2. Bentuk dan struktur gigi
Dilihat dari ukurannya, gigi susu tentu berbeda dengan gigi permanen. Biasanya gigi permanen berbentuk lebih besar dibandingkan dengan gigi bayi ini. Selain itu, gigi permanen depan yang baru tumbuh biasanya juga memiliki mamelon, yaitu tonjolan kecil pada gigi yang akhirnya dapat hilang sendiri.
Akar dalam gigi juga berbeda. Gigi susu memiliki akar yang lebih pendek dan lebih tipis dibandingkan dengan gigi permanen. Hal ini membuat gigi pada bayi lebih mudah tanggal dibandingkan dengan gigi permanen pada dewasa. Selain itu, akar yang pendek juga bertujuan untuk memberikan lebih banyak ruang bagi gigi permanen untuk berkembang sebelum waktunya muncul. Akar pendek ini juga bisa hilang saat gigi tanggal dan digantikan dengan gigi permanen.
3. Enamel dan dentin gigi susu lebih tipis
Karena enamel gigi susu lebih tipis daripada gigi permanen, maka tak heran gigi bayi memiliki warna yang lebih putih dibandingkan gigi permanen pada umumnya. Namun, enamel dan dentin yang lebih tipis membuat gigi bayi lebih mudah untuk mengalami kerusakan atau gigi berlubang.
Jika gigi susu sedikit saja berlubang, maka perkembangannya lebih cepat sampai pada saraf gigi. Hal ini membuat gigi pada bayi lebih rentan mengalami kerusakan. Sehingga, sangat disarankan agar kesehatan gigi dijaga sejak kecil bahkan sejak gigi mulai tumbuh. Namun disayangkan, masih banyak orangtua yang belum menyadari pentingnya kesehatan gigi anaknya sejak gigi muncul.
Tips menjaga kesehatan gigi sejak kecil
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa kesehatan gigi bayi tidak kalah penting dengan gigi permanen. Walaupun pada akhirnya gigi bayi akan tanggal dan diganti gigi permanen. Bahkan, kesehatan gigi susu sebenarnya dapat menentukan pertumbuhan gigi permanen juga. Jadi, ada baiknya kesehatan gigi sudah mulai diperhatikan sejak dini.
Beberapa tips untuk merawat gigi agar terhindar dari gigi berlubang sejak kecil adalah: