Gigi hitam merupakan masalah kesehatan mulut dan gigi yang cukup sering dialami orang. Kondisi ini biasanya muncul sebagai akibat dari pola hidup tidak sehat.
Simak informasi berikut untuk mengetahui tanda-tanda, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Apa itu gigi hitam?
Gigi hitam adalah kondisi yang terjadi ketika warna gigi berubah menjadi gelap dan menghitam. Kondisi ini merupakan dampak dari kebersihan dan kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik.
Normalnya, gigi yang terawat dengan baik akan berwarna putih gading. Warna gigi biasanya akan memudar seiring menipisnya enamel (lapisan terluar gigi).
Ketika warna gigi mulai menghitam, kondisi tersebut dapat menandakan adanya penyakit gigi. Jika tidak segera ditangani, Anda berisiko mengalami komplikasi serius.
Pada umumnya, kasus gigi hitam pada anak-anak lebih banyak ketimbang orang dewasa. Meski begitu, orang dewasa juga berisiko untuk mengalaminya.
Tanda dan gejala gigi hitam
Penghitaman pada gigi tidak muncul begitu saja. Beberapa gejala akan Anda rasakan sebelum kemudian gigi mulai menghitam.
Berikut beberapa gejala yang menjadi tanda gigi hitam.
- Gigi terasa lebih sensitif, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin, panas, pedas dan asam.
- Adanya bintik berwarna abu-abu atau cokelat pada permukaan gigi.
- Gigi berlubang sebelum akhirnya tampak berubah warna menjadi hitam.
- Muncul bintik kecil berwarna hitam di dekat garis gusi yang berawal dari karang gigi.
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter gigi. Penangan sedini mungkin membantu mencegah kondisi bertambah parah.
Penyebab gigi hitam
Penyebab utama gigi hitam yaitu plak pada gigi. Plak yang tidak segera ditangani akan berubah menjadi karang gigi.
Karang gigi lama-kelamaan menyebabkan gigi berlubang dan membuat gigi berubah warna menjadi hitam.
Pembentukan plak disebabkan oleh kebersihan gigi yang tidak terjaga dengan baik. Kondisi ini dapat diperparah dengan pola hidup yang tidak sehat.
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko masalah gigi ini.
- Penggunaan tembakau, baik dengan merokok maupun mengunyah tembakau.
- Efek makanan dan minuman, seperti kopi, teh, soda, dan makanan bertekstur lengket.
- Kebersihan mulut yang buruk, misalnya tidak menyikat gigi dengan benar, melewatkan flossing, dan tidak berkumur dengan obat kumur.
- Efek obat-obatan, seperti antibiotik, chlorhexidine, antihistamin, dan antipsikotik.
- Penyakit tertentu, seperti pulpitis, gigi mati, kanker, dan penyakit celiac.
- Penggunaan tambalan gigi, terutama yang terbuat dari bahan perak sulfida.
Komplikasi gigi hitam
Gigi yang menghitam harus segera mendapatkan penanganan oleh dokter gigi, terlebih jika penghitaman pada gigi disebabkan oleh plak gigi.
Jika tidak, masalah ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti berikut.
- Nyeri parah pada gigi.
- Munculnya abses gigi.
- Penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis.
- Perubahan pada struktur rahang.
- Gigi patah atau copot.
Dalam kasus yang parah, bakteri penyebab infeksi dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Cara menghilangkan gigi hitam
Sebelum menjalani prosedur medis untuk mengatasi gigi yang menghitam, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebabnya terlebih dahulu dengan periksa ke dokter.
Berikut sejumlah cara menghilangkan gigi hitam berdasarkan penyebabnya.
1. Scaling gigi
Cara ini dapat mengatasi perubahan warna gigi yang disebabkan oleh karang gigi. Lewat scaling, plak dan karang yang menempel pada gigi akan terangkat.
Selain menghilangkan noda pada gigi, prosedur ini juga membantu mengurangi risiko gigi berlubang. Masalah bau mulut akibat penumpukan plak juga bisa teratasi dengan scaling gigi.
2. Perawatan saluran akar gigi
Perawatan saluran akar gigi membantu mengatasi gigi yang menghitam akibat pembusukan. Nantinya, dokter akan mengangkat bagian dalam gigi yang mengalami kerusakan.
Setelahnya, ruang kosong dalam gigi akan diisi dengan tambalan gigi. Selain menghilangkan bagian gigi yang rusak, perawatan saluran akar gigi juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran infeksi.
3. Cabut gigi
Dalam kasus yang parah, gigi mungkin akan dicabut. Tindakan ini biasanya diambil ketika gigi tidak bisa diperbaiki lagi.
Jika Anda merasa tidak percaya diri dengan adanya ruang kosong antargigi, pemakaian gigi palsu bisa dijadikan pilihan. Anda juga dapat mengatasi gigi ompong dengan implan gigi.
Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter gigi. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan sesuai penyebabnya.
Pencegahan gigi hitam
Cara mencegah gigi hitam sebenarnya tak sulit. Anda cukup menjaga kesehatan gigi dan mulut serta menjauhi faktor-faktor risikonya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut cara menjaga kesehatan gigi agar tidak mengalami perubahan warna.
- Tidak merokok.
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride.
- Flossing gigi setidaknya sehari sekali.
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
- Mengurangi minuman seperti kopi, soda, teh hitam, dan anggur merah yang bisa membuat warna gigi semakin menghitam.
- Menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi.
Tindakan di atas tidak sepenuhnya melindungi Anda dari masalah gigi ini. Meski begitu, risiko perubahan warna pada gigi setidaknya dapat dikurangi.
Serba-serbi gigi hitam
- Disebabkan oleh karang gigi yang tidak segera ditangani.
- Ditandai dengan perubahan warna pada gigi, meningkatnya sensitivitas gigi, hingga adanya bintik hitam pada garis gusi.
- Faktor yang meningkatkan risikonya yaitu buruknya kesehatan gigi dan mulut.
- Dapat mengakibatkan infeksi yang berpotensi menyebar ke seluruh tubuh.
- Cara mengatasinya harus sesuai penyebabnya, mulai dari scaling, perawatan saluran akar, hingga cabut gigi.