Pasien diabetes perlu memperhatikan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Minuman seperti jus buah memang mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk tubuh, tetapi kandungan gulanya bisa memengaruhi kadar gula darah. Jadi, apakah konsumsi jus buah aman untuk penderita diabetes?
Pengaruh jus buah untuk gula darah pasien diabetes
Buah mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat melengkapi asupan nutrisi para diabetesi (sebutan untuk pasien diabetes).
Namun, makan buah untuk diabetes tetap perlu diatur karena bisa berdampak pada kadar gula darah.
Ini karena pada buah terdapat kandungan gula alami yang disebut fruktosa. Setelah buah dikonsumsi, fruktosa akan dicerna di dalam hati dan dilepas sebagai glukosa ke dalam darah.
Meski begitu, buah masih mengandung serat yang memakan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga tidak langsung menyebabkan kadar gula darah melonjak naik.
Sementara itu, buah yang telah diolah menjadi jus mengandung lebih sedikit serat dibandingkan buah utuh. Proses pengolahan buah menjadi bus membuat buah banyak kehilangan kandungan seratnya.
Inilah mengapa indeks glikemik jus buah lebih tinggi dibandingkan dengan buah utuh, misalnya buah jeruk utuh memiliki GI 43, tapi jus jeruk GI-nya adalah 50.
Indeks glikemik sendiri adalah ukuran yang menentukan seberapa cepat makanan bisa meningkatkan gula darah.
Jadi, konsumsi jus buah bisa menaikkan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan dengan buah utuh.
Riset tahun 2013 yang dipublikasikan PLoS One menyebutkan bahwa konsumsi jus buah bahkan bisa meningkatkan risiko resistensi insulin yang mengarah pada diabetes tipe 2.
Jika memang diabetesi ingin memenuhi kebutuhan vitamin dari buah, akan lebih baik untuk mengonsumsi buah-buahan utuh secara langsung daripada mengolahnya menjadi jus.
Aturan konsumsi jus buah untuk pasien diabetes
Meski begitu, bukan berarti jus buah menjadi pantangan untuk diabetes.
Diabetesi masih boleh minum jus buah asalkan dalam jumlah terbatas dan tidak ditambahkan gula atau pemanis lainnya.
Anda perlu mengukur asupan gula yang berasal dari jus buah dan menyesuaikan dengan kebutuhan karbohidrat harian.
Sebagai contoh, satu gelas jus jeruk (dari 248 gram jeruk utuh) mengandung 21 gram fruktosa yang mana sudah mencukupi setengah asupan gula tambahan perharinya (56 gram).
Selain itu, Anda bisa minum jus buah bersamaan dengan makanan lain yang lebih tinggi serat. Konsumsi jus buah sendiri bisa lebih cepat menaikkan gula darah.
Namun, meminum jus saat makan siang dengan nasi merah, ikan, dan sayuran bisa mencegah lonjakan gula darah.
Sebuah studi awal dari Journal of Nutritional Science menunjukkan pengaruh dari konsumsi jus buah murni dalam jumlah terbatas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kenaikan kadar gula darah.
Ingat, batasan konsumsi gula bisa berbeda-beda untuk setiap pasien diabetes karena masing-masing bisa memiliki kebutuhan karbohidrat harian yang berbeda.
Hal ini tergantung dari kondisi kesehatan, tingginya kadar gula darah, dan aktivitas harian.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan spesialis gizi atau dokter penyakit dalam.
Dengan begitu, Anda dapat mengetahui berapa asupan karbohidrat yang tepat agar bisa menjaga kadar gula darah tetap dalam kisaran yang diinginkan.
Pilihan jus buah yang aman untuk diabetes
Asalkan cermat menakar porsinya, diabetesi tetap boleh mengonsumsi jus buah. Akan tetapi, penting juga untuk memilih jenis buah yang tidak gampang menaikkan gula darah.
Tidak semua buah dianjurkan untuk penyakit diabetes. Buah yang akan diolah menjadi jus harus memiliki indeks glikemik yang rendah, yaitu sekitar 55 sehingga kadar gula darah lebih terkendali.
Berikut adalah daftar buah dengan indeks glikemik rendah yang bisa dibuat jus tanpa gula untuk pasien diabetes.
- apel,
- alpukat,
- pisang,
- ceri,
- anggur,
- kiwi,
- mangga,
- jeruk,
- nanas,
- pepaya, dan
- stroberi.
Meskipun mengandung berbagai nutrisi bermanfaat, jus buah cenderung lebih mudah menaikkan gula darah.
Pasien diabetes tetap boleh minum jus buah asalkan membatasi porsinya, mengombinasikan dengan makanan tinggi serat, dan memilih jenis buah dengan indeks glikemik rendah.
Proses pengolahan buah menjadi jus bisa menghilangkan kandungan serat pada buah.
Oleh karena itu, jika memang ingin memperoleh nutrisi dari buah secara maksimal, Anda lebih disarankan untuk makan buah utuh.
[embed-health-tool-bmi]