backup og meta

4 Tipe Diabetes dan Perbedaannya yang Perlu Diketahui

4 Tipe Diabetes dan Perbedaannya yang Perlu Diketahui

Diabetes atau dikenal dengan diabetes melitus adalah salah satu penyakit kronis paling umum di Indonesia. Terdapat beberapa jenis diabetes yang mungkin terjadi. Beda jenisnya, beda pula penanganannya. Apa saja tipe diabetes yang ada?

Tipe-tipe diabetes

Ada beberapa klasifikasi diabetes, di antaranya yang mungkin paling Anda ketahui adalah diabetes melitus (DM) tipe 1 dan tipe 2.

Ada juga jenis diabetes yang dialami dalam masa kehamilan yang dikenal dengan istilah diabetes gestasional.

Tidak mudah membedakan diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena secara umum gejala kedua jenis diabetes ini serupa.

Perbedaan keduanya terdapat pada penyebabnya. Diabetes tipe 1 berhubungan dengan keturunan, sedangkan DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.

Namun, penelitian beberapa tahun terakhir menunjukkan diabetes bisa memengaruhi otak sehingga menyebabkan penyakit Alzheimer. Kondisi ini kemudian diperkenalkan sebagai diabetes tipe 3.

Berikut adalah ulasan masing-masing klasifikasi diabetes melitus.

1. Diabetes tipe 1

diabetes pada anak

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak dapat menghasilkan hormon insulin.

Padahal, insulin dibutuhkan untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

Umumnya, diabetes tipe 1 terjadi dan ditemukan pada anak-anak, remaja, atau dewasa muda, meski bisa terjadi pada usia berapa pun.

Diabetes tipe 1 kemungkinan besar disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan patogen (bibit penyakit) malah keliru sehingga menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas (autoimun).

Kekeliruan sistem imun pada tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan paparan virus di lingkungan.

Sering kali penyandang DM tipe 1 memerlukan terapi insulin seumur hidup untuk mengendalikan gula darahnya.

2. Diabetes tipe 2

Mengutip dalam laman CDC, diperkirakan sekitar 95% kasus kencing manis adalah diabetes tipe 2.

Secara umum, jenis diabetes ini dapat menyerang siapa saja pada semua kalangan usia.

Namun, diabetes tipe 2 biasanya lebih mungkin terjadi pada orang dewasa dan lansia karena faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang gerak dan kelebihan berat badan.

Gaya hidup tak sehat menyebabkan sel-sel tubuh kebal atau kurang sensitif merespons hormon insulin. Kondisi ini disebut juga dengan resistensi insulin.

Akibatnya, sel-sel tubuh tidak dapat memproses glukosa dalam darah menjadi energi dan glukosa pun akhirnya menumpuk di dalam darah.

Untuk mengatasi gejala diabetes tipe 2, pasien perlu menjalani pola hidup diabetes yang lebih sehat, seperti mengatur pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat diabetes untuk menurunkan gula darah yang tinggi dalam perawatan DM tipe 2.

3. Diabetes tipe 3

Diabetes tipe 3 adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya suplai insulin ke dalam otak.

Minimnya kadar insulin dalam otak dapat menurunkan kerja dan regenerasi sel otak sehingga memicu terjadinya penyakit Alzheimer.

Suatu studi dari jurnal Neurology menunjukkan risiko Alzheimer dan demensia bisa berkali lipat lebih tinggi pada penderita diabetes dibandingkan dengan individu yang sehat.

Dijelaskan dalam studi tersebut hubungan antara diabetes dan Alzheimer sebenarnya merupakan hal yang kompleks.

Penyakit Alzheimer pada penderita diabetes kemungkinan disebabkan oleh resistensi hormon insulin dan tingginya kadar gula dalam darah sehingga menyebabkan kerusakan dalam tubuh, termasuk kerusakan sel-sel otak.

Kematian sel-sel otak tersebut disebabkan otak tidak memperoleh glukosa yang cukup. Padahal, otak adalah organ vital tubuh yang paling banyak memerlukan gula darah (glukosa).

4. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Jenis diabetes ini terjadi selama kehamilan bisa menyerang ibu hamil walau tidak memiliki riwayat diabetes.

Menurut American Pregnancy Association, klasifikasi diabetes ini muncul karena plasenta ibu hamil akan terus menghasilkan sebuah hormon khusus.

Nah, hormon inilah yang menghambat insulin bekerja dengan efektif. Akibatnya, kadar gula darah Anda pun menjadi tidak stabil selama kehamilan.

Sebagian besar wanita tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami diabetes jenis ini karena seringnya diabetes gestasional tidak memunculkan gejala dan tanda yang spesifik.

Kabar baiknya, kebanyakan wanita yang mengalami jenis diabetes ini akan sembuh selepas melahirkan.

Agar tidak menimbulkan komplikasi, ibu hamil yang mengalami jenis diabetes melitus ini perlu mengecek kesehatan dan kehamilannya secara rutin. Selain itu, gaya hidup perlu diubah jadi lebih sehat.

Jenis diabetes mana yang lebih membahayakan?

Orang kurus cek diabetes

Masing-masing jenis diabetes melitus memiliki gejala dan komplikasi yang berbahaya.

Selain itu, tubuh setiap orang berbeda-beda sehingga respons terhadap pengobatan diabetes bisa berbeda.

Belum lagi gaya hidup pasien sangat menentukan tingkat keberhasilan pengobatan diabetes.

Bila setelah terdiagnosis Anda tidak menjaga pola makan, jarang berolahraga, kurang tidur, tetap merokok, dan tidak rutin cek gula darah, Anda lebih berisiko tinggi mengalami komplikasi diabetes.

Namun, dengan menjalani pengobatan diabetes dan menjalani pola hidup sehat, Anda tetap bisa mengendalikan gejala diabetes Anda, apa pun jenisnya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kandimalla, R., Thirumala, V., & Reddy, P. H. (2017). Is Alzheimer’s disease a Type 3 Diabetes? A critical appraisal. Biochimica et biophysica acta. Molecular basis of disease, 1863(5), 1078–1089. https://doi.org/10.1016/j.bbadis.2016.08.018

Mayo Clinic. (2023). Type 1 diabetes – Symptoms and causes. Retrieved 28 August 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes/symptoms-causes/syc-20353011

American Diabetes Association. (2024). Type 1 Diabetes – Symptoms, Causes, Treatment. Retrieved 28 August 2024, from https://www.diabetes.org/diabetes/type-1

U.S. National Library of Medicine. (2020). Type 1 diabetes. Retrieved 28 August 2024, from, http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000305.htm.

U.S. National Library of Medicine. (2024). Type 2 Diabetes| Adult-Onset Diabetes. Retrieved 28 August 2024, from https://medlineplus.gov/diabetestype2.html

NHS. (2023). Type 2 diabetes. Retrieved 28 August 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/type-2-diabetes/

American Pregnancy Association. (2015). La Diabetes Gestacional. Retrieved 28 August 2024, from https://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/gestational-diabetes/

Mayo Clinic. (2024). Prediabetes – Symptoms and causes. Retrieved 28 August 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prediabetes/symptoms-causes/syc-20355278

Versi Terbaru

03/09/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

8 Obat Alami dan Tanaman Herbal yang Bermanfaat untuk Diabetes

11 Cara Mencegah Diabetes yang Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan