pengidap penyakit TBC

malam dok, saya mau tanya.

jadi sebulan yang lalu saya baru selesai menjalankan operasi kelenjar getah bening di leher, kemudian lanjut pengobatan selama 6 bulan. tetapi disini saya makan selalu seenaknya, sembarangan, dan tidak ada larangan, alhasil leher saya kembali sakit, berat badan turun, terkadang sesak napas.

disini saya mau bertanya dok solusi yang baik untukk hal tersebut bagaimana ya? dan makanan apa saja yang sebaiknya saya hindari, atau mungkin ada rekomendasi vitamin yang baik untuk dikonsumsi

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
21
2

2 komentar

Halo destrii, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kelenjar getah bening sendiri adalah sebuah sistem jaringan yang terletak di leher, ketiak, dan selangkangan. Fungsinya antara lain menjaga kekebalan tubuh manusia. Jika bagian ini mengalami infeksi, Anda berisiko mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan. Kekebalan tubuh Anda juga akan melemah cukup drastis. Bakteri penyebab tuberkulosis memang bisa ditularkan melalui udara. Bila seorang pengidap tuberkulosis paru-paru batuk atau bersin, bakteri yang tinggal di dalam pun akan menyebar di udara bebas. Dalam udara bebas, bakteri ini bisa bertahan dalam waktu satu sampai dua jam. Bila Anda menghirupnya, Anda pun tertular tuberkulosis paru-paru. Bila Anda tak menunjukkan gejala TBC paru, maka Anda tak akan menularkan penyakit TB kelenjar getah bening pada orang lain. Pasalnya, bakteri penyebab TB di kelenjar getah bening tidak akan “terdorong” keluar lewat batuk atau bersin layaknya bakteri yang bersarang di saluran pernapasan.


Anda perlu waspada dan mengenali macam-macam gejala berikut ini. Terutama kalau ada orang di sekitar Anda yang didiagnosis dengan tuberkulosis:

- Muncul benjolan di leher bagian depan, tepatnya di bawah rahang. Meski jarang dilaporkan, benjolan akibat TB kelenjar getah bening juga bisa muncul di selangkangan atau ketiak.

- Benjolan tersebut pada awalnya kecil dan tidak terasa sakit, namun lama-lama akan membesar dan kulit di sekitarnya jadi kemerahan. Beberapa orang juga merasakan nyeri atau sakit pada area munculnya benjolan.

Perlu diingat, kadang gejala TB kelenjar getah bening tidak terdeteksi meskipun bakterinya sudah menyebar ke seluruh tubuh. Padahal terlambat menangani tuberkulosis bisa berakibat fatal. Maka, jika muncul gejala TBC kelenjar getah bening yang utama yaitu muncul benjolan atau pembengkakan (limfadenopati), segera hubungi dokter.


tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya bakteri penyebab TBC ini akan menyerang paru-paru melalui kontak udara. Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri akan mencapai alveoli yang terdapat di dalam paru-paru. Ketika M. tuberculosis masuk ke dalam alveoli, sebenarnya sebagian besar dari bakteri tersebut sudah mati berkat adanya makrofag, yaitu salah satu bagian dari sel darah putih. Namun, sebagian kecil dari bakteri yang tersisa akan berkembang biak di dalam sel-sel pada alveoli paru-paru Anda. Dalam 2 hingga 8 minggu, makrofag akan mengelilingi sisa bakteri yang ada. Sel-sel makrofag akan membentuk dinding yang menyelimuti sisa bakteri di dalam alveoli. Dinding yang disebut dengan granuloma ini akan menjaga supaya perkembangan bakteri-bakteri tersebut tetap terkendali. Akan tetapi, jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat menahan perkembangan M. tuberculosis, bakteri tersebut akan tumbuh secara tidak terkendali. Lama kelamaan, dinding granuloma pun dapat dirusak dan bakteri menyebar ke luar paru-paru. Bakteri M. tuberculosis tersebut dapat memasuki aliran darah atau kanal limfatik tubuh Anda. Kemudian, bakteri yang telah memasuki aliran darah berpotensi mencapai organ-organ tubuh lainnya, seperti ginjal, otak, tulang, serta kelenjar getah bening.


Berikut adalah dua pilihan pengobatan TBC yang biasa diberikan pada penderita TB kelenjar getah bening:

1. Obat-obatan -> Dokter biasanya akan menangani tuberkulosis dengan kombinasi empat obat-obatan, seperti isoniazid (INH), rifampicin (Rifadin, Rimactane), pyrazinamide (pms-Pyrazinamide, Tebrazid), dan ethambutol (Myambutol). Kombinasi ini biasanya disebut dengan pengobatan lini pertama, atau yang diberikan pertama kali sebagai pilihan pengobatan TBC. Pengobatan umumnya berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Penting untuk Anda ketahui bahwa obat TBC tersebut harus Anda minum sesuai dengan resep dokter, dan pastikan Anda meminum obat sampai habis. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi obat, di mana bakteri tidak akan merespon obat-obatan. Jika ternyata resistensi obat tetap terjadi, dokter akan memberikan obat-obatan lini kedua yang meliputi ethionamide (Trecator-SC), moxifloxacin (Avelox), levofloxacin (Levaquin), cycloserine (Seromycin), serta kanamycin (Kantrex). Obat-obatan lini kedua akan menimbulkan efek samping lebih banyak dibanding dengan pengobatan lini pertama.

2. Operasi -> Operasi untuk mengatasi TB kelenjar getah bening umumnya dilakukan ketika pengobatan di atas sudah tidak bekerja dan bakteri menjadi semakin resisten terhadap obat-obatan. Selain itu, prosedur operasi juga biasanya ditujukan pada pasien dengan keluhan benjolan yang lebih keras dan mudah digerakkan.


Ingat bahwa yang paling penting bukanlah vitamin yang diberikan namun antibiotik untuk membunuh kuman tuberkulosis ini yang diminum minimal selama 9 bulan dan tidak boleh putus. Oleh sebab itu anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis paru-paru untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih



1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa saran umum terkait pertanyaan Anda.:

Sebagai pengidap penyakit TBC, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah:

  1. Konsumsi makanan bergizi: Pastikan Anda mendapatkan asupan makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan, dan susu rendah lemak dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.

  2. Hindari makanan yang tidak sehat: Usahakan untuk menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam. Makanan seperti makanan cepat saji, makanan olahan, makanan manis, dan makanan yang digoreng dapat memperburuk gejala dan mempengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.

  3. Perhatikan porsi makan: Penting untuk mengatur porsi makan Anda agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.

  4. Minum air yang cukup: Pastikan Anda mengonsumsi cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Selain itu, penting juga untuk mengikuti pengobatan TBC yang diresepkan oleh dokter dengan disiplin. Jika Anda mengalami gejala seperti sakit leher, penurunan berat badan, dan sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Terkait dengan vitamin, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apakah Anda membutuhkan suplemen vitamin tertentu. Setiap orang memiliki kebutuhan vitamin yang berbeda-beda, dan dokter akan dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Saya harap informasi ini dapat membantu Anda. Namun, penting untuk diingat bahwa saran ini bersifat umum dan sebaiknya Anda berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan