Istilah diabetes autoimun laten pada orang dewasa alias LADA mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Bila Anda lebih familiar dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2, kini saatnya Anda mengenal diabetes tipe 1,5 atau yang juga dikenal dengan diabetes LADA.
Artikel kali ini akan mengupas secara mendalam tentang diabetes LADA, gejala, penyebab, serta perbedaannya dengan diabetes tipe lainnya.
Apa itu diabetes LADA?
Diabetes LADA atau latent autoimmune diabetes of adults adalah tipe diabetes yang banyak ditemukan di orang dewasa berusia 35 tahun ke atas.
Nama lain dari penyakit ini adalah diabetes tipe 1,5. Orang dengan diabetes tipe ini umumnya menunjukkan gejala yang mirip dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Pada pasien dengan LADA, tubuhnya mengembangkan antibodi yang memengaruhi kinerja pankreas dalam mengendalikan kadar gula darah.
Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin dengan normal. Namun, produksi insulin masih tergolong cukup dan gejala biasanya belum muncul hingga pasien memasuki usia dewasa.
Ini yang menyebabkan LADA sering disalahartikan dengan diabetes tipe 2. Padahal, kondisi ini berbeda dengan diabetes tipe lainnya.
Menurut informasi dari Diabetes and Metabolism Journal, diabetes tipe ini ditemukan pada 2-12% dari seluruh kasus diabetes di seluruh dunia.
Apa saja tanda dan gejala diabetes LADA?
Penyakit ini memiliki gejala diabetes yang cukup umum. Bahkan, beberapa gejala juga ditemukan pada diabetes tipe 1 dan 2.
Berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang dikenali dari diabetes LADA:
- rasa haus berlebihan,
- sering buang air kecil,
- rasa lapar berlebihan,
- tubuh terasa sangat lelah,
- penglihatan buram,
- luka dan memar butuh waktu lebih lama untuk sembuh,
- berat badan turun meski sudah makan banyak, dan
- mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan dan kaki.
Apabila Anda merasakan salah satu atau beberapa gejala di atas, segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter.
Penting untuk mengenali tanda-tanda penyakit di fase awal perkembangannya untuk mengurangi risiko munculnya komplikasi diabetes.
Apa penyebab diabetes LADA?
Diabetes tipe ini disebabkan oleh kemunculan antibodi yang merusak sel-sel pankreas, insulin, atau enzim yang terlibat dalam kinerja pankreas.
Antibodi akan memengaruhi fungsi pankreas sehingga berdampak pada proses tubuh merespons gula darah.
Kondisi ini mirip dengan yang terjadi pada diabetes tipe 1. Pada diabetes tipe 1, pankreas juga tidak dapat memproduksi insulin dengan baik.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 1,5 ini adalah berikut:
- memiliki berat badan berlebih (obesitas),
- terlahir dengan berat badan rendah,
- jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga, dan
- mengalami stres atau masalah psikososial lainnya.
Komplikasi yang bisa terjadi dari diabetes tipe ini
Apabila diabetes tipe 1,5 ini tidak diobati dengan baik, pasien berisiko terkena komplikasi kesehatan seperti:
- kerusakan ginjal,
- kelainan mata dan penglihatan,
- kerusakan saraf yang menyebabkan rasa sakit dan mati rasa di tangan atau kaki,
- penyakit jantung dan pembuluh darah, dan
- ketoasidosis diabetik.
Komplikasi yang paling parah dari diabetes LADA adalah ketoasidosis diabetik. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel tubuh malah membakar lemak untuk energi.
Hal ini menyebabkan terbentuknya keton, yaitu asam yang berbahaya bagi tubuh jika jumlahnya terlalu banyak.
Apa pilihan pengobatan yang tersedia untuk penyakit ini?
Mendiagnosis diabetes 1,5 adalah suatu tantangan tersendiri karena gejalanya yang menyerupai diabetes 1 dan 2.
Namun, biasanya penyakit ini terdiagnosis ketika pasien sudah berusia lebih dari 30 atau 40 tahun.
Untuk mendeteksi penyakit ini, dokter biasanya akan meminta Anda menjalani tes gula darah atau tes darah untuk menemukan adanya antibodi yang tidak normal.
Mengingat perkembangan penyakit ini cukup lama, diabetes LADA dapat ditangani dengan obat oral atau minum seperti metformin.
Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, pasien mungkin akan membutuhkan pengobatan insulin karena tubuh semakin kesulitan memproduksi insulin dengan baik.
Penyakit ini, sama seperti diabetes tipe lainnya, tidak dapat disembuhkan.
Namun, jika pasien selalu menjaga kadar gula darahnya dengan baik, angka harapan hidupnya akan lebih tinggi.
[embed-health-tool-bmi]