Pengalaman Saya Turun BB 50kg: “Cie yang Lagi Diet!”

Sebelumnya saya sudah cerita gimana rasanya jadi remaja dengan berat 120 kg di umur 15 tahun. Rasa sedih dan malu menjadi motivasi utama saya untuk melakukan diet dan menurunkan berat badan. Perasaan tersebut utamanya muncul karena rasa tidak percaya diri dan pandangan orang yang negatif terhadap diri saya. Bagi yang pernah gemuk atau sedang gemuk mungkin bisa relate dengan perasaan saya saat itu.

Ini juga alasan saya kenapa bisa mempunyai motivasi yang sangat kuat hingga bisa turun berat badan dan mempunyai komposisi tubuh yang jauh lebih baik.

Tetapi, untuk sampai ke titik tersebut tidaklah mudah. Hanya untuk sekedar memulai saja dan kembali mendapatkan motivasi untuk ke gym butuh dukungan dari orang tua khususnya Mama. Ketika saya berhasil mengumpulkan motivasi dan akhirnya rutin ke gym. Hal yang paling sulit bagi saya adalah mengatur pola makan. Karena saat itu saya ditemani oleh trainer jadi olahraga bukan menjadi masalah.

Pola makan saya yang awalnya makan fast food, gorengan, dan minuman manis dengan seketika diubah menjadi buah, sayur, dan ayam bakar. Dipikiran saya selama tidak makan gorengan atau nasi yang berlebihan berat badan saya akan turun. Ini karena pada saat itu kurangnya informasi mengenai kalori dan nutrisi yang benar. Jauh berbeda dengan sekarang dimana tutorial diet bisa ditemukan dengan mudah di TikTok atau YouTube.

Jujur saja, proses mengubah pola makan tersebut cukup sulit. Apalagi pada saat itu saya masih bersekolah. Dimana banyak pressure dari orang sekitar ketika kita menolak untuk makan. Kata-kata seperti “lagi diet ya?” atau “ngapain sih diet” menjadi kalimat yang sering diucapkan. Tetapi hal tersebut saya tidak pedulikan dan terus menjalani pola makan dan hidup yang lebih sehat.

Sekarang buat yang lagi menjalani diet mungkin kalian bisa relate dengan cerita ini. Apa kalian pernah mengalami kondisi serupa? Yuk ikutan cerita!