Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaYang Dicintai Sekaligus Menyakiti
Hallo Dok,
Saya penyintas depresi yang sudah pulih. Saya seorang single mom. Yang terjebak dalam toxic relationship dan punya masa lalu toxic parent. Pola asuh yang keras, yang membentukku menjadi gadis depresi. Begitupun terjebak dalam toxic relationship, akibat dijodohkan oleh pilihan mereka. Karena dirasa saya sudah cukup umur.
Bersyukur saya punya passion mengajar. Aku mampu mengajar dan memberi les di beberapa bimbel. Kemarin saya dinyatakan diterima di tentor ternama di kota pati. Toxic relationship, menyebabkan saya terbiasa mencintai seseorang yang menyakiti. Dan saat berada di rumah, aura negatif seperti membuat moodku low. Padahal saat mengajar saya mampu mengajar dg baik. Bahkan lolos seleksi calon tentor bimbel, dari banyak calon lain yg mendaftar.
Saya mulai menyadari, tidak mungkin saya berharap kebaikan, jika tempat saya tinggal saja membuat saya sakit. Saya tidak mungkin menuang air, jika gelas saya kosong.
Keberhasilan saya keluar, dari toxic relationship, tidak cukup. Saya juga harus berjuang lagi keluar dari keluarga saya sendiri. Saya tidak boleh lemah dan menuruti prinsip hidup mereka. Karena saya bisa pulih, juga karena berubah dari visi mereka. Saya harus keluar dari gangguan jiwa yg diidap bapakku bipolar, dan bulik skizoafektif. Pola pikir mereka sangat tidak sehat.
Bisakah saya bertahan hidup saja di tengah keluarga. Di tengah diriku yang berjuang sebagai single mom, penyintas depresi, dan punya anak balita.
Situasi saya sulit. Jika dari kecil saya faham apa itu kesehatan jiwa. Tentu saya tidak polos sekali, selalu mengikuti prinsip ortu saya.
2 komentar
Terbaru
Terimakasih atas jawabannya dok🙏. Yang ingin saya tanyakan. Kenapa Saya sulit untuk menjadi diri sendiri, seperti berhenti menjadi sama seperti keluarga. Saya tetap merasa seperti anak kecil yang bahagia bila bisa patuh dan sama seperti mereka. Pola mencintai seseorang yg menyakiti meskipun keluarga. Seperti sudah menjadi kebiasaan. Bukankah akar masalahnya saya harus berani berbeda dengan mereka, karena saya mengidap depresi juga andil dari mereka, meskipun mereka tidak bermaksud.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan konteks yang Anda berikan.Saya memahami bahwa Anda telah mengalami masa lalu yang sulit, termasuk pola asuh yang keras dan toxic relationship. Namun, Anda juga menyebutkan bahwa Anda telah pulih dari depresi dan memiliki passion dalam mengajar. Saya ingin memberikan apresiasi atas keberhasilan Anda dalam diterima sebagai tentor di bimbel ternama di kota Pati.
Anda juga menyadari bahwa lingkungan di rumah Anda saat ini memberikan aura negatif dan mempengaruhi suasana hati Anda. Anda merasa bahwa Anda tidak dapat memberikan kebaikan jika Anda sendiri merasa terluka. Saya ingin memberikan dukungan kepada Anda dalam menyadari pentingnya menjaga kesehatan jiwa Anda dan mencari lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kebahagiaan Anda.
Terkait dengan keluarga Anda, saya memahami bahwa situasinya sulit. Anda merasa perlu untuk keluar dari gangguan jiwa yang ada di keluarga Anda dan tidak ingin menuruti prinsip hidup mereka. Saya ingin mengatakan bahwa penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan jiwa Anda dan melindungi diri Anda sendiri, terutama sebagai seorang single mom dan penyintas depresi. Jika lingkungan keluarga Anda tidak mendukung pertumbuhan dan kebahagiaan Anda, mungkin pertimbangkan untuk mencari dukungan dari orang-orang yang positif dan memahami situasi Anda.
Bertahan hidup di tengah situasi yang sulit seperti yang Anda alami memang tidak mudah. Namun, Anda telah menunjukkan kekuatan dan ketekunan dengan pulih dari depresi dan mencapai keberhasilan dalam karier mengajar Anda. Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Anda memiliki hak untuk hidup bahagia dan sehat, dan Anda pantas mendapatkan dukungan dan lingkungan yang positif.
Saya mendorong Anda untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, yang dapat membantu Anda dalam mengatasi tantangan yang Anda hadapi. Mereka dapat memberikan saran dan strategi yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda. Selain itu, mencari dukungan dari kelompok pendukung atau komunitas yang memiliki pengalaman serupa juga dapat memberikan Anda rasa dukungan dan pemahaman.
Terakhir, saya ingin mengatakan bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan Anda. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan menjaga kesehatan jiwa Anda. Semoga Anda dapat menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.
Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?
Related content