi.

Sebetulnya, menyikat gigi terlalu keras bisa merusak lapisan gigi dan membuat gusi jadi kendur. Saat gusi kendur, akar dan saraf-saraf gigi jadi tidak bisa tertutup gusi dengan sempurna. 

Bagian yang terekspos ini akan menyebabkan gigi ngilu dan sensitif, baik saat Anda berada di cuaca dingin ataupun saat mengunyah makanan.

3. Pilihlah sikat gigi dengan bulu lembut

Pemilihan sikat gigi penting untuk menjaga sensitivitas gigi. Anda sebaiknya tidak mencari sikat gigi yang murah saja, tetapi utamakan sikat gigi untuk gigi sensitif dengan bulu lembut. 

Pasalnya, saat Anda memakai sikat gigi yang berbulu kasar, hal itu juga bisa mengendurkan gusi dan menjadi faktor penyebab gigi terasa ngilu.

4. Gunakan pasta gigi khusus gigi sensitif

Pasta gigi biasa tidak bisa melindungi gigi sensitif dari rasa ngilu. Dokter gigi biasanya akan menganjurkan Anda untuk menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.

Jenis pasta gigi ini akan bekerja lebih efektif dalam melindungi gigi sensitif. Hal ini membantu mengatasi rasa ngilu dan mencegahnya datang kembali.

5. Rutin menyikat gigi dua kali sehari

Kebiasaan menyikat gigi rutin dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur membantu mencegah terbentuknya plak gigi penyebab karies dan gigi sensitif.

Di samping itu, selalu perhatikan juga teknik menyikat gigi yang benar sehingga Anda mampu membersihkan seluruh bagian gigi dan mulut dengan baik. 

Sikatlah gigi dan garis gusi dengan lembut dan hati-hati agar tidak menghilangkan jaringan gusi yang bisa membuat gigi menjadi sensitif.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sensitive teeth. Oral Health Foundation. Retrieved 9 May 2022, from https://www.dentalhealth.org/sensitive-teeth

Sensitive Teeth. American Dental Association. (2022). Retrieved 9 May 2022, from https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/s/sensitive-teeth

Cavities/tooth decay. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 9 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892

Salinas, T. (2021). What causes sensitive teeth, and how can I treat them?. Mayo Clinic. Retrieved 9 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/expert-answers/sensitive-teeth/faq-20057854

Tashandra, N., & Wadrianto, G. (2019). Jangan Biarkan Gigi Sensitif Berlarut, Apa Alasannya?. Kompas.com. Retrieved 9 May 2022, from https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/09/192352720/jangan-biarkan-gigi-sensitif-berlarut-apa-alasannya?page=all

Versi Terbaru

23/05/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Berbagai Cara Mengobati Sakit Gigi yang Terbukti Ampuh

Mengenal Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Gigi dan Mulut


Ditinjau secara medis oleh

drg. Farah Nadiya

Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 23/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan