backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Katarak Diabetik, Saat Komplikasi Diabetes Menyebabkan Katarak

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD · Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/10/2021

    Katarak Diabetik, Saat Komplikasi Diabetes Menyebabkan Katarak

    Jika dibiarkan, penyakit diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada organ mata. Pasien diabetes (diabetesi) yang kadar gula darahnya tidak terkendali berisiko mengalami berbagai gangguan penglihatan seperti katarak. Menurut CDC, terdapat 32,2% diabetesi berusia diatas 45 tahun yang mengalami katarak diabetik.

    Katarak diabetik menyebabkan penglihatan diabetesi berkabut karena adanya selaput buram yang menutupi lensa mata. Kenali tanda-tanda, pengobatan, dan upaya pencegahan katarak pada pasien diabetes dalam ulasan berikut.

    Bagaimana diabetes menyebabkan katarak?

    Katarak diabetik adalah salah satu komplikasi diabetes yang menyerang mata.Kadar gula darah yang tinggi adalah penyebab utama mengapa pasien diabetes bisa mengalami katarak.

    Kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) akibat diabetes lama-lama akan merusak fungsi pembuluh darah yang mengalir di area mata.

    Saat konsentrasi gula dalam pembuluh darah naik, terjadi penumpukan gula pada aqueous humor.

    Aqueous humor adalah area di antara bola mata dan lensa kornea yang berperan mengalirkan nutrisi dan oksigen untuk lensa. 

    Menurut penjelasan dalam studi World Journal of Diabetes, pengendapan gula di aqueous menyebabkan lensa mata membengkak dan membentuk selaput buram (katarak).

    Selanjutnya, selaput bisa semakin membesar dan menghalangi pandangan. 

    Kadar gula darah yang tinggi juga memicu enzim di sekitar lensa untuk mengubah glukosa (gula dalam darah) menjadi sorbitol.

    Semakin tinggi konsentrasi gula darah, semakin banyak sorbitol yang diproduksi. Kelebihan sorbitol bisa ikut memicu terjadinya katarak diabetik. 

    Apa saja gejala katarak pada pasien diabetes?

    Katarak Kortikal

    Anda perlu mewaspadai tanda-tanda katarak diabetik sehingga mencegah katarak berkembang lebih luas.

    Pasalnya, gejala katarak di awal tidak langsung mengganggu fungsi penglihatan sehingga bisa sulit disadari oleh pasien diabetes. 

    Katarak akan berkembang secara perlahan seiring waktu sampai menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.

    Berikut ini adalah tanda-tanda dan gejala katarak diabetik.

    • Penglihatan buram dan berkabut
    • Pandangan kabur
    • Titik kabut di sekitar lensa mata
    • Mata sensitif terhadap cahaya terang
    • Melihat lingkaran saat terkena cahaya terang 
    • Penglihatan berubah menguning

    Jika mengalami tanda-tanda dan gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.

    Dokter akan melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan apakah kondisi yang dialami adalah katarak atau komplikasi diabetes pada mata lainnya. 

    Apakah perlu melakukan operasi katarak diabetik?

    katarak

    Berdasarkan pemeriksaan medis, dokter juga bisa mengetahui apakah kondisi katarak diabetik yang Anda alami membutuhkan operasi katarak atau tidak.

    Jika katarak tidak menyebabkan penurunan fungsi penglihatan yang serius dan perkembangannya masih dapat dicegah dengan menurunkan gula darah, biasanya operasi tidak diperlukan. 

    Diabetesi juga bisa menggunakan kacamata yang membantu meningkatkan penglihatan.

    Dokter akan menyarankan operasi katarak ketika kemampuan penglihatan Anda sudah sangat menurun sampai sulit melakukan aktivitas dengan normal. 

    Anda bahkan mengalami gejala lain seperti sakit kepala atau sulit konsentrasi. Nah, kondisi-kondisi tersebut yang mungkin membuat dokter mempertimbangkan tindakan operasi. 

    Melansir American Association of Ophthalmologist, dalam operasi katarak dokter akan mengangkat bagian lensa yang terdampak oleh selaput buram.

    Setelah itu, dokter akan menggantinya dengan lensa implan untuk katarak atau lensa intraokular. 

    Efek yang dirasakan diabetesi setelah operasi 

    Operasi pengangkatan lensa ini aman dilakukan, tetapi apakah efektif mengatasi katarak diabetik?

    Penglihatan tidak akan langsung membaik setelah operasi dilakukan, tetapi perlahan kemampuan penglihatan akan meningkat.

    Secara umum, operasi katarak sangat efektif memperbaiki penglihatan. Namun, pasien yang telah menjalani operasi katarak juga bisa kembali mengalami penglihatan buram beberapa tahun setelahnya.

    Pasalnya, katarak diabetik telah menyebabkan pembentukan selaput berkabut pada kapsul mata yang menopang lensa intraokular. 

    Jika ini terjadi, dokter spesialis mata bisa melakukan prosedur lasik (capsulotomy) untuk menghilangkan kabut pada kapsul mata. 

    Penting juga diketahui, jika Anda mengalami komplikasi lain yang menyerang mata seperti retinopati diabetik, kondisi tersebut juga bisa memengaruhi hasil operasi katarak diabetik.

    Penglihatan Anda mungkin tidak bisa kembali secara sempurna.

    Cara mencegah katarak diabetik

    Olahraga angkat beban diabetes

    Sama seperti komplikasi diabetes lainnya, katarak diabetik dapat dicegah dengan pengobatan dan gaya hidup yang berfokus dalam pengendalian gula darah.

    Berikut ini adalah beberapa cara mencegah komplikasi diabetes.

    • Menjalani pola makan teratur dan mengikuti prinsip diet sehat untuk diabetes.
    • Membatasi konsumsi makanan manis atau tinggi gula.
    • Utamakan makanan bernutrisi seperti karbohidrat tinggi serat, sumber protein, dan lemak sehat, dan vitamin.
    • Aktif bergerak dalam kegiatan sehari-hari.
    • Rutin berolahraga yang bermanfaat untuk diabetes, seperti aerobik, senam, jogging, dan angkat beban.
    • Menjalani pengobatan diabetes sesuai yang dianjurkan dokter.
    • Mengukur kadar gula darah secara berkala.

    Pasien diabetes berisiko mengalami komplikasi pada mata, salah satunya katarak diabetik.

    Perkembangan komplikasi diabetes ini bisa dicegah dengan penanganan sedari dini, pengendalian kadar gula darah, dan operasi katarak.

    Jika dibiarkan, komplikasi akan semakin sulit ditangani. Oleh sebab itu, penting bagi diabetesi untuk mewaspadai risiko ini sejak awal.  

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

    Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan