backup og meta

Dermopati Diabetik

Dermopati Diabetik

Ada berbagai gangguan pada kulit yang dapat muncul akibat penyakit diabetes tipe 2, salah satunya dermopati diabetik. Kondisi ini memiliki ciri khas berupa perubahan warna dan munculnya bercak pada kaki bagian bawah.

Apa itu dermopati diabetik?

Dermopati diabetik adalah masalah kulit yang umumnya muncul pada kaki bagian bawah pasien diabetes.

Kondisi ini dikenal juga sebagai pigmented pretibial patches atau shin spots (bintik tulang kering).

Tidak semua pasien diabetes memiliki kondisi ini. Akan tetapi, hampir sebanyak 50% pasien diabetes mengalami masalah tertentu pada kulitnya, salah satunya dermopati diabetik.

Kondisi bernama lain diabetic dermopathy ini ditandai dengan luka atau bercak kecil pada kulit, berbentuk bundar atau lonjong, serta berwarna kemerahan atau kecokelatan.

Dermopati diabetik umumnya terjadi pada orang paruh baya atau lansia yang sudah lama mengidap diabetes.

Tanda dan gejala dermopati diabetik

dermopati diabetik

Diabetes dermopatik umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu seperti rasa sakit atau gatal. Tanda utama penyakit ini adalah munculnya bercak di kulit.

Lesi atau luka ini dapat terbentuk bagian tubuh mana saja, tetapi gejala ini lebih sering ditemukan pada kaki bagian bawah yang dekat dengan tulang kering.

Berikut ini ciri bercak di kulit pada orang dengan diabetes dermopatik.

  • Bercak berwarna merah atau cokelat-kemerahan.
  • Berbentuk bulat atau oval.
  • Ukuran bercak pun bervariasi, dari 1 hingga 2,5 cm.
  • Kulit bersisik saat diraba.
  • Bagian tengah bercak mungkin terlihat lebih dalam dari garis tepinya.

Seiring waktu, bercak-bercak berkembang menjadi kecokelatan dan bentuknya menjadi bundar atau lonjong.

Ukuran bercak pun lama-kelamaan semakin bervariasi dan pasien sering kali mengiranya sebagai flek hitam akibat penuaan.

Pasien diabetes mungkin cemas saat melihat bercak dermopati diabetik. Akan tetapi, kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya dan tidak pula disertai dengan gejala lain.

Jika bercak terasa panas atau gatal, bisa jadi penyebabnya berasal dari kondisi lain. Apabila hal ini terjadi, segera hubungi dokter  untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Penyebab dermopati diabetik

Penyebab dermopati diabetik belum diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa teori mengenai asal mula masalah kulit ini.

American Diabetes Association (ADA) menyebutkan bahwa penyakit diabetes dapat menyebabkan sedikit perubahan pada pembuluh darah kecil (kapiler).

Perubahan pada pembuluh darah kecil ini mungkin dapat turut berdampak pada pembuluh darah yang ada di sekitar kaki.

Sementara itu, sebuah studi dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity mengungkapkan teori-teori lain dari sejumlah ahli.

Ada teori mengenai kerusakan termal pada kaki, lambatnya pemulihan luka akibat berkurangnya aliran darah menuju kaki, dan kerusakan saraf akibat diabetes.

Bercak-bercak pada tulang kering biasanya muncul akibat cedera pada kaki. Cedera ini mungkin memicu respons tubuh yang berlebihan, terutama pada pasien dengan gejala diabetes yang tidak terkontrol.

Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dapat menghambat aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Kondisi ini lama-lama bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka.

Hasilnya, muncul lesi yang mirip dengan memar. Selain itu, pasien diabetes rentan mengalami kerusakan saraf dan pembuluh darah.

Selain memicu masalah kulit, hal ini dapat menyebabkan nefropati diabetik (kerusakan ginjal), retinopati diabetik (kerusakan mata), dan neuropati diabetik (kerusakan saraf).

Diagnosis dermopati diabetik

Dokter dapat mendiagnosis masalah kulit terkait diabetes dengan mengamati kondisi kulit Anda.

