🔥 Diskusi Menarik

Diet untuk remaja

Halo kak,tinggi saya 150cm sedangkan berat badan saya 53kg . Diet yanh cocok untuk saya apa ya? Untuk remaja yang gamau ngerepotin orang lain alias mau menu diet nya yang murah karena saya jauh dari ortu saya ,terimakasih . Maaf mengganggu,mohon dijawab ya kak 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


cara defisit kalori yang benar guna menurunkan berat badan berikut ini.

1. Ketahui Jumlah Kalori Harian yang Dibutuhkan -> Umumnya, cara defisit kalori untuk menurunkan berat badan dalam batas aman ialah mengurangi sebanyak 20% - 25% dari kebutuhan kalori harian atau sekitar 500 kalori per hari [1]. Walau terkesan kecil, namun jumlah tersebut tergolong aman sebab tak akan membuat Anda kelaparan ataupun lemas. Tetapi sebelum melakukannya, Anda tentu perlu menghitung kebutuhan kalori harian. Pasalnya, setiap orang memiliki kebutuhan kalori berbeda-beda, tergantung jenis kelamin, usia, aktivitas fisik sehari-hari, maupun sistem metabolisme tubuh masing-masing. Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, rata-rata kebutuhan kalori setiap kelompok usia ialah sebagai berikut.

a. Laki-laki

- 2.000 kkal untuk usia 10 – 12 tahun

- 2.400 kkal untuk usia 13 – 15 tahun

- 2.650 kkal untuk usia 16 – 18 tahun

- 2.650 kkal untuk usia 19 – 29 tahun

- 2.550 kkal untuk usia 30 – 49 tahun

- 2.150 kkal untuk usia 50 – 64 tahun

b. Perempuan

- 1.900 kkal untuk usia 10 – 12 tahun

- 2.050 kkal untuk usia 13 – 15 tahun

- 2.100 kkal untuk usia 16 – 18 tahun

- 2.250 kkal untuk usia 19 – 29 tahun

- 2.150 kkal untuk usia 30 – 49 tahun

- 1.800 kkal untuk usia 50 – 64 tahun

Setelah mengetahui jumlah kebutuhan kalori harian Anda di atas, Anda tinggal mengurangi asupan tersebut sebanyak 500 kalori setiap harinya. Namun, perlu diketahui pula bahwa kebutuhan kalori total juga dipengaruhi aktivitas Anda. Semakin besar aktivitas fisik Anda, maka semakin banyak pula kalori yang dibutuhkan. Di samping itu, guna memastikan tubuh tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup, maka konsumsi kalori disarankan tidak kurang dari 1.200 kalori/hari bagi wanita dan 1.500 kalori/hari bagi pria

2. Perhatikan Pola Makan -> Mengatur pola makan adalah salah satu kunci dalam menjalani cara defisit kalori untuk menurunkan berat badan. Anda dianjurkan mengurangi porsi makanan dan membatasi kebiasaan ngemil. Untuk mengetahui jumlah kalori yang terkandung dalam makanan ataupun minuman, kita bisa membacanya melalui label keterangan gizi yang tertera pada kemasan makanan ataupun melalui aplikasi.

3. Kurangi Konsumsi Makanan & Minuman Olahan Tinggi -> Selain itu, cobalah kurangi konsumsi produk olahan tinggi, seperti makanan cepat saji yang mengandung banyak kalori. Bukan hanya sekadar membuat konsumsi kalori berlebih, jenis makanan dan minuman yang banyak diproses atau diolah juga berisiko meningkatkan masalah kesehatan, seperti diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung. Ganti jenis makanan tersebut dengan makanan olahan minimal yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Adapun rekomendasi menu diet defisit kalori adalah sebagai berikut.

- Segala jenis sayuran dan buah-buahan

- Daging rendah lemak

- Biji-bijian

- Produk susu rendah lemak

- Minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kanola

4. Aktif Bergerak -> Cara defisit kalori yang benar berikutnya ialah dengan tetap aktif bergerak, entah itu olahraga ataupun gerakan fisik non-olahraga lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh, di samping mengurangi total konsumsi kalori harian. Selain itu, ketika melakukan diet, massa otot perlahan dapat ikut berkurang. Sehingga, ada baiknya diimbangi dengan berolahraga dan mengonsumsi banyak protein. Bisa dikatakan, mengombinasikan aktivitas olahraga dengan diet defisit kalori akan mendorong penurunan berat badan menjadi lebih efektif.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Sebagai asisten AI, saya dapat memberikan beberapa saran umum untuk diet sehat bagi remaja. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, jadi sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik.:

Berikut adalah beberapa tips umum untuk diet sehat bagi remaja:

  1. Konsumsi makanan yang seimbang: Pastikan Anda mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari berbagai kelompok makanan, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein, dan produk susu rendah lemak.

  2. Hindari makanan olahan dan makanan cepat saji: Makanan olahan dan makanan cepat saji cenderung mengandung banyak lemak jenuh, gula, dan garam. Sebaiknya pilih makanan segar dan alami.

  3. Batasi konsumsi makanan manis dan minuman bersoda: Gula tambahan dalam makanan manis dan minuman bersoda dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Pilihlah makanan penutup yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar.

  4. Perhatikan ukuran porsi: Mengontrol ukuran porsi makanan dapat membantu menjaga berat badan yang sehat. Cobalah untuk tidak makan berlebihan dan dengarkan sinyal kenyang dari tubuh Anda.

  5. Minum cukup air: Air sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh dan membantu fungsi tubuh yang optimal. Hindari minuman manis dan minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi.

  6. Tetap aktif: Selain menjaga pola makan yang sehat, penting juga untuk tetap aktif secara fisik. Lakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya secara teratur untuk membantu membakar kalori dan menjaga kebugaran tubuh.

Ingatlah bahwa diet sehat bukan hanya tentang penurunan berat badan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang diet atau berat badan Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi yang dapat memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan