putus asa karena diet
halo dok, saya sudah diet if minggu kmrin dan turun 0,5 kg, namun minggu ini saya naik 2 kg dslam seminggu hanya karena kalap dua hari, apakah bisa naik sebanyak itu dlm wktu seminggu ya dok, saya sangat putus asa dan stress
halo dok, saya sudah diet if minggu kmrin dan turun 0,5 kg, namun minggu ini saya naik 2 kg dslam seminggu hanya karena kalap dua hari, apakah bisa naik sebanyak itu dlm wktu seminggu ya dok, saya sangat putus asa dan stress
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Berat badan bertambah atau susah turun saat diet bisa dipicu oleh berbagai hal. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab berat badan Anda naik, baik saat menjalani program menurunkan berat badan.
1. Jumlah asupan kalori naik-turun -> Saat diet, Anda perlu memperhatikan asupan kalori harian agar stabil, termasuk ketika cheating day. Umumnya, Anda perlu melakukan defisit kalori sebanyak 500 kkal selama diet, yang setara 1650 – 2150 kkal. Jika asupan kalori melebihi kisaran tersebut, besar kemungkinan berat badan Anda akan susah turun atau justru naik. Untuk menghindari kondisi ini, cobalah membuat meal plan dan hitung asupan kalori masuk dari setiap makanan yang Anda konsumsi. Hal tersebut juga bisa Anda lakukan dalam jangka panjang walaupun target diet sudah selesai guna membantu mempertahankan berat badan di masa mendatang.
2. Massa otot bertambah -> Berat badan yang naik selama diet tidak selalu berarti bahwa diet Anda gagal. Bisa jadi Anda sedang mengalami pertambahan massa otot seiring lemak aktif (visceral fat) berkurang. Hal ini biasanya terjadi saat Anda rutin melakukan olahraga selama diet, misalnya olahraga interval dan kardio. Sebenarnya ini merupakan kabar baik karena massa otot akan mendukung laju metabolisme tubuh, pembakaran lemak, hingga membantu mobilitas (pergerakan) Anda. Untuk mengetahui massa otot ini, Anda bisa menggunakan timbangan berat badan yang menyediakan pengukuran komposisi tubuh lengkap, seperti lemak, massa otot, hingga kadar air.
3. Kurang aktivitas fisik -> Bila Anda merasa berat badan susah turun atau justru naik saat diet, kurang aktivitas fisik bisa menjadi salah satu penyebabnya. Padahal, olahraga rutin memegang peranan penting untuk menjaga metabolisme tubuh dan membantu pembakaran lemak. Dengan aktif bergerak dan rutin berolahraga, tubuh bisa membakar asupan kalori dari makanan dengan lebih optimal. Nah, jika ingin menurunkan berat badan, Anda perlu berolahraga setidaknya 75 – 150 menit dalam seminggu.
4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu -> Minum obat dengan efek berat badan naik bisa jadi salah satu penyebab diet Anda terasa sia-sia, misalnya obat antidepresan dan obat untuk mengobati masalah lambung. Selain itu, Anda perlu memperhatikan penggunaan alat kontrasepsi yang mengakibatkan perubahan hormon menjadi lebih fluktuatif. Beberapa jenis alat kontrasepsi, misalnya pil KB atau KB hormonal, bisa mengganggu kestabilan hormon tertentu, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan pada sebagian penggunanya. Jika menggunakan obat atau alat kontrasepsi tersebut, konsultasikan lagi dengan dokter untuk mendapatkan obat lain dengan efek samping yang lebih ringan.
5. Tidak sarapan -> Melewatkan sarapan tidak akan mempercepat penurunan berat badan, tapi justru jadi salah satu pemicu berat badan naik lagi walau sudah diet. Ketika tidak sarapan, Anda lebih sulit mengendalikan nafsu makan, sehingga cenderung makan lebih banyak saat waktu makan berikutnya. Sarapan merupakan waktu makan yang penting untuk mencukupi kebutuhan energi harian. Studi dalam jurnal Nutrients (2018) menyebutkan sarapan erat kaitannya dengan asupan energi dan nutrisi lebih besar yang Anda perlukan untuk memulai hari.
