SARAN UNTUK PASIEN STROKE
Minta saran untuk penderita pasca stroke sudah 2 tahun, bagian kiri (tangan dan kaki)sudah bisa jalan walau blm normal 100%. Apa saja yang harus dijaga dan dilakukan dan apa kemungkinan bisa sembuh total. Apa boleh minum obat herbal. Terimakasih.
Halo Mugia, terima kasih atas pertanyaan anda.
Bukan hanya saat serangan terjadi, perawatan pasca stroke juga harus sangat diperhatikan. Sebab, pada fase pasca stroke, penderita banyak yang mengalami perubahan dari segi fisik maupun psikis. Semua perubahan tersebut wajib mendapat perhatian dan terapi yang tepat demi terjaganya kualitas hidup. Pilihan awal jika menderita stroke memang perawatan di rumah sakit. Setelah pasien dinyatakan oleh dokter dalam kondisi stabil, maka pasien bisa pulang ke rumah. Dari situ bukan berarti perawatan terhenti. Berikut ini adalah beberapa terapi yang perlu dilakukan pasien pasca stroke.
1. Fisioterapi -> Fisioterapi menjadi salah satu modal utama dalam pemulihan pasien pasca stroke. Terapi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dapat dimulai 24–48 jam setelah kondisi pasien stabil. Sebagai contoh, pada pasien stroke yang mengalami kelumpuhan, yang perlu dilakukan adalah fisioterapi pada tangan dan kaki. Terapi ini dilakukan secara bertahap, mulai dari yang ringan hingga penggunaan beban bila memang diperlukan. Hal tersebut bertujuan untuk membantu memulihkan kekuatan dan menghindari kaku otot akibat kelumpuhan pasca stroke. Hal yang sama berlaku untuk pasien stroke yang mengalami penurunan penglihatan, gangguan berbicara, atau kemampuan menelan. Masing-masing kondisi pasca stroke harus ditangani secara khusus melalui metode fisioterapi yang tepat agar kemampuan pasien untuk menjalani hidup tetap dapat dipertahankan.
2. Pendampingan psikis -> Tidak hanya terapi fisik, pendampingan secara psikis juga harus dilakukan. Bukan tidak mungkin keterbatasan gerak, penurunan kemampuan wicara, dan berbagai gangguan kesehatan pasca stroke menjadi hambatan yang akan dihadapi sepanjang hayat. Kondisi tersebut tentu dapat menjadi “pukulan” bagi pasien, sehingga berpotensi menyebabkan stres hingga depresi. Kondisi ini juga bisa dirasakan orang-orang di sekitarnya yang turut merawatnya. Dalam hal ini, terapi kejiwaan dan dukungan dari keluarga terdekat mutlak diperlukan. Dukungan tersebut dapat berupa pendampingan saat melakukan kontrol ke dokter, fisioterapi, dan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika memang diperlukan, terapi kejiwaan oleh tenaga profesional juga dapat diberikan, apalagi jika stres atau depresi berat sudah terlanjur terjadi.
3. Pencegahan stroke berulang -> Setelah terapi fisik dan psikis, hal berikutnya yang harus dilakukan pasca stroke adalah melakukan langkah pencegahan agar stroke tak kembali menyerang. Langkah-langkah pencegahannya meliputi:
- Konsumsi obat yang diberikan dokter secara teratur
- Melakukan kontrol secara berkala
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
- Berolahraga secara teratur sesuai arahan yang diberikan dokter
- Berhenti merokok dan minum alkohol
Selain hal-hal tersebut, pasien pasca stroke juga umumnya dilarang untuk berkendara setidaknya selama 1 bulan setelah serangan. Tak hanya karena adanya keterbatasan gerak, tetapi juga berkaitan dengan adanya penurunan kemampuan konsentrasi, fokus, dan refleks akibat serangan stroke. Pasien pasca stroke juga mungkin dibatasi dalam hal aktivitas seksual. Hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut supaya tahu batasan-batasan apa saja yang mesti dipatuhi sesuai kondisi.
Untuk Anda yang merawat pasien stroke di rumah, berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan:
Dampingi selalu, seolah Anda adalah asisten pribadinya. Jika pasien belum mampu bergerak sendiri, bantulah ia saat ingin bergerak dan berikan penyangga bila memang diperlukan.
- Ajak pasien untuk bergerak. Latih anggota gerak pasien dengan menggerakkan semua sendi di tubuhnya selama dua hari sekali secara rutin. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh pasien yang lemah.
- Bantu latihan berjalan dan menelan. Pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan. Jadi, bantu ia untuk memosisikan pasien duduk dengan tegak, sekitar 60-90 derajat saat makan. Ketika pasien hendak menelan makanannya, beri arahan untuk memutar kepala ke sisi yang lemah, menekuk leher dan kepalanya. Hal ini bertujuan agar jalan napas pasien mudah menutup saat menelan makanan.
- Ajak bicara. Ini penting agar pasien bisa kembali berkomunikasi dengan lancar. Usahakan untuk berbicara dengan tenang dan perlahan, dan dengan intonasi suara yang tidak tinggi.
- Latih kesehatan otaknya. Bantu pasien untuk melatih otaknya dengan memberi informasi hari, waktu, dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitarnya. Dengan demikian, sel-sel di dalam otak akan bekerja aktif, dan cara ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasien.
- Hindari memberikan kasur empuk karena dapat membuat otot-otot tubuh mengalami kelemahan kekuatan otot. Konsultasi dengan dokter mengenai jenis kasur seperti apa yang sebaiknya digunakan.
- Ciptakan lingkungan yang aman. Jauhkan ia dari barang atau sesuatu yang berbahaya. Contohnya, atur tempat tidur agar letaknya tidak terlalu tinggi dan meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien. Selain itu, pastikan area kamar mandi menggunakan keset anti licin, agar pasien tidak mudah terpeleset atau terjatuh.
Sekian dan terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.:Untuk pasien pasca stroke, ada beberapa hal yang perlu dijaga dan dilakukan:
Terapi rehabilitasi: Terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara dapat membantu memulihkan fungsi tubuh yang terkena dampak stroke. Terapi ini melibatkan latihan dan teknik khusus untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, koordinasi, dan kemampuan berbicara.
Latihan fisik: Melakukan latihan fisik secara teratur dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas. Latihan aerobik ringan seperti berjalan atau bersepeda juga dapat membantu meningkatkan kondisi jantung dan paru-paru.
Perawatan medis: Penting untuk menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol dalam rentang normal. Mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter dan menjalani pemeriksaan rutin juga sangat penting.
Makanan sehat: Mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat, vitamin, dan mineral dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hindari makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan gula tambahan.
Minum obat sesuai petunjuk dokter: Jika dokter meresepkan obat-obatan tertentu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan teliti dan tidak menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Tentang kemungkinan kesembuhan total, hal ini sangat tergantung pada tingkat keparahan stroke, area otak yang terkena dampak, dan respons individu terhadap terapi dan perawatan. Beberapa pasien dapat mengalami pemulihan yang signifikan dan mendapatkan kembali fungsi tubuh yang hilang, sementara yang lain mungkin mengalami pemulihan yang lebih terbatas. Penting untuk tetap optimis dan konsisten dalam menjalani terapi dan perawatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Tentang obat herbal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Beberapa obat herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain atau memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Dokter akan dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien.
Harap dicatat bahwa jawaban ini hanya berdasarkan informasi yang Anda berikan dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Setiap pasien stroke memiliki kondisi yang unik, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan keadaan Anda.
Related content