Dokter akan memperhatikan bentuk, warna, ukuran, dan lokasi munculnya bercak atau lesi untuk menentukan penyebabnya.

Dermopati diabetik biasanya juga cukup didiagnosis dengan pemeriksaan fisik. Namun, jika dokter mencurigai adanya masalah kulit lain, kemungkinan akan dilakukan biopsi kulit.

Kaki hitam pada orang dengan diabetes

Komplikasi diabetes juga dapat menyebabkan jari tangan dan kaki menghitam. Kondisi ini disebut dengan gangren diabetik. Hal ini terjadi karena matinya sebagian jaringan tubuh akibat tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.

Pengobatan dermopati diabetik

Tidak ada metode khusus untuk mengobati dermopati diabetik. Meskipun begitu, Anda dapat mengontrol kondisi ini dengan obat-obatan atau perubahan gaya hidup berikut.

  • Mengoleskan krim pelembap. Jika bercak pada kulit Anda terasa kering dan bersisik, coba oleskan gel atau krim pelembap untuk memperbaiki kondisi kulit Anda.
  • Gunakanlah produk yang mengandung kolagen atau gliserin. Penelitian menunjukkan bahwa pelembap dan losion yang mengandung bahan ini berpotensi mengembalikan warna kulit yang tadinya gelap.
  • Periksa gula darah secara rutin. Jangan lupa untuk mengecek gula darah Anda secara rutin untuk membantu mengontrol gula darah.
  • Lakukan pola hidup sehat. Perhatikan pola makan Anda dan pastikan untuk rutin melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari.

Lesi atau bercak dapat memudar dalam hitungan bulan, tapi beberapa pasien mungkin butuh waktu lebih dari setahun.

Ada pula lesi atau bercak yang bisa bersifat permanen. Anda tidak dapat mempercepat pudarnya lesi atau bercak, tapi bisa mengontrol kondisi ini dengan pengobatan.

Pencegahan dermopati diabetik

Mengukur gula darah

Tidak ada cara khusus yang dapat mencegah dermopati diabetik. Namun, Anda bisa mencegah munculnya bercak baru dengan menghindari cedera kaki dengan cara berikut.

  • Memasang bantalan kaki pada bagian kaki yang rawan cedera.
  • Melapisi sudut-sudut atau bagian tertentu dari perabotan di rumah yang mungkin terbentur oleh kaki.
  • Hindari bermain ponsel saat sedang berjalan agar kaki tidak terbentur dengan benda lain dan menyebabkan cedera.

Kunci terpenting dalam mencegah dan mengontrol masalah kulit terkait diabetes ialah dengan mengontrol gula darah.

Ini juga dapat mencegah komplikasi diabetes lain yang lebih serius, seperti kerusakan mata, ginjal, dan saraf.

Gula darah yang terkontrol mungkin tidak akan langsung menghilangkan bercak-bercak pada kaki Anda.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan upaya ini dapat mencegah munculnya bercak baru pada kemudian hari.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Skin Complications | ADA. (2021). Retrieved 5 April 2024, from https://www.diabetes.org/diabetes/complications/skin-complications

Skin problems associated with diabetes mellitus | DermNet NZ. (2021). Retrieved 5 April 2024, from https://dermnetnz.org/topics/skin-problems-associated-with-diabetes-mellitus/

Naik, P., & Farrukh, S. (2020). Clinical Significance of Diabetic Dermatopathy. Diabetes, Metabolic Syndrome And Obesity: Targets And Therapy, Volume 13, 4823-4827. doi: 10.2147/dmso.s286887

Mirhoseini, M., Saleh, N., Momeni, A., Deris, F., & Asadi-Samani, M. (2016). A study on the association of diabetic dermopathy with nephropathy and retinopathy in patients with type 2 diabetes mellitus. Journal Of Nephropathology, 5(4), 139-143. doi: 10.15171/jnp.2016.26

Versi Terbaru

12/04/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Edema Makula Diabetik

Gastropati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Menyerang Sistem Pencernaan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 12/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan