Banyak yang beranggapan bahwa diabetes hanya terjadi saat lanjut usia. Padahal, penyakit ini juga bisa dialami saat muda terutama bagi orang dewasa yang kurang aktif berolahraga, kelebihan berat badan, atau obesitas. Dengan mengenali ciri-ciri diabetes di usia muda, Anda dapat segera mengobati penyakit ini dan mencegah komplikasinya.
Ciri-ciri diabetes di usia muda
Data dari International Diabetes Federation (IDF) dan Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa jumlah penderita diabetes pada 2021 di Indonesia meningkat pesat dalam sepuluh tahun terakhir.
Jumlah tersebut diperkirakan dapat mencapai 28,57 juta pada 2045 atau lebih besar 47% dibandingkan dengan tahun 2021 yang berjumlah 19,47 juta.
Menurut laporan International Diabetes Foundation, jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 41.800 orang. Jumlah penderita dari usia 20 – 59 tahun berjumlah 26. 781 dan usia 60 tahun ke atas berjumlah 1.721 orang.
Berangkat dari data tersebut, bisa dikatakan bahwa diabetes bukanlah penyakit yang bisa disepelekan karena menjangkit banyak kalangan, dari orang tua, dewasa, sampai dewasa muda.
Untuk itulah, Anda perlu mengenali gejala diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 sedari dini sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil terutama pada malam hari.
- Sering haus.
- Mulut terasa kering terus-menerus.
- Kehilangan berat badan drastis.
- Sering merasa lapar.
- Penglihatan kabur.
- Tangan atau kaki sering mati rasa atau kesemutan.
- Sering merasa kelelahan.
- Mengalami kulit sangat kering.
- Luka sulit sembuh.
- Mudah terserang infeksi.
- Adanya kandungan keton dalam urine.
Jika mengalami serangkaian gejala di atas, segeralah melakukan pemeriksaan tes gula darah di puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Penyebab diabetes di usia muda
Berikut ini beberapa penyebab diabetes pada orang dewasa di usia muda yang perlu Anda ketahui.
1. Kelebihan berat badan atau obesitas
Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko utama diabetes di usia muda khususnya diabetes tipe 2.
Kelebihan berat badan dapat mengganggu keseimbangan hormon insulin, yakni hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap gula darah (glukosa) untuk diproses menjadi energi.
Jika fungsi insulin terganggu, tubuh kesulitan untuk mengatur kadar gula darah tetap normal.
Lebih jauh, kelebihan berat badan juga memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan resistensi insulin, yakni kondisi ketika sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap insulin. Resistensi insulin bisa semakin menyebabkan menumpuknya glukosa dalam darah.
Obesitas juga menyebabkan penumpukan lemak di sekitar organ dalam tubuh yang dikenal sebagai lemak perut. Lemak ini cenderung melepaskan asam lemak ke aliran darah yang dapat meningkatkan risiko resistensi insulin.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan penyebab diabetes di usia muda. Terlebih lagi, kalangan dewasa muda juga lekat dengan gaya hidup malas gerak atau sedentary lifestyle.
Kaitan diabetes tipe 2 dengan gaya hidup tidak aktif (sedenter) dijelaskan dalam salah satu studi dalam jurnal Diabetology & Metabolic Syndrome.
Penelitian ini melakukan penelitian pada 3 kelompok. Kelompok pertama melakukan rebahan di atas 8 jam, dikategorikan sebagai sedenter tinggi.
Kelompok kedua termasuk dalam sedenter menengah yaitu 4 – 8 jam. Sementara itu, kelompok terakhir termasuk sedenter rendah, rebahan selama 1- 4 jam sehari.
Hasilnya, kelompok sedentari tinggi yang menghabiskan waktu lebih dari 8 jam duduk atau rebahan lebih banyak mengalami diabetes tipe 2.
Apa itu sedentary lifestyle?
3. Genetik
Faktor genetik juga merupakan penyebab seseorang terkena diabetes di usia muda, baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.
Faktor genetik yang dimaksud berkaitan dengan adanya gen tertentu yang memengaruhi metabolisme glukosa, produksi insulin, atau sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin.
Itulah kenapa jika ada riwayat diabetes dalam keluarga, seseorang akan lebih berisiko mewariskannya.
Selain gen, kebiasaan aktivitas fisik, nafsu makan, dan pola makan orang tua dapat memengaruhi pola hidup keturunannya sehingga diabetes lebih mudah menurun.
4. Autoimun
Diabetes tipe 1 yang dialami di usia muda disebabkan oleh reaksi autoimun terhadap sel-sel di pankreas yang menghasilkan hormon insulin.
Proses ini mengakibatkan kerusakan pada pankreas sehingga terjadi penurunan produksi insulin.
Pada orang dengan autoimun, sel-sel T limfosit yang merupakan bagian dari sistem imun bereaksi berlebihan terhadap sel-sel di pankreas karena menganggap mereka sebagai ancaman. Proses ini mengakibatkan kerusakan pada sel-sel pankreas.
Seiring berjalannya waktu, jumlah sel yang sehat dapat menurun secara signifikan, sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuan untuk mengatur kadar gula darah.