6. Tergiur dengan cheating day -> Memang tidak masalah jika sesekali Anda bolos diet (cheating day). Namun, jangan sampai Anda terlena saat cheating day sehingga rencana diet Anda berantakan. Tidak mengendalikan nafsu makan saat cheating day bisa menyebabkan berat makan yang sudah turun naik lagi. Dampak yang sama bisa terjadi ketika Anda tidak disiplin menentukan waktu bolos diet. Ambil contoh, cheating day awalnya dilakukan seminggu sekali, tapi di minggu-minggu berikutnya malah lebih sering. Sebaiknya, batasi waktu cheating day hanya seminggu sekali. Meskipun sedang bolos diet di hari tersebut, Anda harus berusaha untuk tidak “balas dendam” dan tetap mengontrol nafsu makan.
7. Stres -> Anda mungkin heran mengapa berat badan malah naik padahal sedang diet? Mengalami stres mungkin berkontribusi pada masalah diet Anda. Stres dapat memicu produksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat Anda mudah lapar. Akibatnya, Anda sulit menahan keinginan makan, bahkan terdorong untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori, misalnya camilan manis atau fast food, yang punya efek menghilangkan stres. Penelitian dalam jurnal Current Obesity Report (2018) juga menyebutkan kenaikan jumlah kortisol dalam jangka waktu lama erat kaitannya dengan menumpuknya lemak di perut bawah dan obesitas.
8. Kurang tidur ->. Penyebab berat badan naik saat diet juga bisa dipicu oleh kebutuhan tidur yang tidak tercukupi. Riset dalam jurnal Epidemiology (2019) menemukan kaitan antara durasi tidur dengan masalah berat badan. Kurang tidur bisa menaikkan bobot tubuh. Pasalnya, kurang tidur membuat Anda cenderung merasa kelelahan di pagi hari yang berpengaruh pada tingkat stres. Saat stres, hormon kortisol pun akan meningkat sehingga Anda lebih sulit mengendalikan nafsu makan.
9. Konsumsi gula tersembunyi -> Sudah diet dan olahraga tapi berat badan malah naik? Coba perhatikan kembali dengan teliti makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah Anda masih mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tersembunyi yang cukup tinggi. Perlu Anda ketahui bahwa ada sekitar 60 istilah untuk jenis gula alami maupun buatan, seperti fruktosa, sukrosa, sakarin, dan sukralosa. Jenis gula ini terdapat dalam makanan atau minuman kemasan, dessert, jajanan pasar, bahkan jus buah yang Anda konsumsi.
Itulah sejumlah penyebab berat badan naik saat diet yang perlu Anda perhatikan. Sebaiknya perhatikan lagi pilihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta konsultasikan dengan ahli nutrisi kepercayaan Anda agar hasil diet yang diinginkan tercapai.
Sekian dan terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa Anda merasa putus asa dan stres karena mengalami kenaikan berat badan yang signifikan dalam waktu seminggu setelah melanggar diet. Perlu diketahui bahwa kenaikan berat badan yang terjadi dalam waktu singkat biasanya disebabkan oleh peningkatan retensi air atau peningkatan asupan makanan yang tinggi kalori.:Dalam kasus Anda, kemungkinan besar kenaikan berat badan tersebut disebabkan oleh kalap selama dua hari dan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori. Saat kita mengonsumsi makanan yang berlebihan, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Penting untuk diingat bahwa perubahan berat badan tidak selalu linier dan bisa bervariasi dari waktu ke waktu. Kenaikan berat badan dalam waktu singkat bukanlah indikator kegagalan diet Anda secara keseluruhan. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja dan tidak perlu membuat Anda putus asa.
Saya sarankan Anda untuk tetap tenang dan tidak terlalu stres. Fokuslah pada pola makan sehat dan seimbang serta tetap aktif secara fisik. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika terjadi kesalahan dalam diet, tetapi belajarlah dari pengalaman tersebut dan lanjutkan perjalanan menuju gaya hidup sehat.
Jika Anda merasa kesulitan mengelola stres atau memiliki kekhawatiran yang lebih mendalam terkait berat badan dan diet, saya sarankan Anda berkonsultasi dengan seorang ahli gizi atau psikolog untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan yang lebih spesifik. Mereka dapat membantu Anda mengatasi tantangan yang Anda hadapi dan memberikan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan kesehatan Anda.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan beri tahu saya.
Related content