Diagnosis agenesis gigi
Biasanya, dokter mendiagnosis kondisi ini dengan melakukan rontgen sinar-X pada gigi. Jenis rontgen yang dilakukan seringnya adalah rontgen panoramik agar bisa melihat kondisi mulut secara keseluruhan.
Selama pemeriksaan, dokter akan meminta pasien untuk menggigit potongan kardus atau plastik yang terdapat film x-ray di dalamnya. Kemudian, perangkat yang terpasang pada mesin rontgen akan menahan kepala dan rahang pasien.
Mesin tersebut akan bergerak memutari kepala untuk mengambil gambar rahang dan gigi pasien. Bila sudah selesai, berkumurlah dengan cairan yang telah tersedia.
Anda tak perlu khawatir bila hasil rontgen masih menunjukkan adanya gigi di dalam gusi, artinya gigi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat. Namun jika rontgen tidak menunjukkan gigi, kemungkinan pasien mengalami agenesis gigi.
Tes lainnya yang mungkin dilakukan adalah uji genetik untuk mengidentifikasi adanya mutasi gen yang menjadi penyebab terjadinya kondisi ini.
Cara mengatasi agenesis
Sebenarnya tidak ada cara yang bisa merangsang pertumbuhan gigi yang hilang karena kondisi agenesis. Bila gigi yang tidak bisa tumbuh hanya beberapa, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan.
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menambahkan jumlah gigi guna memperbaiki penampilan atau membantu Anda saat mengunyah makanan dan berbicara.
1. Pemasangan gigi palsu
Gigi palsu merupakan gigi tiruan lepas pasang yang dibuat untuk menggantikan gigi yang hilang. Pemasangan gigi palsu akan sangat membantu Anda yang mengalami agenesis anodontia.
Gigi palsu terdiri dari gigi palsu yang lengkap dan gigi palsu sebagian. Gigi palsu lengkap dapat menggantikan semua gigi di mulut. Sedangkan gigi palsu sebagian hanya menggantikan satu atau beberapa butir gigi yang dilengkapi dengan klip perekat untuk menjepit gigi di sekitarnya.
Pada beberapa minggu pertama, gigi palsu mungkin akan terasa longgar. Terkadang, Anda bisa saja mengalami iritasi ringan, nyeri, atau air liur yang meningkat. Seiring waktu, masalah-masalah ini akan hilang sendiri bila otot pipi dan lidah sudah terbiasa.
2. Bridge gigi
Sesuai dengan namanya, bridge gigi adalah perawatan gigi yang menjembatani bagian gigi yang hilang. Bridge gigi terdiri dari dua mahkota yang telah dicetak sesuai dengan bentuk gigi dan dihubungkan dengan kawat besi.
Kedua gigi tersebut diletakkan pada bagian yang kosong, kemudian antar ruang gigi yang renggang ditanam menggunakan gigi palsu yang disebut pontik. Gigi palsu ini biasanya terbuat dari bahan porselen.
Bridge gigi dapat bertahan setidaknya selama lima tahun sampai tujuh tahun. Bila perawatannya benar, bridge gigi bisa saja tetap awet sampai lebih dari 10 tahun.
3. Implan gigi
Cara lain yang juga dapat dilakukan untuk mengatasi agenesis adalah implan gigi. Prosedur ini melibatkan penanaman sekrup titanium pada rahang gigi untuk menggantikan akar gigi.
Pertama, implan akan ditanamkan melalui pembedahan pada rahang. Kemudian, pasien harus menunggu selama beberapa bulan sampai implan menyatu dengan tulang. Setelah itu, dokter baru memasangkan gigi baru yang telah disemen pada abutment melalui sekrup.
Ingat, apapun prosedur perawatan yang Anda jalani, Anda tetap harus menjaga kebersihan gigi Anda setelahnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar